Part 8 (revisi)

224 12 1
                                    

Fast Update:*

____________________________________________________________

"Lo gak kena marah balik sore gini?" tanya nathan saat mereka berada diparkiran

"kan gue udah bilang tadi sama bunda, kecuali kalau belum bilang, berabe urusannya" ucap nanda, nathan mengangguk pelan lalu menaiki motornya diikuti dengan nanda

*****

"Astaga nan... lo ga niat morotin nathan kan?" tanya kak rio saat melihat nanda dengan tiga kantong belanja

"gaklah, dia yang mau nraktir gue kok" ucap nanda lalu melewati kak rio, memasuki rumah

"gila, matre juga adek gue" gumam rio lalu menutup pintu rumah

****

"pagi" nanda tersenyum sambil menuruni tangga, tapi senyumnya langsung terganti dengan kerutan kening saat melihat nathan dengan santainya sarapan di meja makan, dikursinya!

"ngapain lo?" tanya nanda, bunda muncul dari arah dapur dengan nampan berisi teko susu dan tiga buah gelas

"nanda! ngomongnya yang sopan dikit" ucap bunda, nanda merengut lalu duduk dikursi samping nathan

"bingung gue sama lo berdua, kemarena belanja bareng, sosweet banget gitu, eh sekarang musuhan lagi? ajaib" gumam kak rio

"gak kok, kita gak marahan" nathan mengacak rambut nanda membuat gadis itu dengan cepat menepis lengan nathan dengan wajah memerah

"udah blushing aja pagi pagi" ucap bunda, nanda hanya diam, sibuk dengan sarapannya

"ngambek noh" ucap kak rio

"biarin aja, tar juga balik lagi" ucap nathan santai

"oh ya, bunda mau ngundang keluarga kamu buat makan malam, weekend nanti, bisa kan?" tanya bunda sambil menatap nathan penuh harap

"kayaknya sih bisa tante, tapi ntar nathan tanya mama dulu" ucap nathan, bunda menngangguk

"kok pake acara makan malem segala? ada apaan sih?" tanya nanda

"memperpanjang tali silaturahmi nan, gaada maksud apa apa kok" ucpa bunda, nanda hanya mengangguk pelan

"berangkat gih, ntar telat" ucap bunda, nanda dan nathan mengangguk lalu berpamitan dan berlalu pergi

 *****

"duuh kayaknya ibu gak salah ngasih hukuman deh kekalian, menurut mata mata yang ibu sewa kalian udah mulai akur, ah, bahkan shopping bareng" bu neli tersenyum saat melihat nathan dan nanda berjalan bersama, nanda dan nathan yang mendengar itu hanya tersenyum tipis lalu berlari menuju ruang kelas, bu neli tersenyum lalu memasuki ruangannya, menatap segelas air teh dimejanya, ah, siapa yang mengantarkan minuman ini?

"ternyata ada murid yang perduli padaku juga" gumam bu neli lalu meminum teh itu hingga ludes

"grrukk" bu neli memegang perutnya yang berbunyi lalu menegerutkan kening saat merasa dorongan kuat yang menyuruhnya untuk segera ke toilet, dengan wajah memerah ia berlari menuju toilet guru

"buahahahahaha" nathan dan nanda tertawa terbahak bahak dikelas, memang mereka yang memasukkan obat pelancar buang air ke teh bu neli karena menurutnya guru itu belum diberi pelajaran setelah selalu menghukum nathan dan nanda

"gila, gabisa ngebayangin gue mukanya bu neli" nanda kembali tertawa pelan

"yoi, serius ide lo emang top" ucap nathan sambil mengacungkan jempolnya "gimana kalau baliknya lo ikut kerumah gue? Mama sama papa gue pergi sampe sore dan adek gue, Cacha, cuma sama pembantu dan babysitter, gue gatahan aja liat mukanya merengut gitu" ucap nathan

"boleh juga, gue penasaran gimana rasanya punya adek" nanda tersenyum membayangkan seorang gadis kecil cantik nan imut yang fotonya pernah ia lihat di wallpaper HP nathan

*****

"Kak nathan!!!" nanda tersenyum tipis dibelakang nathan saat melihat seorang gadis kecil yang sepertinya berusia 5 tahun, memeluk nathan erat seolah enggan melepaskannya, nathan menggendong cacha dengan cepat membuat gadis itu tertawa lalu memeluk nathan lagi

"kangeen" cacha bergumam manja, nanda jadi mengetahui sisi lain dari nathan, sifatnya pasti penyayang dan senang memanjakan adiknya saat dirumah, terlihat jelas dari keakraban mereka

"hahaha, baru gak ketemu setengah hari aja udah kangen?" nathan mengecup gemas pipi cacha

"kakak itu siapa?" nanda tersenyum lebar saat cacha menyadari keberadannya

"hai cantik, nama kakak ananda, bisa dipanggil kak nanda" nanda tersneyum

"kakak cantik" ucap cacha, pipi nanda bersemu merah dibuatnya

"kakak cantik siapanya kak nathan? pacarnya ya?" tanya cacha, nanda membelalakkan matanya, tau darimana anak kecil soal pacaran?

"gapapa kok kak, aku suka, kakak cantik, kak nathan ganteng, cocok banget" ucapnya sambil turun dari gendongan nathan dan menggenggam tangan nanda dan nathan, menyatukannya

'Deg Deg Deg' jantung nanda berdegup kencang, entah mengapa pipinya yang merah menjadi semakin memerah, cacha tersenyum lalu berlari emmasuki rumah

"kakak cantik ayo masuk" teriaknya dari dalam rumah, nanda dengan canggung melepaskan genggaman nathan, nathan hanya mengangkat bahu dengan cuek lalu memasuki rumah, diikuti nanda

"temenin aku main barbie" nanda tersenyum lalu mengangguk saat cacha datang dengan dua boneka barbie

"bye kak nathan, aku mau main sama kakak cantik" cacha menarik lengan nanda menuju kamarnya, nathan hanya cemberut seolah marah gadisnya diambil anak kecil

Eh? Gadisnya?

___________________________________

BERSAMBUNG!!!

Votement please...

Crazy LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang