Bagaimana dengan keadaan Bimo, Cindy, alvin?? Oke ini ceritanya..
***
Bimo kini sekarang menjadi manager di perusahaan ternama. Saat ini perasaannya terhadap Valen sudah hilang maksudnya perasaan cinta yang dulu pernah ada kini sudah hilang. Bukan karena apa, hilang dalam arti Bimo ingin cintanya bahagia bukan ingin memaksa cintanya.
Karena sekarang menjabat menjadi seorang manager. Dengan penghasilan yang di bilang wow. Bimo mampu menarik banyak perhatian kaum perempuan apalagi yang bekerja di perusahaannya.
Meski begitu banyak yang mengidam ngidamkannya. Ia lebih tertarik dengan seorang sekertaris di perusahaan nya. Dia berbeda dengan yang lain. Dia smart, cantik, dan sopan dalam berkata. Walau dia terlihat dingin di luar padahal hatinya sangat lembut. Namanya Lena.
"Len, mau makan bareng." goda pegawai lelaki yang ada di sebelahnya.
"Pekerjaanku masih banyak." ucapnya dengan nada jutek.
Bimo sering memperhatikan tingkah lakunya. Tak seperti saat bersama dengan Valen Bimo selalu berani dan berusaha berani bahkan tak canggung untuk mengobrol padanya tapi, Bimo kali ini menjadi pendiam atau seperti patung kalau sudah di hadapan Lena. Entah apa yang membuatnya seperti ini.
Di perjalanan pulang Bimo selalu mengikuti Lena dan selalu memantaunya sampai ke rumahnya. Di sepanjang perjalanan Lena selalu membantu seorang nenek yang bekerja menjual beberapa bunga di pinggir jalan. Itulah yang membuat Bimo jatuh cinta padanya walau mereka jarang bertemu atau berbicara kecuali dalam hal pekerjaan.
Tapi suatu hari ada segerombolan pria yang menghalangi jalannya Lena. Memang jalan ini sepi dan sudah malam juga. Dengan segera Bimo menakutkan mobil nya dan menghampiri Lena lalu menghajar mereka dengan beberapa pukulan.
Jangan tanya Bimo kalau soal berkelahi. Jangan pernah lupa kalau Bimo adalah atlet taekwondo yang sangat berbakat tak heran ia jago dalam hal ini. Meski semua pukulan pria itu tak mengenainya tetapi satu hantaman pria yang setengah lemah mampu membuat pipinya memerah dan biru.
Lena yang hanya bisa diam dan kekuatan kebingungan saat itu. Dengan cepat ia menarik tangan Bimo dan berlari menuju tempat yang lebih aman.
Saat dipegang tangannya oleh Lena pertama kali hatinya sungguh berdebar kencang rasanya tak ingin melepaskannya.
"Tak ..tak..tak.." itu bunyi suara sepatu high heels Lena. Bimo yang melihatnya langsung berhenti dan Lena pun juga terhenti.
"Pa.. Kenapa berhenti pa ayo lari pa."ucap Lena dengan nafas yang masih tak terkendali.
"Kamu gak capek lari pake heels?"
Lena melihat kebawah. Memang tak terasa sakit ketika ia berlari tapi saat di bilang seperti itu entah kenapa kakinya mulai sakit dan melihat kakinya yang sudah sedikit memar.
Bimo pun bertekut lutut dan melepaskan heels Lena.
"Lepaskan heels mu dan naiklah ke pundakku jangan banyak tanya." butuh keberanian besar untuk seorang Bimo mengatakan hal itu. Meski di luar sangat lancar berbicara padahal dalam hatinya sungguh dengan berguncang guncang.
Lena awalnya tak mau tapi ia lihat lagi kaki nya yang membiru dan akhirnya ia pun berada di gendongan Bimo.
Semenjak saat itu hubungan mereka pun menjadi lebih dekat dan sangat dekat. Dan akhirnya menikah beberapa bulan setelah Valen dan Doni menikah.
Sementara Cindy dan Alvin. Pasangan yang sweet dan langgeng ini benar benar membuat semua orang iri. Walau mereka sudah mempunyai 2 orang anak laki laki dan perempuan.
Mereka berdua masih seperti orang yang pacaran. Apalagi kalau sudah merayakan hari pernikahan arau hari ulang tahun mereka.
Mereka akan berlibur ke suatu tempat dan hanya berdua saja. Sementara anak anak mereka di titipkan ke rumah neneknya.
Tak lupa foto foto romantisme mereka yang selalu update ke akun media sosial mereka. Bahkan mereka bisa di bilang artis sosmed karena mengumbar foto kemesraan mereka di sosmed.
Saat hari pernikahan Valen dan Doni. Alvin sangat berterima kasih pada Doni kalau bukan keisengan nya mendatangkan Cindy untuk menembaknya saat mos dulu mungkin ini tak akan terjadi.
Ada yang mau cerita ini lanjut tidak? Commentnya ya makasih semuaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Disaster Love
RandomHampir 3 tahun pacaran dengan lelaki yang ku cintai. Awalnya berjalan dengan lancar tapi semua berubah ketika ibuku menemui pacarku. Ibu ku memang dari awal sudah membenciku sejak aku masih kecil. Dia lebih menyayangi kaka ku dan kaka ku selalu me...