Tas Gucci berjejeran dilemari kaca milik Valleri, juga berbagai barang lainnya seperti baju, sepatu, tas, make up bermerek terkenal tertata rapih diruangan yang lumayan besar ini, berbagai mereka brand brand terkenal seperti Gucci, Hermes, Chanel, Celine Dion, Louis Vuitton, H&M, Zara, Charles and Keith, Michael Kors, Furla, Prada, Dior, Victoria Secret, dan lain lainnya berada disana.
Suatu ruangan besar milik Valleri benar benar terlihat seperti sebuah pameran yang menjual barang barang dari Brand terkenal, sifat Shopaholic nya berhasil mengumpulkan beribu barang barang itu, karna saking banyaknya barang barang itu, Valerri hanya memakainya sekali saja karna susah mencarinya lagi jika ingin dipakai.
She's the real Shopaholic!!
"Yes Dad, i know, aku bakalan sampe disana secepatnya" ucap Valleri sambil memakai gelang Hermes nya.
"...."
"Ya ya ya" Valleri memutar kedua bola mata coklatnya itu lalu bangkit berdiri, "bye Dad, aku mau otw ke sana"
Valleri menatap pantulan dirinya didepan cermin yang menempel di walk in closet miliknya, tubuhnya telah terbalut dengan kemeja putih bermerek H&M, juga riped jeans keluaran Zara, High hells hitam keluaran terbaru dari Chanel dan tak lupa juga tas kecil keluaran Louis Vuitton yang tersampir dibahunya, terlihat sempurna.
Valleri memoleskan lipstik merah menyala bermerek Chanel dibibirnya lalu melangkahkan kakinya keluar dari walk in closet nya menuju keluar dari rumah besarnya itu, diluar sana sudah ada mobil Range Rover putih menunggu.
"Silahkan Nona Valleri" gumam sang supir sambil membukakan pintu belakang untuk Valleri.
"Thanks" balas Valleri pelan lalu memasuki mobil.
Pelan perlahan mobil putih itu pergi meninggalkan perkarangan rumah besar milik tuan Valentino---ayah Valleri, tak butuh waktu lama mobil putih itu telah sampai didepan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, dengan cepat sang supir keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Valleri.
Valleri keluar dari mobil lalu memakai kaca mata hitam bermerek Celine Dion nya lalu ia melangkahkan kakinya memasuki gedung kantor milik ayahnya, semua orang langsung menatap kearahnya dengan tatapan iri sekaligus terkagum kagum, sang putri Valentino datang, dengan gaya Casual nya yang berkelas.
"Kenapa mereka seperti orang norak menatap aku" bisik pelan Valleri sambil melangkah menuju Lift.
Valleri memasuki lift lalu memencet tombol angka 9, tempat dimana sang CEO berada, ayahnya sang CEO itu, saat pintu lift pelan perlahan tertutup tiba tiba saja tangan seorang pria mencegahnya lalu pintu itu kembali terbuka, pria itu tersenyum lalu masuk kedalam lift, pintu lift kembali tertutup, mereka saling terdiam sambil sesekali berdeham.
"gue rasa dilift ini tidak ada matahari, nona, kenapa pakai kacamata? Apa karna tiba tiba saja kantung mata lo kendur karna kurang perawatan?" ucap pria itu sambil terkekeh pelan.
"Shut up" balas Valleri dengan anggunnya.
"Style yang bagus, gue yakin semua yang lo pakai adalah merek barang barang terkenal" pria itu lagi lagi terkekeh sambil menatap Valleri dari pantulan kaca di lift.
"You know who i'm, asshole, shut your fucking mouth, pelit, manusia purba"
"I know who are you babe, gue kenal lo sejak kamu berumur 6 tahun dan lo enggak pernah berubah" Pria itu menatap Valleri dari atas hingga bawah dengan mulut yang menahan tawa hingga tawa itupun pecah, "kayak manekin toko berjalan, hahahaha!!!"
Valleri langsung membuka kaca matanya dan menatap pria itu sebal, "MARCUS!!"
And stop! Kita stop pada bagian ini, lihatlah lelaki yang menggunakan kemeja biru dongker dengan mulut yang tengah tertawa lebar, nama pria itu adalah Marcus Malvin, umur 24 tahun, otak masih terkontaminasi sama otak bocah umur 5 tahun, anak dari pengusaha tapi milih kerja diorang lain, lulusan Bisnis diuniversitas ternama dengan IPK paling rendah tapi ajaibnya bisa masuk ke kantor yang terkenal, sifatnya pelit, nyebelin, berisik, jangan ditanya kelakuannya, nyerempet temennya dora, yap! Butts si monyet.
Dan kita bergerak kesebelahnya, ada gadis cantik dengan pakaian super hebohnya, Valleri Valanetine, umur 24 tahun, mempunyai otak super cerdas dengan IPK tertinggi diuniversitasnya, tapi anehnya tidak ada satu perusahaan pun yang menerimanya, anak dari pengusaha kaya, pecinta barang bermerek, hobby shoping, mempunyai sifat galak, judes, jutek, macem macan lagi haid.
Kedua orang itu dipertemukan sejak berumur 6 tahun, dipertemukan oleh ketidak sengajaan, pertemuan diawali dari Marcus yang tanpa sengaja melihat Valleri memakai bando bunga yang besar, lalu Marcus mengambilnya dan mengatainya, disitu mereka mulai mengenal hingga sekarang, selalu sekelas, satu sekolah, untung aja gak sebangku, kalo itu terjadi, dapat diyakinkan kalo Valleri udah meninggal sekarang karna darah tinggi.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shopaholic Girl
Random"Belanja adalah hobby ku, semua orang menganggap itu hal wajar untuk seorang perempuan tetapi tidak wajar menurut si Marcus Malvin manusia purba bin pelit, aku benci banget sama dia karena selama 19 tahun dia selalu meledek ku karna pakaian ku yang...