Sudah H-1 persiapan karangan bunga untuk pernikahan Bella nanti. Untung saja ada Alvin, Bimo, dan Cindy yang membantu ku.
"Nanti sore kita temani lagi deh ke tempat pernikahannya." Ujar Bimo.
"Iya ntar pake mobil bokapku aja jangan mobil sport gabakal muat buat karangan bunga."
Canda Cindy sambil melirik Alvin yang sedang merapikan karangan bunga.
"Yaudah nanti pulang sendiri ya.." Goda Alvin.
"Ih kan bercanda." jawab Cindy sambil cemberut.
"Iya deh iya sini sini jan ngambek." Alvin pun sambil memeluk mana Cindy.
Mereka pasangan yang lucu. Mereka suka membuatku tertawa dengan tingkah Cindy yang manja dan Alvin yang penyayang.
Semua sudah bunga sudah di masukkan ke dalam mobil. Kami pun bergegas ke tempat dimana acara pernikahan itu. Tempatnya ada di daerah yang sangat sejuk. Pernikahannya ada di outdoor. Sesampainya disana kami pun bergegas menyusun bunga bunga itu di setiap penjuru.
Pemandangan disini sangat Indah daerah sejuk seperti ini. Udara nya sangat segar. Pilihan yang bagus untuk mengadakan pesta pernikahan disini. Dan ada Bella disini dan dia menghampiriku.
"Valen, besok kamu datang ya kesini." Saut Bella.
"Oh, Iya saya usahakan."
"Kamu juga ajak teman kamu ya maaf undangannya gaada udah abis."
"Iya gapapa."
Akhirnya pekerjaan kami pun selesai jug. Sebelum kami pulang sudah kebiasaan kami untuk jalan jalan terlebih dahulu. Singgah ke tempat makanan.
Keesokan harinya aku bangun telat. Mungkin karena kemarin aku terlalu capek. Pagi ini sepertinya ada yang ku lupakan tapi aku benar benar susah mengigatnya.
Ku lihat jam dinding menunjukkan pukul 10.00. Aku belum telat untuk datang ke pernikahan Bella. Aku pun bergegas mandi dan bersiap siap untuk pergi.
Tak berapa lama Alvin, Bimo dan Cindy datang menjemputku. Tak lupa aku membawakan buket bunga untuk Bella nanti. Kami semua berpakaian rapi. Aku dan Cindy memakai dress putih yang di hiasi bunga bunga. Sementara Alvin hanya memakai kemeja hitam saja. Dan Bimo memakai jas hitam.
***
Ternyata disana sudah banyak orang. Sepertinya mereka ada di altar karna sudah banyak orang berkumpul disana.
"Ini mba Valen bukan?" Seorang wanita menghampiriku.
"Iya ada apa?"
"Saya asistennya Bella, dia meminta buket bunga yang ia pesan di suruh antar kesana." Sambil menunjukkan tempatnya.
Aku pun kesana di temani dengan Bimo. Sementara Alvin dan Cindy sibuk berfoto foto disana. Maklum saja pemandangan disini sangatlah indah.
Dari kejauhan Bella melambaikan tangannya untuk memanggilku. Dia sangat cantik memakai gaun berwarna putih. Lelaki yang disampingnya juga terlihat sangat cocok dengannya tapi aku tak melihat wajahnya karna dia membelakangiku.
Aku pun menghampiri mereka..
"Selamat ya be..." tiba tiba mataku tertuju pada mempelai lelaki itu. Mata nya yang coklat bersinar terkena cahanya matahari aku tahu dia..
Dia adalah Doni.
Seketika Doni juga melihatku mukanya tampak shock melihatku. Bergegas aku pun berlari meninggalkan mereka Doni ingin mengejarku tapi Bella menghadangnya.
"Kamu kenal dia?" Tanya Bella.
"Aku.."
Aku pun pergi ke para hadirin berkumpul. Aku berlari dengan air mataku mengalir. Tiba tiba tanganku di tarik oleh Bimo.
"Kamu mau kemana?" Tarik Bimo sambil menatapku.
"Aku mau pulang.." Aku sambil menangis.
"Biar aku antar tapi aku masih ada urusan." Ujar Bimo dan langsung megajakku kembali ke mereka.
Aku menahan tangannya untuk jangan pergi menemui mereka. Aku tak tahu maksudnya apa. Ia mererobos para hadirin yang sedang berkumpul untuk mengambil buket bunga yang akan di lemparkan.
Bimo menuju altar. Dan menghampiri Doni
"BUUKKK.." Bimo memukul Doni sampai terjatuh.
"Bangsat lo!!"
Semua orang kaget dan aku pun juga kaget.
"Kamu ini siapa datang datang merusak acaraku." Ujar Bella memarahi kami.
"Heh ini belum seberapa sama rasa sakit yang Valen alamin tau gak."
Aku menahan tangannya lagi karna ia ingin memukuli Doni. Dan aku hanya bisa menangis saja.
"Penjagaa dimana usir orang ini!" Bentak Bella.
Para penjagapun datang dan menangkap Bimo.
"Gausah saja bisa pulang sendiri." Sambil melepaskan tangannya dan menarikku keluar dari sana.
Alvin dan Cindy pun melihat kejadian itu.Kami pun langsung menaiki mobil dan pulang.
jangan lupa vote dan comennya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Disaster Love
RandomHampir 3 tahun pacaran dengan lelaki yang ku cintai. Awalnya berjalan dengan lancar tapi semua berubah ketika ibuku menemui pacarku. Ibu ku memang dari awal sudah membenciku sejak aku masih kecil. Dia lebih menyayangi kaka ku dan kaka ku selalu me...