Part 35

1K 52 2
                                    

Hujan siang ini sungguh sangat lebat membasahi kota. Mila berjalan santai hendak keluar dari dalam apartement bram menuju restorant disebrang sana. Dan satu yang menarik perhatian mila dikala hujan lebat itu turun. Mila melihat seorang laki- laki bermbut hitam, hidung mancung dengan tubuh tegap berdiri ditenag- tengah derasnya hujan dengan sebuket bunga lily ditangannya. Mila yang dirasuki rasa penasaran setengah berlari mendekati pria tersebut, semakin mila mendekati pria tersebut yang sedang membelakanginya terlihat jelas oleh mata mila seorang pria ini memiliki perawakan yang atletis dan memiliki rahangyang kokoh dan tegas. Muncul didalam diri mila untuk memeluk laki-kaki di depannya tidak tahu perasaan ini muncul begitu saja. Mil mengikuti arah pandangan laki-laki di depannya ini dan mila dapat menebak apa yang dirasa oleh laki- laki di depannya ini.

Dari jendela itu terlihat jelas seorang wanita bertubuh tinggi,cantik, berkuilit putih layaknya seorang model tengah bererbicara sesekali terlihat seperti orang yang sedang becanda gurau dengan seorang pria yang sangat dikenal oleh mila. Ya pria itu adalah bram. Dan saat itu juga mila sadar bahwa hal itu yang menyebabkan laki-laki di depannya ini hujan-hujanan ditepi jalan seperti ini.

"Apa kau baik- baik saja?... Hujan semakin lebat lebih baik sekarang segera pulang." mila menutupi sebagian tubuh laki-laki itu dengan payung yang dibawanya. Tapi laki-laki itu tidak menghiraukannya dan tetap memandang ke depan. Namun beberapa saat kemudian ia tersadar seperti mengenal siapa yang empunya suara. Laki-laki ini membalikan tuhuhnya betapa kagetnya ia melihat sosok wanita di depannya membuatnya semakin membeku tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Karna gemas dengan laki-laki di depannya tanpa pikir panjang dengan cepat mila menyeret laki-laki itu menuju apartement bram.

"Ayo cepat, sebelum kamu sakit.. Aku akan nembawamu berteduh di apartemntpt temanku." laki-laki itu tersadar dan mengikuti langkah kaki mila melewati guyuran hujan menuju ke apartemnt, dan membuang bbuang lily tadi sembarangan.

----

"Masuklah, silahkan duduk." mila berlalu meninggalkan laki-laki itu di ruang tamu apartemntnya. Beberpa saat kemudian mila kembali dengan membawa handuk dan baju ganti.

"Itu kamar mandi, keringkan badanmu dan gantilah bajumu." mila menunjuk sebuah pintu disamping kamar yang dimasukinnya tadi.
'Heii, jangan bengong terus cepat ganti bajunya." mila menyadarkannya dari lamunannya.

"Ehhh, maaf.. Ia." dengan langkah cepat ia masuk kekamar mandi dan membersihkan dirinya. Sekitar 20 menit pria itu membersihkan tubuhnya dan mencari keberadaan mila. Matanya menyusuri semua penjuru ruangan dan mendapati mila sedang berda didapur. Ia kembali keruang tamu. Beberpa menit kemudian mila kembali membawa hot chocolate dan apple pockets dan meletakkannya di hadapan kevin.

"Silahkan minum, maaf cuman ada ini saja. Silahkan." kata mila ramah.
Bukannya minum atau makan apa yang dibawa mila, melainkan pria itu memeluk mila. Mila terdiam membeku dengan perlakuan pria asing ini, perlahan ia merasakan bajunya basah. Ya pria ini menangis memeluk mila semakin erat. "Mila.." kata pria itu lirih tepat ditelinga mila. Mila tidak menjawab, dia bngung dari mana pria itu tahu namanya. Lama pria itu memeluk mila sampai akhirnya akhrnya ia harus melepaskan pelukannya pada mila mendengar suara langkah kecil mendekat dan memanggil mila.

"Bundaaaa.." kini clara sudah berdiri di depan pintu apartement. Dengn cepat mila melepas pelukan pria itu. Dan keduannya jadi salah tingkah

"Hi, sayang.. Baru pulang sekolah?... Clara sma siapa sayang?" mika membungkuk memeluk clara.

Degg.. Bagai disambar petir disiang hari pria ini membeku dibuatnya. Persaan kecewa, sakit, sedih, marah dirasanya bercampur aduk. Mila menatap perubahn sikap pria di depannya ini.

"Clala sama daddy bun," clara menatap pria didepannya.

"Daddy kamu sekarang dimana?"

"Ada di bawah sama temannya bun, teman daddy cantik bun."

Always With You. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang