Alvaro P.O.V
Setelah puas membuat my babyboo kesal. Aku berjalan keruangan daddy dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahku.
"Bapak ada?" Tanya ku kepada Lili sekretaris daddy.
"Ada pak" jawabnya dengan senyumnya yang ramah.
"Waw perut mu besar sekali, berapa usia kandungannya?" Tanya ku penasaran.
Aku tipe orang yang ramah dan juga supel terhadap orang yang aku kenal maupun tidak. Bukan seperti pria yang mempunyai tatapan tajam dan juga dingin seperti kebanyakan tokoh-tokoh di novel.
"Mmm.... 8 bulan pak" jawabnya sembari memegang perutnya.
"Sebentar lagi melahirkan dong ya, kalo gitu permisi" pamit ku sambil tersenyum ramah.
"Iya pak" jawabnya.
Aku melangkahkan kaki ku ke ruangan Daddy. Ruangan yang besar dan di depan pintunya terdapat tulisan "CEO" aku membuka pintu dan menyapa Daddy.
"Dad, ini titipan daddy" ucapku dan memberikan titipan nya.
"Thanks son, loh mana kopi daddy?"
Aku menepuk kening ku.
"Ah aku jadi ingat trategi kopi itu hihi aku gemes banget liat mukanya pengen aku cubit" batin ku"Aro! Hei bukannya jawab malah senyum-senyum" Protes dad.
"Oh maaf dad tadi kopi nya tumpah kena...." Jedaku dan aku kembali tersenyum mendengar kata 'kopi' yang ku ucapkan.
"Kena.. Apa son?" Tanya dad tidak sabaran.
"Dad! Kenapa daddy ga bilang kalo Ara kerja disini?" Aku tidak menjawab pertanyaan daddy sebelumnya.
"Dia baru mau Interview, belum bekerja disini son, dan daddy pikir ini biar jadi kejutan buat kamu" jelas dad seraya mengerling jahil pada ku.
"Ah dibagian apa dia melamar dad?" Tanya ku.
"Dibagian keuangan menggantikan posisi Cintya sementara" jawab dad
"Loh emangnya kenapa kok sementara?"
"Karena dia sedang cuti melahirkan dan setelah itu dia menggantikan Lili yang sebentar lagi akan resign" jelas dad
Berarti dia akan menjadi sekretaris ku, kan bentar lagi aku yang menggantikan posisi daddy. Asik aku jadi semangat kerja.
"Senang son?" Tanya dad, mengerti dengan apa yang kupikirkan.
"Banget.. Makasih dad" ucapku memeluk daddy.
Tiba-tiba pintu ruangan daddy terbuka. Munculah si nenek sihir.
"Sepupu!!!!" Teriaknya dan tanpa sopan santun membanting pintu lalu berlari memeluk ku.
"Lepas ah" ucapku sembari melepaskan pelukannya.
"Gila lo sombong banget, kok gak ngasih tau kalo udah pulang"
"Tanpa dikasih tau juga lo pasti ujung-ujungnya tau" Jawab ku acuh tak acuh.
"Ish nyebelin lo, eh temenin gue dong, gue lagi butuh sesuatu untuk menghilangkan penat nih, abis uas nih gue" jedanya "yuk ah" ajaknya menarik tangan ku.
"Eh monyet kecil, gue belom bilang mau apa gak, lepas" Tolak ku.
"Ekhem" suara daddy menghentikan tarikan sepupu gila ini pada tanganku.
"Eh ada om Tito Fawwaz Gavriel yang paling ganteng" ucapnya salah tingkah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu berlari memeluk dad.
"Kamu bukannya ketok dulu, asal nyelonong aja" tegur daddy.
![](https://img.wattpad.com/cover/52827877-288-k993734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Disaster
RomancePertemuan yang tidak sengaja dan sedikit insiden kecil seperti takdir yang memang dituliskan untuk mereka. Insiden tersebut membuat rasa penasaran itu datang dan karena insiden tersebut munculah rasa benci. Cinta dan benci itu beda tipis bukan? 18+ ...