3

5.7K 466 19
                                    

Yuki meraih mug coklat panasnya sembari melangkahkan kakinya menuju area ruang tamu. Wanita itu menaikkan suhu ruang tamu hingga sedikit hangat mengingat pagi ini hujan sedang turun dengan deras - derasnya

Yuki menselonjorkan kakinya ke atas meja sesaat setelah menaruh mug coklatnya di meja. Wanita itu menyandarkan kepalanya di sandaran sofa sembari memejamkan mata dan memijat pelipisnya yang masih terasa agak pening

"Kau mempermainkanku Al"

"Bukan--bukan seperti itu Yuki. Aku--"

"Kau menikahi gadis lain"

"Kau tau pasti Yuki. Aku melakukan ini karena terpaksa"

"Kau munafik Al"

"Yuki. Kumohon mengertilah Aku sayang. Aku hanya mencintaimu"

"Kau mencintaiku tapi kau akan menikah dengan gadis lain. Al--kau benar benar brengsek"

"Yuki. I love you more than anything"

"Setidaknya beri aku penjelasan tentang mengapa semua ini terjadi Al. Kumohon--"

"Suatu hari nanti. Aku pasti akan mengatakannya padamu. Tapi tidak untuk saat ini"

"Tapi Al--"

"Kumohon. Aku hanya butuh kesabaranmu sayang"

Yuki mengingat jelas percakapan satu tahun yang lalu itu. Percakapan tepat sebulan sebelum Al mengatakan jika ia akan melangsungkan pernikahan. Pernikahan--dengan wanita lain

Yuki yang saat itu berumur 22 tahun benar - benar merasa terpukul. Di saat usianya yang sudah matang untuk melangsungkan pernikahan--sang kekasih malah memutuskan untuk menikah dengan wanita lain, dengan entah alasan apa yanh hingga kini Yuki belum ketahui dengan jelas

Yanh ia tau, Al mencintainya. Namun ia menikah dengan wanita lain yang tidak ia kenal

***

"Darimana saja kau Al?"Al menatap sosok wanita dengan mini dress manis menyambutnya di anak tangga--Brittany. "Kau tidak pulang malam tadi"

"Maaf. Aku tidur di Apartemen malam tadi"

"Kau membuatku khawatir"Ucap Brittany sembari berjalan mendekat ke Al

"Maaf. Aku terlalu lelah malam tadi untuk mengemudi sampai di rumah--jadi aku memutuskan tidur di Apartemen yang lebih dekat dengan Bar semalam"Ucap Al dibalas helaan nafas Brittany

"Setidaknya hubungi aku jika kau tidak pulang Al"

"I'm sorry Bree" Brittany tersenyum sembari mengusap lembut lengan Al yang terbalut kemeja kusut

"Wahh--kalian. Masih pagi dan sudah bermesraan"Al dan Brittany segera mengalihkan pandangannya menuju seorang lelaki paruh baya yang berdiri di anak tangga. "Kau baru pulang Al?"

"Yeah. Semalam aku menginap di Apartemen karena terlalu lelah untuk mengemudi"Ucap Al pada lelaki itu--Rick Johanson, Ayah Brittany

"Kau harus tau jika semalam putriku itu uring - uringan karena kau belum pulang Al"

"Maaf Dad--untuk membuat anakmu yang cantik ini khawatir karena aku"Ucap Al sembari merengkuh pinggang Brittany--tanpa melepaskan pandangannya pada Rick

"Pergilah ke kamar. Kau terlihat masih lelah"Ucap Rick sembari melangkahkan kakinya menuju area ruang santai.

"Aku antar"Al menganggukkan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Brittany

Al melangkahkan kakinya menaiki anak tangga dengan tangan masih melingkar di pinggang Brittany. Tak ada pembicaraan sedikitpun di antara mereka. Dan itu semakin membuat Al yakin..

Future (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang