Sebelumnya makasih buat yang udah vote ya :)
------------------------------------
Deevara P.O.V"Halo bang-ke!" Sapa ku
"Apaansi lo, gausah teriak, kenapa telpon?" Gerutunya.
"Jemput gue! Gamau tau jemput HUAA" Awas aja sampe bang-ke gamau jemput. Aku gamau ngagep abang lagi!
"Eh.. Iya-iya jangan nangis dong de, iya abang jemput, kamu dimana?" Tanya bang-ke. Sudah ku bilang bukan kalau para cecunguk tidak bisa melihat ku menangis.
"Gavriel Company. Buruan jemput sekarang!" Bentak ku.
"Keb.."
Tut
Aku mematikan telpon bang-ke tanpa peduli mendengar kelanjutan nya. Aku menghentakan kaki ku. Kebiasaan ku jika sedang kesal. Ponsel ku bergetar tanpa melihat siapa yang menghubungi, aku menjawabnya.
"Halo?!"Bentak ku
"Halo?!" Ulang ku.
"Ish freak lo" aku memutuskan sepihak. Aneh telpon kok gak ada suaranya.
Aku mendengar suara yang sangat familiar mendekati ku. Ah itu dia si hitam. Mobil kesayangan bang-ke. Aku melihat bang-sat keluar dari dalam mobil dan menghampiriku.
"Loh kok bang-sat yang keluar? bukannya aku minta jemput bang-ke? Yasudahlah siapa saja yang penting aku di jemput" Batin ku.
"Loh kok bajunya kotor de? Kok cepet Interview nya?" Tanya bang-sat tidak sabaran.
Aku kasih tau kalian ya. Abang ku kalau sudah memanggilku dengan sebutan 'de' tandanya dia khawatir dengan ku. Aku menghiraukan pertanyaan bang-sat karena mengingatkan ku pada dia.
"De kacang harganya berapa sih sekarang? Emang mahal banget ya?" Sindirnya.
Aku memutarkan bola mataku.
"Udah cepet jalan, bisa gila lama-lama gue kalo masih disini" pintaku--
Suasana di dalam mobil terasa hening. Deevara tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Kedua abangnya pun sengaja tidak bertanya karena pasti tidak akan di tanggapi oleh Deevara. Kalau suasana hati Deevara sudah baik pasti dia akan cerita.
Deevara P.O.V
"Bang Ara gamau pulang. Kita pergi yuk yuk" Aku merengek seperti anak kecil. Aku butuh hiburan.
"Yaudah mau kemana?" Tanya bang-sat dengan lembut.
"Cerita dulu kenapa? Untung tadi gue sama bang-sat lo ini lagi di cafe deket Gavriel Company, bikin panik aja lo bocah" Sela bang-ke
"Iya de itu terus baju lo kenapa kotor? Kok tadi Interview nya cepet?" Tanya bang-sat sambil mengusap halus rambut ku.
"Huh jadi gini..." Mengalirlah cerita yang membuat ku jadi badmood hari ini. Sambil cerita, bang-sat mengelus punggung ku supaya aku tidak larut terbawa emosi. Mereka tau apa yang akan aku lakukan jika emosi menguasai diriku.
"Tunggu deh de, kok lo bilang dia kecewa gitu tatapannya?" Tanya bang-ke saat aku selesai menceritakan kepada mereka.
"Hm aku gatau yaudahlah plis jangan bahas lagi. Bang belanja yuk aku kepingin tas yang waktu itu, terus kita ke dufan yukyuk" Pintaku sembari memeluk lengan dan mengelus dada bidang milik bang-sat
"De jangan elus-elus ah, abang kan jad..." Sebelum iya melanjutkan ku getok kepalanya.
"Aduh sakit de" protesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Disaster
RomantikPertemuan yang tidak sengaja dan sedikit insiden kecil seperti takdir yang memang dituliskan untuk mereka. Insiden tersebut membuat rasa penasaran itu datang dan karena insiden tersebut munculah rasa benci. Cinta dan benci itu beda tipis bukan? 18+ ...