Pada tahun 1962, pihak Uni Soviet mulai merencanakan sebuah proyek pengeboran yang ambisius. Proyek itu bernama Kola Superdeep Borehole. Tujuannya mengenai studi kedalaman lapisan Bumi secara paralel. Proyek penelitian itu dipimpin oleh Dewan Ilmiah antar Negara-Negara Soviet. Pada masa itu, sedang terjadi perang dingin dan persaingan yang ketat antara pihak AS dan Uni Soviet.
Survei dilakukan untuk menemukan situs bor yang cocok dan selesai pada tahun 1965. Saat itu, para pemimpin proyek memutuskan untuk mengebor di Semenanjung Kola di bagian barat daya Uni Soviet. Bangunan setinggi 200 kaki selesai dibangun dan di dalamnya terdapat alat bor yang unik. Setelah lima tahun persiapan konstruksi, bor mulai menghujam tanah pada tahun 1970.
Pada umumnya, rig pengeboran memakai poros berputar untuk menembus tanah. Tapi, metode itu tidak cocok untuk dapat menggali lubang sedalam mungkin. Para peneliti Rusia akhirnya menemukan solusi inovatif, hanya mata bor pada akhir poros yang diputar. Mereka akhirnya berhasil menahan efek tekanan "lumpur bor" pada bagian akhir poros. Metodenya dengan memompa pelumas ke bawah poros bor lewat lubang yang dirancang khusus agar mata bor terus berputar.
Proyek dilakukan selama beberapa dekade hingga mendekati tahun 1990an. Cukup banyak informasi yang diperoleh mengenai kerak bumi, walaupun masih banyak rahasia yang belum terkuak. Mendekati kedalaman 12 km, para ahli terkejut dengan betapa cepatnya suhu naik. Mereka berusaha mengurangi panas dengan bor berpendingin. Saat melewati kedalaman 12 kilometer, bor mulai mencapai batas toleransi panas maksimal.
Para peneliti memperkirakan kalau mereka akan menghadapi batu pada suhu 100°C (212°F), tapi suhu aslinya sekitar 180°C (356°F) yang jauh lebih tinggi dari perkiraan. Tujuan awal adalah menggali sedalam 15 km (15.000 meter) dan suhu diperkirakan mencapai 300°C (572°F). Kemajuan misi itu pun mulai diragukan keberhasilannya. Mereka melakukan analisa dengan menurunkan mikrofon khusus yang dirancang tahan panas untuk memantau aktivitas seismik di kerak bumi.
Apa yang mereka temukan justru sebuah getaran suara lemah dan tidak stabil. Pada awalnya, mereka berpikir suara itu berasal dari peralatan mereka. Setelah dilakukan beberapa analisa, mereka mulai menyadari kalau getaran suara itu berasal dari dalam lubang. Setelah penelitian lebih lanjut, para ilmuwan tercengang karena suaranya terdengar seperti teriakan manusia yang sedang menjerit kesakitan. Suara tidak hanya satu, tapi terdengar seperti ribuan, bahkan jutaan suara dan teriakan.
Suara-suara itu terdengar seperti suara jiwa yang menangis dan menjerit-jerit dalam penyiksaan yang tidak berujung. Beberapa ilmuwan mulai ketakutan dan berpikir sepertinya mereka tidak sengaja menemukan gerbang menuju neraka!
Setelah penemuan yang mengerikan itu, sekitar setengah dari para ilmuwan dan karyawan pergi. Satu persatu keluar dan meninggalkan pekerjaannya. Sebagian dari mereka depresi, syok dan ketakutan.
Sumber: liputan6.com | Infotambang.com
Menurut saya, kisah ini cukup menarik. Tapi, sayangnya lubang menuju neraka tidak benar. Pada tahun 1989, memang benar para ilmuwan Rusia bekerja di Semenanjung Kola.
Saat itu, mereka berhasil mengebor sebuah lubang sedalam 8 mil (12.262 meter). Mereka juga menemukan beberapa formasi geologi yang menarik. Tapi, mereka tidak menemukan keanehan seperti suara-suara jeritan manusia.
Artikel lubang menuju gerbang neraka ini dibuat oleh sebuah kelompok pemuka agama di Finlandia. Kemudian dimuat di surat kabar.
Feedback + vote kalian sangat berarti dalam mementukan seberapa meanrik kisah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Urban Legend - Kumpulan Teori Konspirasi Horor
Mistério / Suspense#1 - Misteri/Getaran (1/3/2016) Apa kalian berani menguak kumpulan fenomena, sejarah, teori dan konspirasi horor yang nyata dan berada di sekitar kita selama ini? Teori Urban Legend -Mitos atau legenda kontemporer yang berkembang di masyarakat perk...