Al menatap Brittany dihadapannya yang sedang mengusap perutnya yang masih datar, dengan senyum yang tidak pernah hilang dari bibir tipisnya
"Apa dia baik - baik saja? Kapan kau akan melakukan check rutin kandungan?"Tanya Al sembari menyandarkan punggungnya di kepala ranjang
"Yeah. Dia sehat dan tumbuh dengan baik disana"Jawab Brittany tanpa menoleh ke Al. Wanita itu seakan asyik dengan kegiatannya mengusap perutnya. "Aku sudah mengchecknya tadi pagi. Dan akan melakukan check rutin sebulan sekali"
"Kau tidak mengajakku?"
"Kukira kau sedang sibuk"balas Brittany langsung membuat Al terdiam
Al membenarkan posisinya menjadi berbaring menelentang di ranjang. Lelaki itu meraih ponselnya di nakas, membuka lockscreennya dan membaca beberapa pesan masuk. Sebagian besar pesan itu berasal dari anak buahnya dan Detektif yang ia sewa untuk menemukan Yuki. Dan seperti biasa, laporan mereka masih sama. Mereka belum bisa menemukan keberadaan Yuki
"Tidurlah Bree. Tidur larut malam tidak baik untuk ibu hamil"Ucap Al sebelum mulai memejamkan mata
Tidak ada kata cinta. Tidak ada pelukan dan tidak ada kesungguhan di antara mereka. Semua hanya kamuflase yang dengan ahlinya mereka lakukan
***
Al mendengus kesal menatap sekretarisnya yang baru saja memberitahukan jika ia ada meeting di salah satu restoran, satu jam lagi.
Dan Al benar - benar sangat malas untuk keluar dari zona nyamannya--ruang kerjanya. Ia hanya ingin berdiam disini saja, namun sialnya janji meeting itu tidan bisa di batalkan. Dan lagi, hasil meeting tersebut akan mempengaruhi penghasilan perusahaannya
"Kau akan ikut kan?"Tanya Al memijit pelipisnya sembari melirik sekilas wanita seumurannya yang menjabat sebagai sekretaris pribadinya
"Tentu tuan"
"Siapkan semua berkasnya sekarang dan segera kembali ke ruanganku. Aku akan membacanya sebentar sebelum kita pergi"ucap Al datar yang langsung dibalas anggukan sekretarisnya tersebut. Wanita itu segera berlalu pergi dari ruang kerja Al saat tidak ada perintah lagi dari Bosnya itu
Al menjatuhkan kepalanya di lipatan tangan sembari mendengus pelan.
Dua bulan
Dua bulan sudah Yuki menghilang. Kini, jiwa Al seakan ikut menghilang di bawa wanita itu
Al juga semakin tertekan saat ia tidak bisa lagi bermalam di apartemen Yuki karena Rick dan David yang melarangnya untuk menginap ditempat lain sejak Zenetta mengucapkan nama Yuki yang langsung saja membuat dua lelaki dewasa itu curiga dengan Al
Dan jadinya, setiap malam Al harus pulang. Dengan senyum palsunya
"Tuan, ini berkas yang anda inginkan"Ucap Sekretaris Al yang sudah datang kembali ke ruangannya
"Kau duduklah. Tunggu sebentar"Ucap Al datar. Lelaki itu langsung membuka map - map tersebut lantas membacanya dengan cepat. Dikaruniai otak yang pintar--membuat Al begitu mudah untuk melakukan pekerjaannya sebagai CEO perusahaan. Hanya dalam bidang pekerjaan ia cukup bisa dibanggakan, dalam masalah asmara? Al harus angkat tangan
Sepuluh menit akhirnya selesai membaca semua berkas itu. Dengan tanpa Ucapan, Al segera meraih jasnya yang semula tersampir di sandaran kursi putarnya lantas melangkahkan kakinya berdiri dari kursi kerja--mengisyaratkan agar sekretarisnya untuk mengikutinya
***