Beberapa hari lagi pengawalan november kan menaungi langit ...
Gerimis pertama sejak badai gersang menerpa wajah berseri di langit gundah ...
Aku mencari, terus mencari arti perasaan yang terpecah batu karang ...
Aku adalah alasan dari surat dalam botol itu ...
Yang mendekam, menunggu di temukan ...
Namun, yang kudapati adalah ujung dan ujung. Tepat aku berada pada tengah-tengah pijakan.
Di sisi kanan, ada hati yang menghangatkan ...
Di sisi lain ada hati menanti satu detakan
...Tak ada yang mampu membuat rinai berjatuh di sudut netra ...
Kecuali, perasaan yang tak kau tahui maknanya berarah pada ujung mana
...Aku di permainkan takdir
Aku bermain dengan takdir ...
Diam ...
Merenung ...
Dan menemukan Tuhan membelai kepalaku seraya tersenyum ...
Bahwa ada masanya seseorang bahagia ...
Meski, luka melukis sisi hati rapuh ...
Ada saatnya ...
Ada takdirnya ...
Luka ...
Bahagia, bicara.