Aku terduduk di dermaga
Mengarahkan pandangan pada kapal-kapal yang berlabuh sore ini
Aku masih tak beranjak
Bahkan kakiku, sudah berkerut pucatAku di sini
Mendengarkan deburan ombak yang menyapu sehelai rindu dari seberang sana
Yang membelai ruang hampa, sebut saja hati ...Kak, rindukah
Adakah detak itu masih untukku
Kukira jika begitu, aku bahagia
Karena sehelai rindu, cukup untukkuMengetuk jendela kecil yang telah di debui waktu
Hatiku masih sedingin
Setelah perpisahan kita
Di perbatasan kotaDan dermaga ini
menjadi saksi detak pertama aku mencinta ...
Padamu ...