/aku berimaji bahwa kita pernah bertemu di malam cerah, gemintang merayapi gulita megah. Sebuah bangku panjang kosong tepi jalan, dengan lampu taman menebar cahaya asak kesan. Aku berimaji bahwa kita pernah bertemu; akan bertemu;
/aku berimaji kau menyapaku, teduh wajahmu menyembunyikan ceria tanpa ragu, dan lampu taman melukis bayang helai rambut di dahimu. Kita pernah tersenyum; akan tersenyum;
/aku berimaji kau mengajakku pulang kali ini, dan konstelasi pun iri, candra melirik ke destinasi mana pun langkah kita berlari. Kita tak pernah bertemu sepi; tak akan bertemu sepi;
/aku berimaji kau juga jatuh cinta padaku, aku berimaji kita pernah saling cinta; akan saling cinta;
/dan hatiku tak pernah patah menjadi dua; tak akan patah menjadi dua;
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Selaksa Kata
Poetry[antologi puisi] ;tentang aku, kamu, dan selaksa kata. tentang dusta-dusta euforia maya. tentang hati yang merindu baskara, namun tiada sanggup menjamahnya. tentang afeksi yang tahu destinasinya, namun tak pernah diberi arah.