Ia angin yang lupa menyapa hujan
Tergesa mengejar baskara dalam peraduan
Tiada sempat tersenyum pada rinai
Mengusang hanyut nan terabai
Ia angin yang lupa menyapa hujan
Ia pula yang mencabik awan
Raib dari netra
Meski hujan menumpah asa
(Dan dia selalu angin yang lupa menyapa hujan. Meski lampau masa telah direnggutnya tirta; melayang pada dirgantara bersama pawana. Memeluk konstelasi, menyentuh mentari, hingga jatuh tiada arti. Lalu angin, lupa pada kawanan air yang dibawanya lari)
tertulis lima agustus dua ribu lima belas, sepekan sebelum enam belasmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Selaksa Kata
Poetry[antologi puisi] ;tentang aku, kamu, dan selaksa kata. tentang dusta-dusta euforia maya. tentang hati yang merindu baskara, namun tiada sanggup menjamahnya. tentang afeksi yang tahu destinasinya, namun tak pernah diberi arah.