Aku mendengus sebal dan memilih untuk berjalan duluan dan meninggalkan Kenaya yang malah sibuk ngaca di dalam toilet. Saat ini aku dan Kenaya berada di sebuah mall, Kenaya memintaku untuk menemani nya membeli tas. Tetapi sedari tadi kami sudah keluar masuk dari toko yang satu ke toko yang lain nya dan Kenaya belum menemukan satu tas pus yang dia suka.
"Kiara ih! Lo ninggalin gue," Katanya sambil berjalan di sampingku.
"Lo lama tau ga, ngaca aja ampe berapa menit. Mending sekarang makan dulu deh, gue laper," Kataku. Kenaya mengangguk dan kami langsung menuju foodcourt.
Aku membeli nasi goreng sementara Kenaya sibuk memilih makanan di stand lain nya.
"Kiara," Aku mendongak. Seorang pria berdiri disana.
"Eh Kamal, ketemu lagi," Kataku sambil tersenyum.
Kamal mengangguk. "Gue boleh duduk disini ?" Tanya nya. Aku mengangguk.
"Ini tas siapa ?" Tanya Kamal sambil menunjuk tas milik Kenaya yang model nya seperti ibu-ibu tukang arisan.
"Itu punya temen gue," Ucapku.
"Lo berdua ?" Tanya Kamal. Obrolan kami terhenti sebentar karena pesananku datang. Setelah orang yang mengantar pesananku pergi aku kembali mengobrol.
"Iya gue berdua," Kataku. Tak lama Kenaya datang lalu duduk disampingku. Kenaya buru-buru menyikut lenganku.
Aku tersadar. "Oh iya Mal ini temen gue tadi nama nya Kenaya, Ken ini temen gue nama nya Kamal."
Kenaya tersenyum lalu mengajak Kamal berjabat tangan. "Kenaya," Ucap Kenaya dengan senyum tulus nya yang aku akui sangat membuat dia semakin cantik.
"Kamal," Ucap Kamal lalu mereka berjabat tangan dan melepaskan nya.
Selanjut nya kami sibuk dengan kegiatan kami masing-masing. Tumben Kenaya tidak bawel.
"Lo kelas berapa Mal ?" Tanya Kenaya. Baru aja di bilang ga bawel.
"Sama kayak Kiara, Lo sendiri ?" Tanya Kamal.
"Oooh, gue kelas sebelas. Berarti gue manggil lo Kak Kamal ya ?" Kenaya terkekeh.
Kamal tersenyum. "Ga usah berasa tua banget jadi nya, Panggil aja Kamal."
Kenaya mengangguk. "Ra abis ini temenin gue lagi yuk nyari tas," Katanya.
"Iya, tapi istirahat dulu bentar ya gue capek."
"Gue aja yang nemenin, Gimana ?" Tanya Kamal. Kenaya terdiam tak lama kemudian dia mengangguk.
"Ya udah sekarang aja yuk," Kamal berdiri lalu diikuti Kenaya dan mereka pamit lalu pergi meninggalkanku.
Aku memilih untuk meminta Kian menjemputku disini dan untung saja dia mau. Aku menunggu beberapa menit sambil menghabiskan minumanku. Ketika Kian memberitahuku bahwa dia sudah ada di depan buru-buru aku membereskan barang-barangku dan bergegas menuju keluar dari tempat ini. Aku melihat mobil Kian yang ada di tepi jalan, aku langsung berlari kesana dan membuka pintu lalu masuk.
"Lo sama siapa kesini ?" Tanya Kian.
"Kenaya," Kataku lalu memberitahu Kenaya lewat LINE bahwa aku pulang duluan bersama Kian.
"Terus sekarang dia dimana ?" Tanya Kian lagi.
"Tadi ada Kamal, Kenaya minta nemenin gue buat nyari tas dia tapi gue bilang istirahat dulu bentar akhir nya dia di temenin Kamal," Jelasku.
Aku menoleh ke arah Kian dan tepat dimata nya. Kian menatapku dengan tatapan datar nya. Kalian tahu? Aku suka sekali dengan mata Kian.
"Apa sih ?" Tanyaku. Kian menggeleng lalu melajukan mobil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kian & Kiara
Teen FictionKian dan Kiara adalah sepasang kekasih seperti kebanyakan pasangan lainnya. Mereka menghadapi masalah ringan sampai masalah yang berat hingga membuat hubungan keduanya renggang begitu saja. Kian yang penuh dengan rahasia yang Kiara tidak ketahui, Ki...