Frank mengatupkan rahangnya keras melihat reaksi Seung Yeon yang menghindari kontak tubuh di antara mereka dengan menahan emosi Frank menarik kedua bahu Seung Yeon yang kaku lalu menunduk mencium Seung Yeon dengan lembut membuat Seung Yeon terkesiap dengan ciuman yang tiba-tiba itu.
"Kau milikku, tidak ada satu pun namja yang boleh menyentuhmu selain aku." Bisiknya parau di depan bibir Seung Yeon yang masih basah akibat ciumannya tadi sambil melepaskan pegangannya di kedua bahu Seung Yeon dan melangkah pergi meninggalkan Seung Yeon yang terdiam mencoba mencerna perkataan Frank.
Dengan tangan gemetar Seung Yeon memegang bibirnya yang tadi di cium Frank, memejamkan matanya merasakan hangat bibir Frank yang menempel dengan bibirnya. Ini memang bukan kali pertama Frank mencium Seung Yeon tapi entah kenapa Seung Yeon selalu mendambakan ciuman hangat itu, ciuman yang selalu mampu meruntuhkan hatinya. Seung Yeon membuka mata dan kembali termenung memikirkan kata-kata Frank.
"Milikku? Apa maksudnya dengan kata-kata itu?" gumam Seung Yeon bingung sambil memegang dadanya merasakan debaran jantungnya yang cepat dan tanpa sadar dia tersenyum, entah kenapa kata-kata itu membuat hatinya menghangat.
Tanpa Seung Yeon sadari seseorang mengambil fotonya saat dia keluar dari kamar Frank. Seung Yeon terus tersenyum tanpa curiga kalau seseorang sedang mengintainya, dia berjalan kembali ke tempat teman-temannya yang masih asyik mengobrol.
"Ya Tuhan Seung Yeon ssi, kau baik-baik saja kan?" tanya Hana tiba-tiba begitu melihat Seung Yeon.
"A...ne tentu saja Hana ssi memangnya ada apa?"
"Ishh, ada apa kau bilang? Kau tau aku dan yang lain sampai ketakutan kalau sajangnim akan melukaimu, dilihat dari matanya yang marah tadi. Dia pasti memarahimu kan karena kau ketahuan kencan dengan Chansung?"
"Mwo?" Hana rupanya mengira kalau Frank memarahinya karena dia melanggar peraturan, Seung Yeon tersenyum membuat Hana mengernyitkan dahinya.
"Hya! Kenapa kau malah tersenyum eoh?"
"Mwo? A...aniyo, aku hanya senang kau mengkhawatirkan aku hehehe. Ne tadi sajangnim memang memperingatkanku agar tidak melanggar peraturan tapi kau tenang saja sajangnim tidak melukaiku." Ucap Seung Yeon sedikit berbohong pada Hana.
"Ah, syukurlah. Aku benar-benar takut tadi." Ujar Hana lega.
Seung Yeon menatap Hana dengan perasaan bersalah, dia sudah membohongi Hana berulang kali padahal Hana sangat baik dan selalu perhatian padanya.
'Mianhae Hana ssi, aku janji akan menceritakan semuanya nanti.'
Setelah makan siang mereka kembali ke kamar untuk beristirahat dan bersiap-siap untuk kegiatan nanti malam. Di kamar Seung Yeon kembali termenung memikirkan kata-kata Frank 'kau milikku', kata-kata itu seperti mantra sihir untuknya selalu membuat hatinya menghangat. Seung Yeon menatap ke arah danau dari kaca jendela kamarnya yang sekarang berubah warna menjadi orange karena pantulan dari sinar matahari, Seung Yeon beberapa kali menarik nafasnya panjang membuat Hana mengernyitkan dahinya.
"Kau baik-baik saja Seung Yeon ssi?" tanya Hana yang baru selesai mandi.
"Mwo? Ah, ne aku baik-baik saja Hana ssi. Kau sudah selesai?"
Seung Yeon beringsut dari ranjangnya dan mengambil handuk dan alat-alat mandinya dari dalam backpacknya.
"Ne, aku sudah selesai. Seung Yeon ssi kau pasti tadi melamun karena memikirkan kata-kata sajangnim ya? Sudah jangan dipikirkan, sajangnim hanya menggertakmu kau masih bisa berkencan dengan Chansung ssi sembunyi-sembunyi. Aku akan membantumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall, Once Again
RomanceSINOPSIS Bagaimana jadinya jika kita bertemu lagi dengan seseorang yang kita cintai setelah hampir sepuluh tahun menghilang? Bahagia? Tentu saja. Tapi...bagaimana jika orang itu tidak mengenali kita dan berganti nama? Bukan hanya sekedar nama saja y...