CHAPTER 10

416 38 7
                                    

"Di sini?" tanya Frank saat mereka sampai di depan rumah Seung Yeon, "Kenapa kau tidak tinggal di apartemen yang dekat dengan kantor? Apa tidak lelah bolak-balik sejauh ini? Sekalian saja kau tinggal di Pyeongyang." Gerutu Frank.

"Ne, ishh...tadi kan aku sudah bilang akan pulang naik bis saja. Kau yang memaksa kan?" omel Seung Yeon.

Frank menoleh pada Seung Yeon dan menatapnya kesal, "Sudah selesai? Cepat turun!" bentaknya galak.

"M...mwo? Ishh, jinjja! Ne...ne...aigashimnida sajangnim." Ujar Seung Yeon sebal dan turun dari mobil Frank lalu masuk ke dalam rumah.

"Dasar tidak tau terimakasih." Gerutu Frank dan kembali mengendarai mobilnya.

Seung Yeon tersenyum sambil mengintip dari balik pintu melihat mobil audi biru itu pergi dengan kecepatan sedang.

"Gomawo...Kyuhyun-ah." Gumam Seung Yeon pelan.

Seung Yeon melangkah masuk menuju kamarnya dengan mengendap-endap agar eomma dan appa tidak terbangun lalu menghela nafasnya lega saat masuk ke dalam kamarnya dengan aman.

"Omo." Seung Yeon terlonjak kaget saat mendengar bunyi di ponselnya dan dengan segera Seung Yeon mengambilnya di dalam tas.

Si cerewet : Besok kita ke Nowon saat makan siang.

Nona masa lalu : Micheoseo? Aku kan harus kerja.

Si cerewet : Kau mau membantah? Ini perintah langsung dari sajangnimmu!

"Mwo? Hya! Seenaknya saja memberiku perintah?"

Nona masa lalu : Ne...sajangnim.

Seung Yeon melemparkan ponselnya sebal ke ranjang dan segera merebahkan diri merasakan lelah yang sangat pada tubuhnya dan tanpa menunggu lama Seung Yeon sudah kembali tertidur.

~o~o~o~o~o~o~o~o~o~o~o~o~

Seung Yeon keluar dari kamarnya sambil menguap dan berjalan dengan malas, kedua orang tua dan adiknya sudah menunggu Seung Yeon di ruang makan untuk sarapan bersama. Eomma menggelengkan kepalanya sambil berdecak melihat anak gadisnya yang tidak berubah.

"Semalam kau pulang jam berapa Yeon-ah?" tanya appa saat Seung Yeon sudah duduk di kursinya.

"Ehm...jam dua belas malam appa."

"Lain kali kalau kau lembur beritahu appa dan eommamu ini, arra!" ucap Eomma.

"Ne eomma, jeoseonghaeyo semalam aku lupa mau memberitahu kalian." Ucap Seung Yeon menyesal.

Setelah selesai sarapan Seung Yeon pun berangkat menuju kantornya, dia berjalan sambil terus menguap ke halte bis. Dia segera naik ke dalam bis saat bisnya datang, di dalam Seung Yeon berusaha keras menahan kantuknya.

"Ah...hari ini aku lelah sekali," gumam Seung Yeon sambil menghela nafasnya panjang, "Kyuhyun benar, rumahku terlalu jauh dari kantor. Apa aku harus cari apartemen di daerah itu?"

Seung Yeon menempelkan dahinya pada jendela kaca bis menikmati keindahan pemandangan di pagi hari. Seung Yeon meregangkan tangannya sambil sesekali menguap saat dia turun dari bis menuju kantornya. Seperti biasanya Seung Yeon selalu menyapa security saat dia masuk ke dalam kantor.

"Morning Seung Yeon-ssi,"

"Ha...Hana-ssi." Ucap Seung Yeon terkejut melihat Hana yang ada di ruangannya dan menyapanya.

"Aigoo, waeyo? Kenapa terkejut seperti itu?"

"A...bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Seung Yeon heran.

Fall, Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang