Deevara P.O.V
"Duh Ara kenapa coba tadi kamu bales ciumannya, murah banget sih, ah tapi gimana dong emang ga bisa nolak" Keluh ku sembari memegangi bibir ku.
"Jangan dipegangin terus bibirnya, mau lagi hm?" Suara Aro mengejutkan ku.
"I..ih apaan sih, geer banget orang aku lagi ngelap lipstick " Elak ku.
"Kamu lucu ya sayang kalo lagi bohong gemes aku" Ucapnya sembari mencubit pipi ku.
Pipi ku merona mendengar kata sayang yang diucapkan Aro. "Yaampun pipinya merah hihi kamu tuh gemesin banget sih, love you" Ucapnya.
"Ih udah apa jangan ngeledekin terus udah sana kerja" Usir ku.
"Kamu lupa? Ini mau kerja, kamu gak inget kalo kita ada meeting jam 10? ini udah jam 10, tadikan kamu sendiri yang bilang ke aku, ayo"
Aku menepok jidat ku. "Yaampun ayo pak" Jawabku.
--
Ternyata pak Thomas belum datang, Aro memilih tempat di cafe yang tidak jauh dari kantor dan cafe ini adalah cafe langganan nya Aro, dia mempunyai member disini dan nanti tagihannya akan diminta setiap bulannya dan itu merupakan salah satu pekerjaan ku untuk mengingatkanya, karena aku sekretarisnya.
"Per..mi..si maaf saya telat" Ucap pak Thomas tersengal-sengal seperti orang habis olahraga.
"Silahkan duduk pak, kami juga baru sampai" Ucap Aro dengan sopan.
Setelah meeting selesai dan mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. Aku dan Aro sepakat untuk sekalian makan siang disini.
"Kamu mau pesen apa sayang?" Tanya Aro.
"Samain aja deh kaya kamu" Jawab ku.
"Yaudah, mba seperti biasa ya, dua porsi"
"Baik, mohon di tunggu ya pak, permisi"
"Ih sini gak handphone kamu, kamu kan lagi sama aku jangan main handphone dong" Pintanya.
"Iya ini aku cuma minta abang Kenan jemput aku nanti" Kata ku.
"Kamu nanti pulangnya kan sama aku, aku udah bilang Kenan tadi" Katanya.
"Ih kamu tuh kebiasaan banget deh, sebel aku" Kata ku sembari menggembungkan pipi ku.
"Hehehe" balasnya sembari cengengesan.
Ya Tuhan betapa indahnya ciptaanmu. Aro ganteng banget kalo senyum kaya gitu. Ah boleh dibawa pulang gak sih.
"Boleh kok, boleh banget" Katanya.
Aku membelalakan mata ku kaget. "E..eh" Ucap ku gugup.
"Hahaha kamu tuh emang juara deh juara gemesinnya, kalah tuh boneka barbie" Katanya sembari senyum menggoda.
"Iyalah wlee" Kata ku seraya menjulurkan lidah ku keluar.
"Uuu pedenya" Balasnya sembari mengacak-acak poniku.
"Permisi, ini makanannya pak"
Mata ku berbinar melihat makanan. Yup I love food. "Selalu ya kalo liat makanan kaya udah gak makan seabad" Katanya.
Aku menghiraukan Aro dan fokus pada makanan yang ada di depan ku.
--
"Sayang, pokoknya nanti pulang sama aku ya, udah itu aja babay"
Dasar aneh, mau bilang begitu aja mesti telpon padahal tinggal keluar ruangan doang dasar pemalas.
Aku melihat jam di pergelangan tangan kiri ku. Waktu sudah menunjukan pukul 16:40 WIB dan masih tersisa 20 menit lagi jam kerja selesai. Lebih baik aku membereskan meja ku dan siap-siap untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Disaster
RomancePertemuan yang tidak sengaja dan sedikit insiden kecil seperti takdir yang memang dituliskan untuk mereka. Insiden tersebut membuat rasa penasaran itu datang dan karena insiden tersebut munculah rasa benci. Cinta dan benci itu beda tipis bukan? 18+ ...