Blushing

318 28 0
                                    

Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur ini. Sudah berapa lama aku tidak pernah merasakan hal seperti ini?

Rasanya aneh tapi menyenangkan. Seperti ada kupu-kupu yang menari di perutku, rasanya seperti otot-otot wajahku ditarik keatas, aku tak bisa berhenti untuk tersenyum.

Masih bisa kurasakan hangat sentuhan tangannya saat menarikku tadi. Tawanya juga masih terbayang jelas di otakku. Mengapa rasa ini begitu mengasyikkan?

Andaikan saja setiap hari aku bisa merasakan hal seperti ini.

Kuambil gitar yang baru saja aku beli. Kumainkan kunci kunci dasar berlanjut ke kunci lainnya. Syukurlah aku tak lupa memainkannya.

Tak sadar aku tersenyum sendiri. Senangnya bila Mikha bersikap manis seperti itu padaku. Kenapa tidak dari dulu?

Setelah terbiasa aku memainkan sebuah lagu,

#NP : Thinking Out Loud- cover by Jasmine Thompson
( link : https://m.soundcloud.com/jasmine-thompson )

.... 'Cause honey your soul could never grow old, it's evergreen

And, baby, your smile's forever in my mind and memory

I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways

Maybe it's all part of a plan
Well, I'll just keep on making the same mistakes
Hoping that you'll understand

That, baby, now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars

Place your head on my beating heart
Thinking out loud
Maybe we found love right where we are ...

Hari ini begitu istimewa, pertama kalinya aku bisa berinteraksi lebih dengan Mikha. Interaksi yang dari dulu aku idam-idamkan.

Senyumku tak berhenti mengembang. Hari ini, akankah menjadi awal untuk semuanya? Harapan untuk aku kembali berjuang lagi?

----

Pagi ini aku bersemangat pergi ke sekolah. Mungkin saja nanti di sekolah aku bisa berinteraksi lebih lagi dengan Mikha.

Saat memasuki gerbang, kulihat Reuben keluar dari sebuah mobil. Sepertinya dia masih seperti dulu, anak rumahan. Kemana-mana diantar.
Dia menuju kearahku.

"Pagi drey!" senyum khasnya menyapa.

"Pagi Ben." kubalas dengan senyum terbaikku. Sebenarnya hal ini karena kejadian kemarin.

Kulihat ekspresi Ben kaget. Kenapa? Tapi Reuben tersenyum kembali. Kuurungkan niatku untuk bertanya.

"Nah gini dong. Pagi pagi tuh senyum." Reuben mengacak rambutku pelan.

Aku tertawa ringan. Saat aku menoleh ke arah lain, ternyata banyak siswa perempuan melihat kami.

Aku tahu, mereka bereaksi karena aku dekat seperti ini dengan Reuben. Secara aku terbilang siswa baru di sekolah ini, bisa-bisanya aku dekat dengan Reuben. Ya Reuben, si Jayus paling favorit di sekolah ini.

Selama seminggu ini yang aku tahu, The Overtunes, band yang digawangi Mikha, Reuben dan Kak Mada, adalah siswa laki-laki ter- hitz di sekolah ini.

Aku melangkah mundur, aku takut nanti sepulang sekolah ada yang mencegatku.

"Ga mau ke kelas nih?" Reuben bertanya dengan intonasi manisnya.

Dia mengulurkan tangannya untuk menggandengku. Kuterima saja, diiringi dengan anggukan.

Masa bodoh dengan yang lainnya. Lagipula semasa kecil kami sering seperti ini.

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang