PART 7 (revisi)

247 17 2
                                    

Lama banget ya ngupdatenya? sorry, sibuk banget soalnya, tapi janji gak bakal digantungin kok ni cerita, thank you banget buat yang mau baca, jujur ini cerita pertama yang berani gue publish didunia maya, baisanya cuma ditulis terus yang lain pada ngebaca, tanpa dipublikasikan, ah, ribet, selamat menikmati ajalah:v

____________________________

Nanda menguap dan mengerjapkan matanya beberapakali, tangannya menggapai gapai meja disamping tempat tidur, mencari jam weker yang biasanya diletakkan disana

"hmmm" nanda menggumam tidak jelas sambil memperhatikan jam yang sudah ia pegang

1 Detik...

2 Detik...

3 Detik...

"ASTAGA!!!!!" Mata nanda yang tadinya sipit karena baru bangun tidur langsung terbuka lebar setelah melihat jam itu, jam yang menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit, biasanya ia sudah mandi dan berpakaian sekarang, mana sekolahnya agak jauh lagi, tanpa pikir panjang nanda berlari menuju kamar mandi, menyikat gigi dan mencuci muka

"Nandaaa!!! Ananda Queenzy!!! cepat bangun atau gue dobrak pintu kamar lo!!" kak rio sibuk menggedor pintu kamar nanda yang memang terkunci

"gue udah bangun!!! siapin sarapan please!!" pekik nanda dari dalam kamar mandi, masih sibuk menyisir rambutnya yang entah kenapa menjadi kusut dan tak karuan

"yayaya" kak rio langsung turun dan melanjutkan acara sarapannya yang tertunda karena disuruh membangunkan nanda

"Pagi semuaaa!" nanda berteriak sambil menuruni tangga dengan cepat, tasnya yang masih terbuka lebar ia seret, sebelah tangannya lagi membenarkan baju dan tali sepatunya belum diikat

"kesiangan lagi?" tanya bunda sambil menyerahkan roti selai coklat pada nanda, nanda hanya mengangguk lalu menyambar roti itu dan menggigitnya

"bhurhuwan, twealt nwih" nanda berteriak tak jelas karena mulutnya disumpal roti, kak rio dan bunda hanya geleng geleng melihat tingkah gadis itu

"udah ada yang nganter kok" ucap rio, nanda mengernyit lalu keluar dari rumahnya, hampir saja berteriak kaget melihat nathan duduk manis diatas motornya

"ngwapain lo?" tanya nanda sambil mengunyah gigitan terakhir rotinya

"jorok banget makan sambil jalan, bangun siang lagi, ckck" nathan sok menggeleng prihatin, nanda membenarkan posisi tasnya lalu menaiki motor nathan

"jalan buruan" ucap nanda

"dih, emang gue kang ojek? kang ojek aja dibayar" ucap nathan

"buruan nathan!" pekik nanda

"peluk tapi"

"dih, ogah"

"yaudah" nathan langsung memacu motornya, hampir saja nanda terjengkang kebelakang, untungnya ia sempat memegang tas nathan

"pelan pelan nath! gue masih mau idup!" pekik nanda

"kalo lo masih mau hidup lo harus nyampe sekolah dalam waktu 5 menit, ini cara tercepat!" pekik nathan, nanda hanya memejamkan mata dan memeluk tas nathan, bukan nathannya, tasnya doang

'Tas gue ganggu banget aelah' batin nathan sambil terus memacu motornya

 *****

"Hhhh Hhhhh" nanda menghela nafas beberapakali sambil turun dari motor nathan, mereka memang sampai tepat saat bel masuk berbunyi

"ayo buruan!" nathan menarik lengan nanda menuju kelas mereka, nanda hanya mengikuti langkah nathan karena ia merasa setengah nyawanya terbang atau berceceran saat nathan mengebut tadi

Crazy LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang