CHAPTER 15

436 30 1
                                    


Hai...hai ketemu lagi nih hehehe, mianhaeyo baru bisa update karena kemrin sibuk sama online shop jadi keteteran sama tulisannya hehehe, langsung aja deh ya. Happy reading ^^

____________________________________________________________________________________

           Dengan tergesa-gesa Seung Yeon berlari menuju kantornya, tadi dengan bodohnya dia malah tertidur setelah melepaskan emosinya pada guling yang tidak bersalah. Seung Yeon terus merutuki kebodohannya itu dan tidak memperdulikan tatapan orang-orang kantor yang menatapnya aneh memukuli kepalanya sendiri.

"Seung Yeon-ssi, kau kenapa?" ucap Hana saat berhasil menyusul Seung Yeon.

"Ah, aniyo hanya saja aku hampir terlambat tadi gara-gara ketiduran lagi."

"Mwo? Ketiduran lagi? Memang kau bangun jam berapa?" tanya Hana bingung.

"Ehm, sebenarnya tadi malam aku tidak bisa tidur sampai pagi lalu saat sudah pukul 5 pagi aku malah tertidur hehehe,"

"Memang kau sedang ada masalah Yeon-ah? Kenapa tidak bisa tidur?"

"Oh, itu karena aku baru saja pindah ke rumah temanku jadi terasa asing. Aku memang seperti itu tidak bisa tidur di tempat yang baru."

"Ah, geurae. Oh, iya nanti kita ada meeting kan?"

Seung Yeon mengangguk sambil duduk begitu mereka sampai di ruangan mereka, "Ne nanti kita ada meeting soal pembahasan mall."

Dengan segara Seung Yeon mangambil dokumen yang ada di atas mejanya dan mulai mempelajari isinya, seperti biasa Hana selalu mengeluh saat di rasa materinya terlalu sulit untuk dia mengerti.

"Hana-ssi, kajja kita ke ruang meeting." Ucap Seung Yeon sambil melirik jam tangannya.

"Ehm, changkkaman aku mau merapikan dandananku dulu,"

Seung Yeon menggelengkan kepalanya melihat sifat Hana yang tidak berubah walaupun dia masih trainee di sini tapi kelakuannya masih sama seperti saat dia menjadi pegawai tetap.

"Kajja, Seung Yeon-ssi!"

Hana segera berdiri setelah memastikan dandanannya rapi, Seung Yeon hanya tersenyum lalu berjalan di samping Hana yang menggandeng tangannya. Hana dan Seung Yeon berdiri di depan pintu lift bersama beberapa pegawai yang lain.

Ting!

Pintu lift akhirnya terbuka, Hana dan Seung Yeon segera masuk ke dalam lift bersama beberapa karyawan yang tadi menunggu. Hana sedikit menjauh dari Seung Yeon karena terdesak begitu juga dengan Seung Yeon yang bergeser ke belakang. Seung Yeon mengibas-ngibaskan tangannya kepanasan karena lift yang terlalu penuh, melirik pada seorang namja yang dari tadi terus menatapnya dan tersenyum penuh arti padanya. Seung Yeon membalas senyum itu dengan sopan, dia merasa sedikit risih karena terus diperhatikan oleh namja itu.

Untuk pertama kalinya ada seorang namja yang terus memperhatikan Seung Yeon, biasanya para namja itu akan memperhatikan Hana. Seung Yeon mencoba untuk tidak memperdulikan namja yang terus berdiri di sampingnya, padahal lift sudah temasuk longgar saat beberapa orang keluar tadi. Lift kembali terbuka dan tatapan Seung Yeon langsung tertuju pada siapa yang berdiri di luar sana. Frank berjalan masuk bersama Ryeowook dan seorang yeoja cantik, elegan dan tinggi seperti model, mereka terlihat cocok kalau mereka berdiri berdampingan seperti itu tapi sayangnya Ryeowook berdiri di antara mereka.

"Tidak perlu keluar, kalian tetap disini." Ujar Frank saat melihat beberapa karyawan yang akan keluar termasuk Hana.

Frank memilih berdiri di sudut kiri sedangkan Seung Yeon berada di sudut paling kanan, lift kembali berjalan dan suasana hening mulai terasa mungkin karena ada Ceo perusahaan yang satu lift dengan mereka jadi suasananya sedikit mencekam. Diam-diam Seung Yeon melirik Frank yang tetap menatap lurus tanpa menoleh sedikitpun padanya, tumben sekali Ceo ini masuk ke dalam lift karyawan biasanya dia akan berada di lift pribadinya tidak perlu berdesak-desakan seperti ini.

Fall, Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang