Amnesia

356 33 14
                                    

"love= a form of amnesia when a girl forgets there are 4 bilion other guys in the world."

~~

Hujan masih setia menemaniku malam ini. Segelas cokelat panas mengepulkan uapnya, menandakan betapa dinginnya suhu ruangan ini.

Begitu dingin, hingga hatiku pun ikut membeku.

"Lo gak perlu berubah untuk dapetin semua itu drey. Be your self dude.."

Sentuhan lembut tangan Reuben masih terasa di puncak kepala.

"Mulai besok aku pengen kamu tetap jadi Audrey yang ceria, Audrey yang mampu mengatasi luka-lukanya."

Hanya selimut yang menemaniku malam ini untuk memandangi hujan. Perih yang kurasa sekarang masih tetap sama seperti sebelumnya.

Betapa perih luka sayatan dsri kenyataan. Kenyataan yang sungguh benar tak pernah kubayangkan sebelumnya.

Seharusnya sedari dulu perasaan ini aku buang jauh. Seharusnya sedari dulu aku menyadari semua itu.

"Dan untuk perubahan-perubahan yang sekarang kamu lakuin. Apa semuanya merubah keadaan? Apa sekarang dia suka sama kamu? Huh, bahkan dia suka sama orang yang ceria sama kayak kamu dulu. Bahkan kamu lebih ceria dibanding di..."

Dia... Dia yang jauh lebih sempurna. Dia yang mampu mengukir senyum indah itu setiap saat.

Mataku sudah terlalu perih untuk melanjutkan air mata ini. Tapi bagaimana aku menghentikannya? Ia terus saja mengalir seiring pedihnya luka ini.

Apakah kau tahu Mikh? Betapa sakitnya menangis dalam diam?

Sungguh sakit.

Mungkin semalaman ini aku akan menangisi semuanya. Semuanya yang membuat aku luka. Aku tak bisa menahan semua itu lagi.

Kupejamkan mataku.. Aku hanya ingin segera tertidur dan melupakan semuanya. Aku letih.

Tapi kenapa terus mengalir?

Setiap aku menutup mataku, terbayang setiap jengkal kepahitan itu.

Handphoneku berdering. Sudah pukul 11 malam. Siapa yang menelepon selarut ini.

#NP : Lay Me Down ~ Sam Smith

"Halo.." suaraku buruk.

"Kenapa belum tidur hmm??" dia menyelidik seperti biasanya.

"Reuben.."

"Kamu gak bisa tidur?" kenapa Ben? Sebegitukah kau memperhatikanku?

"Hmm.."

"Apa yang bisa aku lakuin buat kamu drey?"

"Kenapa Ben? Kenapa sakit banget?" aku terisak lagi.

"Sekarang kamu tidur. Besok sekolah. Udah kompres matanya?" Reuben benar-benar lebih dari yang aku bayangkan.

Aku hanya sesenggukan.

"Sekarang berbaring. Aku tungguin kamu sampe tidur."

"Ben.. "

"Bertahan drey. Aku selalu ada buat kamu. Udah sekarang tidur." lembut suara Ben menenangkanku.

Segera aku berbaring. Kupejamkan mataku.

"Ben, waktu aku tutup mata, semuanya berputar.."

"Tenang, superBen ada disini."

Suara lembutnya membuatku merasakan ketenangan.

"Can I lay by your side, next to you, you...
And make sure you're alright
I'll take care of you,
And I don't want to be here if I can't be with you tonight"

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang