Aku memasuki area kantin yang bisa dibilang cukup ramai hari ini. Tidak ada meja kosong satu pun maka dari itu aku hanya memesan jus saja dan membawa nya ke kelas.
"Bang, jus alpukat satu ya pake susu coklat," Kataku.
"Iya bentar neng."
Aku menyandarkan tubuhku di tembok sambil memperhatikan keadaan sekitar. Tanpa kusadari sedari tadi ada seorang pria yang berdiri di sampingku sambil menatapku dengan senyum miring nya. Cowok yang kutahu digilai banyak murid perempuan karena ketampanan nya.
Cowok ini Farhan, ketua ekskul Voli.
"Hai Kiara," Katanya. Aku melirik nya sekilas tanpa minat.
"Gue denger lo udah putus ya sama Kian ?" Tanya nya. Kenapa Farhan begitu menyebalkan ?
"Terus kenapa ? Lo mau apa ?" Tanyaku.
Dia terkekeh pelan. "Cuma nanya aja, berarti lo free dong sekarang ?"
Keningku berkerut. Apa maksud nya dia bertanya seperti itu ?
"Neng ini jus nya, tujuh ribu neng," Kata si abang.
Aku mengeluarkan uang sepuluh ribu lalu memberikan nya pada si abang. Beruntung sekali si abang ini memberikan jus di waktu yang tepat, begitu uang kembalian nya sudah ada di tanganku aku segera pergi dari sana. Malas berbicara dengan pria seperti itu.
Setelah kurasa cukup jauh dari kantin aku memperlambat langkahku tidak seperti tadi yang terkesan buru-buru.
"Hei! Jangan buru-buru gitu dong!"
Aku menoleh ke sampingku, di lagi! Aku menghentikan langkahku secara tiba-tiba, dia ikut berhenti.
"Mau lo apa sih ? Lo so kenal so deket alias SKSD ih! Malu gue sih kalo jadi elo," Kataku sambil meminum jus alpukat tadi melalui sedotan.
"Ya udah biar ga SKSD gimana kalo kita kenalan ?" Tanya Farhan.
Dih.
"Gue Farhan, IPS 2." Dia tersenyum. Kuakui senyum nya memang sangat manis.
Aku menghela nafas. "Gue Ki--"
"Lo Kiara anak IPA, wakil ketua OSIS," Katanya memotong ucapanku.
"Hafal banget," Kataku pelan.
Dia terkekeh. "Lo mau ke kelas ?" Tanya dia. Aku mengangguk pelan.
"Kalo gitu bareng aja," Katanya.
"Kita beda koridor, lo kanan gue kiri," Ucapku.
"Ya udah gapapa kali."
×××
Author POV
Kian memasuki area kantin bersama teman-teman nya lalu memilih meja kosong yang terletak di tengah-tengah.
"Hari ini gue traktir deh lo semua, tapi kalo kalian ada duit bisa bayar ke gue sesuai yang lo pesen hari ini," Ucap Dinar. Salah satu teman sekelas Kian yang hobi nya mentraktir orang.
"Gue bakso, es teh manis!"
"Gue mie ayam ga pake pedes, jus jeruk"
"Baso tahu!"
"Mie ayam juga deh tapi sama es teh manis"
"Gue es jeruk aja."
Kian paling terakhir berbicara.
"Tumben lo minum doang biasa nya juga suka makan," Kata Reza. Si gembrot doyan makan.
"Tau tuh, sejak putus lo jarang makan Yan," Ucap Azmi sambil melempar tissue yang digulung-gulung.
"Siapa bilang, gue masih tetep makan banyak kok. Gue ga kayak cewek, putus atau patah hati dikit langsung mogok makan," Seketika gelak tawa mereka terdengar.
Tak sengaja mata nya beralih pada seseorang. Kiara ada disana, bersebelahan dengan Farhan si ketua ekskul Voli yang sangat digilai kaum hawa.
Reza menoleh ke arah Kian dan menyadari sesuatu lalu langsung mengikuti arah pandangan Kian.
"Wah Kiara tuh sama Farhan.."
Seketika teman-teman nya langsung menoleh ke objek yang sedang Kian perhatikan. Dari sini terlihat Kiara yang memperlihatkan sikap tidak suka nya pada Farhan dan Farhan yang bersikap santai seakan-akan dia tidak menyebalkan. Kian mengepalkan tangan nya.
