Nanda membuka pintu mobil perlahan, gelaran red carpet langsung menyambutnya, beberapa paparazzi sekolah memotret nanda yang hanya tersenyum, tak lama kemudian kevin menyusul dan memeluk pinggang nanda, lalu mereka berdua berjalan memasuki ballroom sekolah yang disulap sedemikian rupa
"mewah juga, pinter nih anak osisnya" gumam nanda sambil membenarkan posisi topengnya
"iya"
ternyata ballroom sudah cukup ramai, di panggung terlihat sang pembawa acara bercuap cuap, entahlah, tidak jelas
"gue mau ambil minum, lo mau?" tanya kevin, nanda mengangguk lalu duduk di kursi yang disusun sepanjang pinggir ruangan
matanya melirik kesana kemari, semua cowok hampir sama disini, dengan jas dan topeng, membuat dia sulit untuk menemukan nathan, ck, kenapa jadi nathan?
"Baiklah sekarang kita sudah memasuki acara inti!! dansa berpasangaaan!!!!" nanda makin memberengut ditempatnya duduk, kenapa kaevin lama banget cuma sekedar ngambil minuman? sekarang matanya jadi pedes ngeliatin orang dansa
"waiting someone miss?"
nanda mengerutkan keningnya, siapa cowok dihadapannya ini? argh, terkutuklah pesata yang mengharuskan seluruh orang menggunakan topeng ini
"siapa?" tanya nanda
"nggak perlu tau, ayo dansa" belum sempat nanda menjawab cowok dengan topeng full face itu menarik lengan nanda dengan lembut, menuju bagian tengah ballroom
'Siapa?'
'Ini siapa sih?'
'SIAPA SIH LO!?'Nanda hanya dapat berteriak dalam hati, meneriakkan rasa penasarannya
Dansa sudah dimulai, nanda hanya pasrah mengikuti gerakan dansa yang dulu pernah diajarkan padanya
'Bau parfumnya.. Ah gak mungkin'
"Jadi, masih ingin tau siapa aku?"
Nanda terkesiap, suara itu membuyarkan lamunannya
"Ah ya, siapa sih lo!?" Tanya nanda
"Gue..."
Pria itu menghentikan dansanya, tepat dibawah chandelier yg menjadi pusat aula
"Kenapa?" Tanya nanda heran melihat tingkah pria itu, pria itu tak menjawab dan membuka topeng yang menutupi wajahnya
"Halo, ananda" nanda menahan nafas saat melihat pria itu tanpa topeng
"Na..than?" Gumam nanda
"Hai" nathan menyengir konyol seperti biasa
"Bisa bisanya lo!"
"Nan, kita perlu bicara"
"Bicara aja ama tembok sana!" Nanda berlari meninggalkan nathan, menuju taman sekolah
Nathan mendengus kesal, ia tahu hal ini pasti terjadi, kevin yang sedari tadi memperhatikan dari jauh menghampiri nathan
"Gimana?"
"gagal lah jelas" gumam nathan sambil memakai kembali topeng pesta lalu berjalan mengejar nanda
"Ck ribet amat" kevin mendengus lalu kembali menebar pesona ke gadis gadis yang ada di pesta
*****
"Nanda ogeb, kenapa juga tadi lo lari elah kaya sinetron aja" nanda merutuki dirinya sendiri, kakinya menghentak hentak kesal
Saat ini ia nerada di taman belakang sekolah, suasananya gelap, tidak seperti ballroom yang tadi sangat terang dan terkesan mewah
Hanya ada satu lampu taman yang ada ditengah taman ini, nanda menatap lampu itu lama, lampu yang menjadi favoritnya karena mengingatkannya pada film narnia, film kesukaannya
"Hei" nanda terkesiap, dia memandang sinis nathan yang duduk disampingnya
"Apa" ucap nanda jutek
"Maafin gue ya"
"Gak"
Nathan tertawa pelan melihat sikap nanda yang seolah ingin menguburnya hidup hidup
"Maafin guee, yayayaya" nathan kini merengek layaknya anak kecil
"Ck apaan sih" nanda kini mengubah posisi duduknya, menjadi menatap nathan
"Maafin gue, ya? Gue tau gue salah dan yaaa gue terlalu cemburu tanpa tau siapa kevin sebenernya"
"tapi tetap aj.."
"Inrinya gue minta maaf dan mau kita balik lagi kaya dulu, oke?"
Nanda menghela nafas, bagaimanapun, sekuat apapun logikanya meminta agar nanda tidak menerima nathan, hatinya selalu berkata berbeda
"Baiklah..." Gumam nanda pelan
"Apa?"
"Gamau ngulang lagi" dumel nanda, nathan tertawa, ia tau pasti nanda akan memaafkannya apapun yang terjadi
"So, mau kembali ke ruang dansa, nona manis?" Nanda tersenyum lalu menerima uluran tangan nathan
Mereka kembali berjalan ke ballroom sambil berpegangan tangan
"Sekarang gue tau, cinta tuh gak ca buta, tapi juga gila" nathan tersenyum lalu menghentikan langkahnya, menatap nanda yang tertawa
"Kasian banget ya si cinta"
"Yaa begitulah"
"Tapi, segila dan sebuta apapun cinta itu, yang namanya cinta, pasti indah, entah bagaimana caranya"
Nathan tersenyum lalu merangkul nanda, mereka kembali berjalan dengan senyuman...
THE END
Hahahahahahahaha gue tau ini gaje banget gila 😂😂😂😂😂
Tapi ini beneran the end of nathan nanda, cerita pertama gue yang absurd 😂
Tenang, kalian bisa pindah lapak sebelah lok, wheel of love, dijamin lebih normal dan berfaedah dibandingin ini 😂
So, terimakasih banyak buat yang udah baca,asalah typo dan ketidak sinkronan adegan bakal gue perbaiki, yang udah direvisi, bakal dikasi tanda revisi
Gue masih ingat gimana dilemanya gue mau nge post cerita ini apa nggak, dan gimana bahagianya pas tau yang baca udah seribu wkwkwk 😂
Okelah, cukup cuap cuapnya
Sampai ketemu di karya aku yang lain 😘😘😘
Love you!!!!! 😘😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy LOVE
Teen FictionSEDANG DIREVISI *proses revisi tanpa unpub, refresh cerita kalo mau liat yang udah di revisi 😂* Ananda Queenzy Gadis keturunan Indonesia-korea yang dapat dibayangkan cantiknya, ditambah kemampuan otaknya yang jenius pula, tapi hampir semua orang ti...