Part 6 (revisi)

261 15 0
                                    

Sekali lagi Makasi buat yang udah mau baca cerita abal abal ini:v

Vote dan komentarnya jangan lupa guys!

________________________________________________________

"Jadi, lo mau kemana dulu?" tanya nathan, nanda menghela nafas lalu menatap semua permainan yang ada disini, ide jahil langsung merasuki otaknya, nanda menunjuk permainan tembak bebek yang terletak tak jauh dari mereka

"itu, gue mau lo main itu dan dapetin hadiahnya buat gue" ucap nanda, nathan menganga "itu buat anak kecil nan" ucap nathan

"alaah bilang aja lo takut, cemen deh" ucap nanda

"ok, fine" nathan berjalan mendekati stan itu lalu memberikan selembar uang 10.000

"Watch and learn" ucap nathan, nanda yang berdiri disampingnya hanya tersenyum miring sambil menaikkan sebelah alis, dia gak yakin nathan bakal dapetin hadiah buat dia

10 tembakan berlalu dengan sangat cepat, nanda menganga saat melihat 10 bebek yang tadinya berjalan kesana kemari terjatuh semua

"Ini" si penjual menyerahkan sebuah teddy bear berwarna coklat pada nathan, nathan mengambil boneka itu dan memberikannya pada nanda

"Nih, keren gak gue?" tanya nathan, nanda mendengus lalu mengambil boneka itu dan memeluknya kesal, bukan memeluk sebenarnya, ia hanya membayangkan kalau itu nathan dan seolah ia memeluk nathan hingga sesak nafas dan mati 😂

"Biasa aja kali meluknya" ucap nathan, nanda mendengus lalu memegang boneka itu secara biasa

"tantangan gue belum selesai, kita kesana dan lo harus bisa berbaur sama anak kecil itu" nanda menunjuk area pancing ikan yang diisi oleh anak anak, nathan hanya tersenyum

"ok, ayo" ucap nathan yang memang sudah terbiasa dengan anak kecil karena dia memiliki adik perempuan berusia 5 tahun

15 Menit Kemudian...

Nanda memandang malas nathan yang dengan mudahnya meng akrabkan diri dengan anak anak kecil, entah bagaimana pesona seorang nathan juga bisa mempengaruhi anak anak kecil yang kini malah bercanda dengan nathan

"Yaudah, pacar kakak udah nunggu tuh, bye semua" ucap nathan

"Daaa kak nathan" ucap 5 orang anak yang berada disana

"so, sekarang giliran gue ngasi tantangan buat lo" ucap nathan

"cih, apaan sih tantangan lo buat gue?" tanya nanda

"masuk ke rumah hantu"

"yaampuuun, gampang banget itumah, ayo" ucap nanda

"awas ya kalo meluk meluk gue" ucap nathan sambil membeli tiket

"dih, gue gak sepenakut itu kali, emangnya gue anak alay apa keluar dari rumah hantu pucet sambil meluk cowoknya?" ucap nanda dnegan nada sombong

"pokoknya gue udah memperingati" ucap nathan, nanda mengangkat bahu dengan cuek

'Krieeet' pintu memasuki rumah hantu terbuka, mereka berdua berjalan perlahan memasuki rumah hantu yang remang remang itu, dan dikeremangan rumah hantu itu wajah nanda memucat, sejujurnya ia takut tapi gengsi dong mau ngakuin

"kikikikikiki" "kyaaa!!!" nanda reflek memeluk nathan saat melihat sebuah boneka kuntilanak yang bersuara

"Kyaa!!!!"

"Oemji!!"

"Bundaaaa!!"