Begitu Kiara melewati nya dengan langkah yang terburu-buru dan beberapa detik kemudian Farhan yang menyusul dengan langkah buru-buru juga. Kian bangkit namun cekalan di tangan nya membuat dia menoleh pada si pemilik tangan.
"Mungkin mereka ada urusan penting, jangan nethink," Ucap Dinar.
Setuju dengan perkataan Dinar, Kian kembali duduk dan menstabilkan emosinya sampai es jeruk pesanan nya datang.
×××
Kiara menginjakan kaki nya di lantai gedung aula sekolah nya ini. Ada beberapa rekan dari OSIS di dalam yang sibuk mengatur beberapa alat untuk pertemuan kali ini.
Rencana nya sekolah ini akan mengadakan perlombaan antar sekolah di bidang akademik dan non-akademik. Seluruh perwakilan dan ketua ekskul akan dikumpulkan disini. Dan Kiara tentu akan bertemu dengan Kian.
"Udah selesai semua kan ? Tinggal kasih pengumuman buat kumpul disini," Ucap Aldi sambil memperhatikan aula ini yang sudah di lengkapi projektor, dan alat-alat pendukung lain nya.
"Oke, siap ke posisi masing-masing!" Teriak Mega.
Kiara berjalan ke arah meja nya sendiri lalu duduk di kursi yang sudah di sediakan. Dia mulai mendengar pengumuman dari ruang pengumuman lalu perlahan-lahan beberapa orang masuk dan menempati kursi nya masing-masing sampai semua nya sudah berkumpul dan kursi terisi penuh. Kiara dapat melihat Kian yang duduk di kursi paling ujung barisan ketiga. Seperti nya Kian tidak menyadari adanya Kiara di ruangan ini.
Acara dibuka oleh ketua osis dan mendapat respon positif dari orang-orang yang ada di ruangan ini. Ketua osis itu mulai berbicara apa tujuan mereka dan selanjut nya Kiara tidak perduli. Seperti nya handphone lebih menarik dari semua nya.
"Yang mau mendaftarkan ekskul nya bisa hubungi saya, Kiara, atau yang lain nya."
Kiara mendongak.
"Bisa daftar mulai dari besok dan terakhir tanggal empat belas ya, ada waktu dua minggu buat runding sama anggota ekskul kalian."
Ketika acara ditutup semua nya buru-buru keluar. Kiara berdiri tanpa pamit langsung menuju keluar dari aula.
Seseorang mencekal lengan nya. "Bentar!"
"Apa ?" Tanya Kiara. Laki-laki itu --Farhan-- berdiri disamping nya.
"Gue bisa minta kontak lo buat daftarin ekskul gue ?" Tanya dia.
Kiara mendelik. "Ketemu langsung kan bisa."
"Takut ga ketemu, apa lagi gue anak IPS sementara lo IPA kemungkinan bakal ketemu kecil," Kata Farhan.
"Ya udah mana sini handphone lo," Ucap Kiara setengah hati.
Farhan merogoh saku nya lalu memberikan handphone nya pada Kiara. Kiara mengetikan nomber handphone nya lalu menyimpan nya dengan nama 'Kiara' dan memberikan handphone itu pada Farhan lagi.
"Thanks ya, nanti kalo ada perlu gue hubungin," Ucap Farhan.
Kiara menatap wajah pria itu. Farhan tersenyum.
"Gue duluan," Kata Farhan lalu berbalik badan dan segera pergi.
Kiara menatap punggung itu sampai hilang di balik tembok yang menghubungkan ke koridor IPS. Kiara menunduk memperhatikan sepatu nya. Ada rasa aneh ketika melihat senyum pria itu.
Tanpa di sadari nya, dari jarak sekitar 4-5 meter seseorang memperhatikan nya dengan dada yang sesak, menahan sakit hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kian & Kiara
Teen FictionKian dan Kiara adalah sepasang kekasih seperti kebanyakan pasangan lainnya. Mereka menghadapi masalah ringan sampai masalah yang berat hingga membuat hubungan keduanya renggang begitu saja. Kian yang penuh dengan rahasia yang Kiara tidak ketahui, Ki...