"Kau mau minum?"Al melirik wanita berdress putih disampingnya yang menyodorkan segelas vodka bening berisi beberapa balok es batu padanya. Wanita itu--Brittany Angela Stanley. Wanita memukau yang sudah setahun ini menjadi istrinya
"No, thanks bree"
"Are you okay Al?"Tanya Brittany sembari mengusap lembut pundak Al. Lelaki itu mengangguk singkat sembari membalas senyuman Brittany
"Kalian benar - benar pasangan yang serasi. Kalian mengingatkanku saat aku dan istriku di awal masa pernikahan kami"Al terkekeh sekilas saat mendengar ucapan Mr.Simon--salah satu rekan kerja Ayahnya yang hingga saat ini masih mampu memimpin sendiri perusahaannya--sembari merangkul seorang wanita berusia lebih dari setengah abad atau lebih tepatnya--sepantara dengannya
"Aku harap pernikahan kalian berusia panjang seperti pernikahan kami. Kalian pasangan yang sempurna, dan aku tidak sabar menanti Little Stanley dimasa mendatang--yang pasti akan sangat mengaggumkan juga"Kini ucapan Mrs.Simon yang berucap. Wanita paruh baya dengan pakaian serba branded itu merangkul lengan gempal yang suami
"Btw, selamat atas kemenanganmu di tender besar ini Al. Aku tau jika otak jeniusmu itu keturunan langsung dari kedua orangtuamu"Ujar Mr.Simon
"Kau membuatnya besar kepala Mr.Simon"Kekeh Brittany diikuti oleh Al dan pasangan Simon. "Ah--dan jangan lupa, akhir bulan ini Mom dan Dad mengundang kalian berdua untuk datang kerumah. Untuk reuni bersama orang tua Al juga"Lanjut Brittany
"Tentu kami akan datang. Aku juga merindukan mereka. Sudah hampir setahun kita tidak berkumpul bersama"Ucap Mr.Simon dibalas anggukan Brittany
Waktu berlanjut, hanya pembicaraan ringan yang terdengar. Itupun sebagian besar hanya Brittany dan pasangan Simon yang saling berbicara--Al hanya menimpali sesekali
"Mengapa kau terus menatapku Al?"Tanya Brittany dengan pipi bersemu merah saat mendapati Al terus menatapnya
"Aku tidak pernah meragukan kemampuanmu bersosialisasi dengan baik kepada orang yang bahkan hanya beberapa kali bertemu denganmu"Ucap Al sambil menyunggingkan senyum tipisnya yang langsung membuat Brittany makin merona
"Thanks tuan Stanley. Apa itu bahasa kiasan jika sebenarnya aku orang yang cerewet?"Ucap Brittany sembari menundukkan wajahnya
"No--aku hanya mengungkapkan jika kau orang yang mudah bersosialisasi-- my wife"Ucap Al sembari merangkul pinggang mungil Brittany
"Kau benar - benar penggoda!"Ucap Brittany sembari menarik rahang Al lantas memberikan satu ciuman panjang yang lama kelamaan menjadi lumatan--bahkan Al dan Brittany melupakan kehadiran pasangan Simon dihadapan mereka yang hanya bisa terkekeh melihat adegan itu
Al memejamkan matanya sembari memperdalam lumatannya pada bibir Brittany. Beberapa detik berlalu--hingga Al akhirnya membuka matanya. Dan mendapati satu tatapan tajam di area bar sebelah kanan
Seorang wanita dengan segelas wine merah di tangannya--dan tatapan tajam yang tertuju padanya.
Wanita itu--Yuki Cavella Xaderine***
"Kau sudah menghabiskan lima gelas wine. Kau bisa mabuk Yuki! Hentikan!"Rossie menarik gelas wine keenam yang akan ditenggak Yuki.
"Bawa aku pulang, dan aku akan berhenti meminun minuman sialan ini"Ucap Yuki sembari tetap berusaha meminum wine nya
"Sialan! Kau seperti remaja yang sedang memiliki masalah Yuki. Meminum banyak wine yang membuatmu melantur seperti ini"Erang Rossie saat tak bisa menghentikan aksi Yuki untuk meminum wine nya. "Ayo--kuantarkan kau pulang"Gerutu Rossie sembari membantu Yuki yang berjalan mulai sempoyongan