Nanda sibuk berteriak teriak sambil memeluk nathan setiap sebuah hantu bohongan muncul, nathan diam diam tersenyum tapi jujur saja dia takut kalau tiba tiba nanda pingsan

"nan, tutup mata lo dan ikutin gue" ucap nathan, nanda yang udah ketakutan setengah mati mengangguk saja dan memeluk nathan, jangan lupakan boneka yang nathan berikan tadi, ia ikut dipeluk oleh nanda

"ikutin gue dan berusahalah nggak mendengar apapun" ucap nathan, nanda mengangguk lagi lalu mengikuti arah nathan berjalan hingga mereka keluar dari rumah hantu itu

"Hhhhhh" nanda menghela nafas lalu melepaskan pelukannya pada nathan

"sorry" ucap nathan, sebenarnya ia ingin mengejek nanda tapi melihat wajah nanda yang pucat pasi ia mengurungkan niatnya dan memilih meminta maaf

"gapapa, gue aja yang pengecut" ucap nanda pelan, terdengar seperti gumaman

"gimana kalau kita beli itu" nathan menunjuk pedagang harum manis, nanda mengangguk semangat, ia ingat setiap ke pasar malam dulu ayahnya selalu membelikan dia dan kak rio harum manis

"satu bang" ucap nathan, si penjual mengangguk lalu memberikan satu bungkus harum manis besar, nathan memberikan uang lalu berjalan bersama nanda menuju tempat duduk

"kok satu sih? buat gue mana?" tanya nanda protes

"ini buat lo, makan berdua aja biar sweet" ucap nathan, nanda menyipitkan matanya lalu memukulkan boneka beruangnya pada nathan sementara cowok itu hanya tertawa

"nih" nathan memberikan harum manis tadi, nanda mengambilnya lalu memakannya perlahan, pandangannya lurus kedepan, nathan ikut memakan harum manis tadi, pandangannyapun lurus kedepan

"Jadi kangen masa kecil" ucap nanda, nathan tersenyum dan mengangguk

"sama, gaterasa banget kita udah SMA bentar lagi kuliah" ucap nathan, nanda menghela nafas lalu kembali memakan harum manisnya

"jam berapa nih nath?" tanya nanda

"tujuh"

"abis ini pulang ya, ntar kena omel bunda" ucap nanda, nathan mengangguk lalu tanpa diduga duga kembang api bermunculan dan meledak diudara, mata nanda berbinar memperhatikan kembang api yang meledak ledak dilangit, nathan memperhatikan wajah nanda dari samping, cantik

"cantik" ucap nathan tanpa sadar, nanda menoleh menatap nathan

"apa?" tanya nanda sedikit tidak jelas karena kembang api masih meledak ledak diudara

"gapapa, pulang yuk" ucap nathan, nanda mengangguk lalu mereka berjalan menuju motor nathan

*****

"thanks banget buat hari ini" ucap nanda sambil tersenyum tulus didepan nathan yang masih duduk dimotornya

"sama sama" ucap nathan

"gue masuk dulu ya" ucap nanda, "besok gue jemput" ucap nathan, nanda mengangguk pasrah lalu memasuki rumahnya, tanpa mereka sadari kak rio memperhatikan mereka dari atas dna tersenyum sendiri, adik kecilnya sudah besar ternyata

*****

"ciee yang habis nge date" ejek bunda yang entah sejak kapan sudah berada diruang tamu, memergoki anak gadisnya yang baru memasuki rumah dengan boneka beruang ditangannya

"bundaaa!" pekik nanda, bundanya hanya tertawa melihat wajah nanda yang memerah bak kepiting rebus

"udahdeh jujur aja kali, sampe dibeliin boneka gitu" ucap kak rio

"duuuh udah deh, jangan bully ananda yang cantikzz ini" ucap nanda dengan gaya alaynya

"Jijik!!" pekik kak rio, nanda hanya tertawa sambil menaiki tangga menuju kamarnya

"bun, percaya gak kalo nanti nanda bakal jatuh cinta sama si nathan?" tanya rio pelan

"menurut prediksi bunda sih iya" ucap bunda, kak rio tersneyum, ternyata bukan hanya duia yang berfikir begitu

*****

"hhh" nanda meletakkan boneka teddy tadi di kasurnya, menatapnya dengan dalam seolah ia bisa menatap nathan dengan menatap boneka itu, hei! kenapa dia jadi memikirkan nathan? nanda menghela nafas lalu memasuki walk in closet dikamarnya untuk berganti baju dan bersiap bermimpi indah, semoga saja

__________________________________________________________________

Akhirnya selesai juga part ini:v thank you buat yang udah baca, luff luff:v

Crazy LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang