10. The Doubt

1.5K 60 0
                                    

Hi! Makasih ya buat yang udah vote, jangan lupa vote nya ya readers, makasih :)

-------------------------------------

Deevara P.O.V

"Kita pacaran yuk" Ucapnya tiba-tiba membuat ku senang dan juga bingung.

"Aku..aku sejujurnya, mmm" Jawabku bingung dan ragu.

"Ke..kenapa?" Tanyanya dengan gugup.

"A..ku" Ucapku bingung ingin menjawab apa, hati ku mengatakan 'Ya' tetapi aku takut jika ia akan meninggalkan ku lagi walaupun dia mengatakan 'tidak' tapi semua ini terlalu cepat, entahlah aku hanya butuh sedikit waktu lagi.

'Jangan munafik Ara' Batin ku.

'Ara, inget gimana perasaan kamu selama 9 tahun lalu, setiap malam kamu nangis karena dia ngga pernah ngasih kabar ke kamu' Batin ku

'Ara, dia kan udah jelasin alasan kenapa dia gak pernah ngabarin kamu, lagian itu semua juga bang kenan yang nyuruh dan kamu tau alasan kenapa bang kenan ngelarang Aro untuk ketemu pada saat itu' Batin ku

'Ara, emangnya kamu gak takut dia bakal ngelakuin itu lagi?' Batin ku

'Dia gak bakal ninggalin kamu lagi, coba tatap matanya liat kesungguhannya, dia selama 9 tahun juga tersiksa bukan cuma kamu aja Ara' Batin ku. Oke oke aku bakal ikutin kata hati ku, dan aku yakin dia gak akan seperti itu lagi.

"Aku..."

"Gapapa kok kalo kamu emang gak mau" Potongnya, ucapannya membuat ku kesal. "Tidak ish bisa gak sih dia dengerin dulu, orang belum selesai" Batinku.

"Aku tuh bel.."

"Gapapa kok, udah kamu makan aja itu makanannya nanti gak enak kalo dingin, udah malem juga besok kamu kerja kan, abisin ya makanannya abis itu kita pulang" Jelasnya. Aku pun sampai lupa kalau di depan ku ada makanan.

Aku memutuskan untuk diam dan meredamkan emosiku. "Kenapa dia selalu memotong omongan ku dan menyimpulkan semuanya sendiri?" Batinku mendumel, baru kali ini aku tidak semangat untuk makan.

Suasana di dalam mobil menjadi canggung, aku dan Aro tidak saling bicara, hanya suara radio yang terdengar. Aku melirik Aro, ia sedang asik dengan pikirin dan dunianya sendiri entahlah, aku memanglingkan pandanganku keluar jendela dan menghela nafas ku dengan berat.

Aku terbangun dari tidur ku lalu menyadari aku masih berada didalam mobil Aro dan ternyata sudah sampai di dalam halaman rumah ku. "Maaf" Ucapku sembari membuka sabuk pengaman ku. "M-mm makasih buat dinner-nya" Ucap ku. "Sama-sama" Jawabnya. "Sama-sama? Sama-sama? Cuma itu doang?" Batinku.

Aku langsung keluar dari mobil Aro, lalu mobil Aro langsung melesat pergi begitu saja ketika aku turun dan menutup pintu mobilnya.

"Ciluk baa, ciye udah resmi pacaran nih ya cerita dong" Aku menghiraukan abang ken dan melewatinya tanpa menjawab sepatah kata pun. Aku hanya membutuhkan waktu untuk menyendiri, lalu aku langsung merebahkan badan ku ke tempat tidur begitu masuk ke kamar dan memukul bantal ku dengan keras berkali-kali mengeluarkan semua emosi ku. Air mata ku mengalir dengan deras. "Bodoh, dasar bodoh" Ucapku.

Aku mendengar pintu kamar ku terbuka dan aku buru-buru menghapus air mata ku. "De... Kenapa?" Tanya abang Kenan sembari mengelus halus kepala ku.

Aku langsung memeluk abang Kenan dan menumpahkan semua emosi ku, lalu perlahan aku mulai cerita ke abang Kenan. "Jadi tadi Ara kaget dan bingung tiba-tiba Aro bilang 'kita pacaran yuk', sejujurnya Ara udah mulai nerima kehadiran dia lagi sejak sebulan yang lalu, waktu pas dia jelasin ke Ara alasan kenapa dia gak pernah ngasih kabar selama 9 tahun, terus Ara ketemu dan deket lagi sama Aro baru 2 bulan setelah dia menghilang 9 tahun, wajar gak sih bang kalo Ara butuh waktu sedikit lagi buat ngeyakinin hati Ara?". Tanya ku

Sweet DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang