CHAPTER 22

646 34 6
                                    

Seung Yeon membuka matanya dan tersenyum saat melihat Frank tertidur pulas di sampingnya dengan lengan yang memeluk erat pinggannya. Dengan hati-hati Seung Yeon memainkan bulu mata Frank yang lentik dan hidungnya yang mancung, Seung Yeon kembali terbayangkan dengan kegiatan mereka tadi malam tanpa sadar pipinya merona mengingat kejadian itu.

"Sudah puas memandangi sajangnimmu yang tampan ini hem?"

"Kau membuatku terkejut, sudah bangun?"

Frank mengangguk menjawab pertanyaan Seung Yeon lalu menarik tubuh mungil yang ada dalam pelukannya semakin merapat pada tubuhnya dan menempelkan dagu di kepala Seung Yeon. Dia menyamankan dirinya pada dada bidang Frank, menghirup sebanyak-banyaknya aroma parfum yang sangat disukainya.

"Ehm, hari ini kau sibuk tidak?" tanya Seung Yeon ragu.

"Wae?"

"Hari ini Hyejin eonni menikah."

"Lalu?"

"Ehm, aku...ingin kau menemaniku tapi kalau kau sibuk biar aku pergi sendiri saja." Ujar Seung Yeon.

"Baiklah,"

Seung Yeon menengadahkan wajahnya menatap Frank sambil menautkan alisnya heran.

"Wae? Baik kita pergi."

"Jinjja? Memang kau tidak sibuk?" tanya Seung Yeon masih tidak percaya.

"Hari ini weekend mana mungkin aku sibuk."

"Ish, biasanya kan kau selalu sibuk walaupun weekend juga." Ujar Seung Yeon sebal.

"Mulai hari ini aku akan menemanimu setiap weekend, mungkin dengan begitu ingatanku akan semakin cepat pulih."

Seung Yeon terdiam mendengar ucapan Frank, ada perasaan senang saat dia mengatakan akan menemaninya saat weekend tapi Seung Yeon juga merasa sedih mengingat jika ingatan Frank kembali maka tugasnya sebagai istri kontrak berakhir.

"Aku akan meminta Han ahjumma memindahkan semua pakaianmu ke sini." Ucap Frank membuyarkan lamunannya.

Seung Yeon mengangguk sambil menatap Frank yang berjalan menuju toilet, Seung Yeon menghela nafasnya panjang lalu melangkah menuju kamarnya dengan menutupi tubuhnya memakai selimut. Setelah mandi Seung Yeon memakai dress putih yang sudah disediakan Hyejin untuknya karena dia akan menjadi salah satu pengiring pengantinnya nanti. Berkali-kali dia terus menghela nafas panjangnya, mengingat Frank yang begitu sangat ingin cepat ingatannya pulih.

"Aniyo, Park Seung Yeon...apa yang kau pikirkan. Harusnya kau senang jika ingatan Kyuhyun kembali bukannya bersedih seperti ini. Majja, kau harus semangat. Fighting!" gumam Seung Yeon di depan cermin.

Tok...Tok...Tok!

"Ne." Seung Yeon menoleh kearah pintu kamarnya.

"Sudah selesai?" tanya Frank dari balik pintu.

"Ah, ne...changkkaman."

Seung Yeon bergegas memakai sepatunya, mengambil tas dan riasan bunga untuk di pakaikan di kepalanya nanti yang dia simpan di atas ranjang lalu segera membuka pintu kamarnya. Frank akan melontarkan protesnya tapi lidahnya terasa kelu saat berbalik dan melihat Seung Yeon berdiri di hadapannya.

"Mian, sudah membuatmu menunggu." Ucap Seung Yeon.

Frank menelan salivanya dengan susah payah, memperhatikan Seung Yeon dari atas sampai bawah membuatnya ikut memperhatikan penampilannya sendiri.

"Ada apa? Apa penampilanku aneh?" tanya Seung Yeon heran.

"Aniyo, kajja." Ucap Frank sambil berjalan mendahuluinya.

Fall, Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang