Ah, harusnya aku tahu sejak awal.
Ada gemintang melesaki dirgantara, dan kau salah satunya.
Ada gulita yang ingin kau salami cahaya, dan bukan aku.
Rupanya obsidian yang memaksa jantungku berlari itu tak pernah memandangku.
Kau, najam nan mengerjap indah, membuatku bergeming layaknya anestesi.
Dan aku berdoa semoga rasa ini bukan euthanasia.
Selaksa harap menggapai sayap nirwana dan meminta izin untuk mengepak aksa,
namun patah dan jatuh.
Barangkali bukan kau yang mengulurkan angan untukku berpegang,
namun hasratku menjadikan dawai imajiner yang sejatinya tak pernah ada.
Sahasra sajak cinta bermuara syair elegi.
( yah, memang aku yang terlalu banyak berharap )
*
Thank you for your appreciation, guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Selaksa Kata
Poetry[antologi puisi] ;tentang aku, kamu, dan selaksa kata. tentang dusta-dusta euforia maya. tentang hati yang merindu baskara, namun tiada sanggup menjamahnya. tentang afeksi yang tahu destinasinya, namun tak pernah diberi arah.