maka ingin kuusai menghitung hari.
saat kini distansi nyata ikut melara, distansi maya turut mencipta duka.
di antara bentang mil-mil yang memisah, reminisensi akan linimasa nan lampau terlewat enggan enyah dari singgasana, memaksa untuk meraja selagi sang empu hati mengemis untuk lupa.
saat tiada jumpa netra, sosokmu entah di mana, menjelma imaji-imaji fana nan tak tersentuh genggam merana—tiada nada untuk menghapus semua. kau masih ada; tenggelam dalam samudera yang tiada kau sadari pernah kau selami, karena sejatinya kau terlalu sibuk mendayung asa bersama bidadari.
sementara diriku, yang diam-diam merapal doa untuk bersua, tak pernah satu kali melintasi benakmu, tak pernah satu kali berani memetik rindu dari belantara afeksimu.
maka ingin kuusai menghitung hari.
maka ingin kuhapus tiap rasa yang mungkin akan layu namun tak pernah mati.
(seandainya saja, hatiku memiliki kemampuan untuk itu)
hm hm hm #APA
hello guys do you miss me? #NO
maaf ga pernah update. hilang inspirasi gara-gara lulus sma lalu pisah sama—well whatever HAHAHAHAHAHAHAHAHA #thorplis
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Selaksa Kata
Poetry[antologi puisi] ;tentang aku, kamu, dan selaksa kata. tentang dusta-dusta euforia maya. tentang hati yang merindu baskara, namun tiada sanggup menjamahnya. tentang afeksi yang tahu destinasinya, namun tak pernah diberi arah.