CHAPTER 8

394 32 1
                                    

"Apa yang sedang kalian lakukan hyung...noona? Kalian membuat para pelanggan merasa tidak nyaman." Bisik Jong Jin.

"Kita bicara di atas."

Jong Woon mencoba menahan emosinya memegang tangan Hyejin dan bermaksud mengajaknya bicara di ruangan khusus tapi Hyejin menepis tangan Jong Woon sambil berdiri.

"Shirreo!" Hyejin bergegas berjalan keluar dari mouse rabbit dengan mata berkaca-kaca.

"Noona! Hyung, kau tidak mengejarnya?" tanya Jong Jin heran melihat Jong Woon yang malah terdiam mematung.

Air mata yang sudah ditahannya mengalir begitu saja di pipi Hyejin yang berjalan sambil terisak. Dia tidak memperdulikan tatapan orang yang melihatnya dengan heran.

"Jong Woon pabo hiks...hiks!" rutuk Hyejin kesal.

Jong Jin menghela nafas melihat hyungnya yang duduk termenung di dekat jendela kaca dengan tatapan kosong.

"Hyung, kalau kau mengkhawatirkan noona kenapa tidak mengejarnya?"

Jong Jin duduk di samping hyungnya sambil memberikan teh mint untuk Jong Woon yang terlihat sedikit kacau. Jong Jin harus menghentikan ini sebelum Jong Woon benar-benar terlihat semakin kacau. Hyejin termenung duduk di halte bis menatap mobil-mobil yang berlalu lalang di depannya. Menghela nafasnya panjang sambil memegang ponselnya di tangan.

"Harusnya tadi aku tidak perlu emosi." Ucap Hyejin menyesal.

Setelah satu jam Jong Woon merenung dalam diam akhirnya dia memutuskan untuk menyusul Hyejin dan menanyakan padanya apa yang terjadi dengan bicara baik-baik padanya.

"Hyung eoddiseo?" tanya Jong Jin saat melihat Jong Woon pergi.

Jong Woon pergi tanpa menghiraukan pertanyaan adiknya tadi tapi Jong Jin malah tersenyum melihat hyungnya pergi walaupun pertanyaannya belum di jawab tapi Jong Jin tau kemana Jong Woon akan pergi. Jong Woon mengendarai mobilnya dengan perlahan sambil melihat orang-orang yang berjalan di tepi lalu dia berhenti di dekat halte bis begitu menemukan yang dia cari. Jong Woon berjalan dengan perlahan menuju Hyejin yang duduk termenung lalu duduk di sampingnya dalam diam.

"O...oppa." Ucap Hyejin terkejut saat menoleh pada orang yang duduk di sampingnya.

"Wae?"

"Kenapa oppa disini?"

"Harusnya aku yang tanya seperti itu, kau tidak kembali ke kantor?"

Hyejin menggeleng pelan dan kembali menatap lurus kedepan, terdengar helaan nafas panjang Jong Woon di sampingnya.

"Kau kenapa? Marhaebwa?" Tanya Jong Woon dengan hati-hati. " Aku lebih suka kau bicara daripada kau mendiamkan seperti ini chagi." Lanjutnya saat Hyejin tidak menjawab pertanyaannya.

Hyejin terdiam sejenak, "Aku...tidak suka mendengar gadis tadi menyebutmu oppa dan menggelayut manja di lenganmu." Ucap Hyejin pelan.

"Mwo? Ahahaha...kau cemburu chagi? Hahaha,"

Hyejin mengernyitkan dahinya, "Wae usseo? Apa lucu kalau kekasihmu cemburu oppa?" Ucap Hyejin merengut sebal.

Jong Woon berhenti tertawa lalu tersenyum, "Ani, tentu saja tidak lucu chagi."

"Lalu kenapa tadi oppa tertawa?"

"Oppa tertawa karena kau cemburu pada gadis yang seharusnya tidak kau cemburui."

"Maksud oppa?" tanya Hyejin tidak mengerti.

"Ji Eun...dia menyukai Jong Jin bukan aku chagi."

"Mwo? Jinjjayo? Oppa tidak bohongkan?"

Fall, Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang