Urban Legend - Kumpulan Teori Konspirasi Horor

#29 - Konspirasi Brutal Big Pharma

Barangkali hampir semua orang (kecuali pemilik sahamnya) tidak menyukai perusahaan farmasi karena harga obatnya yang terlalu mahal. Selain itu, ada indikasi upaya perolehan laba perusahaan yang dilakukan secara tidak benar. Tampaknya, selalu saja jatuh korban jika karena mengonsumsi beberapa obat yang diklaim sangat aman. Contoh itu adalah kejadian kecil dari industri obat (Perusahaan Obat Big Pharma) yang diawasi dengan rasa curiga oleh sebagian masyarakat.

Beberapa orang yang mengajurkan "pengobatan alternatif" percaya bahwa perusahaan farmasi benar-benar telah berkomplot untuk membuat orang-orang tetap sakit demi keuntungan bisnis mereka. Menurut Kevin Trudeau (Pengarang buku bestseller "Natural Cures They Don't Want You To Know About atau cara perawatan Alami dimana mereka tidak mau anda mengetahuinya) mengklaim adanya informasi kesehatan penting yang telah disembunyikan melalui konspirasi antara pengambil kebijakan kesehatan dengan perusahaan obat besar.

Trudeau bahwa bahwa ada kelompok-kelompok tertentu, termasuk industri obat yang tidak ingin masyarakat memahami cara menjaga kesehatan supaya tidak diserang berbagai macam penyakit.

Aktris dan model Jenny McCarthy, baru-baru ini juga tampaknya menuduh para dokter dan industri farmasi berkomplot. Hal itu diduga dilakukan untuk melenyapkan bukti medis dari mata rantai panjang yang mampu menjelaskan adanya hubungan sebab akibat antara vaksin-vaksin yang disuntikkan pada masa bayi dan kasus autism yang diderita anak-anak tersebut di kemudian hari.

Contoh yang terjadi dan sangat nyata adalah kasus resisten antibiotik. Fungsi antibiotik sangat terkait dengan proses imunitas. Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme dalam tubuh yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan proses identifikasi dan pembasmian patogen. Sistem ini akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus, dan zat-zat asing lain, serta mengeliminasinya sehingga sel organisme yang sehat dapat berfungsi dengan normal.

Bagaimana jika seseorang sering sakit? Apakah setiap berobat harus memakai antibiotik? Salah jika mengonsumsi antibiotik hanya untuk sakit ringan seperti sakit tenggorokan. Antibiotik hanya dibutuhkan saat pasien sakit tenggorokan karena radang. Menurut badan Infectious Diseases Society of America (IDSA), rasa sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh virus yang tidak merespons antibiotik.

Bahaya yang mingkin timbul adalah antibiotik tidak akan bekerja secara efektif saat benar-benar dibutuhkan. Bakteri akan bermutasi dan lebih sulit dibasmi. Bakteri akan menjadi resisten terhadap antibiotik dan menyebabkan infeksi lebih serius. Untuk mengobatinya dibutuhkan antibiotik yang lebih kuat dan lebih mahal. Selain itu, akan timbul efek samping jika terlalu sering digunakan.

Sejak lahir, kita sudah dibekali dengan sistem imunitas alami yang sangat canggih. Saat infeksi menyerang, sistem imun akan bekerja. Pemberian antibiotik yang terlalu sering akan merusak sistem kekebalan alami tubuh kita. Seringnya pemberian antibiotik membuat tubuh lebih rentan terserang penyakit. Secara ilmiah, sepanjang hidupanya manusia hanya boleh menginsumsi antibiotik maksimal sebanyak 3 kali. (Refrensi: "Total Wealthness" - Dr.Pizorno)

Sumber: diannurmala.wordpress.com | anehdidunia.com

Waspada penggunaan obat-obatan dalam usaha menangani penyakit ringan.

Apa kalian semua tahu perbedaan antara obat paten dan obat generik selain dari segi harga?

Obat generik adalah obat yang masa patennya sudah habis. Hal ini terjadi saat hak paten obat tidak diperpanjang lagi oleh pemegangnya atau sudah melewati batas waktu tertentu sehingga dibebaskan dari biaya hak paten untuk kepentingan bersama. (Karena itu harganya lebih terjangkau)

Siapa pemegang hak paten obat-obatan terkenal di dunia? Perusahaan farmasi raksasa seperti Big Pharma akan dengan mudah mengambil alih hak paten dari sang penemu dan kemudian memproduksinya untuk tujuan komersil.

N.b: Secara etimologi, "Anti Biotik berarti Anti makhluk hidup".