DDP 1

50.2K 1.4K 206
                                    

"Aaakkhhh...." desah Rayan lepas.

Ia menggenggam jari-jemari kekasihnya, Tommy dengan erat. Jari-jemari mereka yang saling bertaut terasa lekat karena keringat. Tommy merunduk dan mencium bibir Rayan yang basah.

"I love you, beib..." bisik Tomy mesra di telinga Rayan.

"I knoww...eeenngg...aahhh..."

Tomy menyentakkan tubuhnya ke depan lebih keras.

"Aakhhh...!!"

"Aku beruntung mendapatkan beiby se-perfect kamu, sayang..." kata Tomy mesra.

Rayan tersenyum bahagia mendapat pujian dari sang pacar. Hatinya terbang membubung sampai ke langit.

"Aku mau keluar say..." desis Tomy sambil memejamkan mata dan menjauhkan tubuhnya dari bukaan paha Rayan.

"Do it now, honey..." kata rayan sambil terlentang pasrah di ranjang.

Tomy mendekati dan berdiri di bawah muka Rayan. Rayan menunggu. Cairan hangat pun membasahi mukanya. Tomy melenguh panjang. Ia kemudian jongkok di depan wajah Rayan. Ia membungkuk. Rayan mengangkat kepalanya. Bibir mereka saling memagut.

"It's amazing beiby..." kata Rayan.

"Kamu selalu luar biasa Beib..."kata Tomy sambil mengulum daun telinga Rayan.

Rayan tersenyum geli.

"Always love u, Beib..." bisik Tomy sambil bangun dan mengambil pakaiannya di ujung ranjang.

"Kamu langsung pulang?" tanya Rayan.

"Ya sayang. Tomy harus kuliah sore nih..."

"Ehmm gitu. Ya udah, belajar yang rajin yaa..."

Tomy mengangguk lalu melangkah ke luar kamar. Sementara itu, Rayan yang masih terlentang di ranjang menarik selimut sampai ke dada dan memejamkan mata dengan tentram...

...

Tomy melihat jam di arloji. Sekarang baru saja pukul 15.00. Ia tersenyum dan mengambil ponsel di kantong kiri celana jeansnya.

"Halo sayang...lagi apa nih?" sapa Tomy mesra.

"Sayaangg...kok baru telfon aku sekarang??" tanya suara di seberang sana dengan manja.

"Biasa sayang, Tomy kan harus nenangin dia dulu..."

"Ugh! Bete deh. Dia lagi, dia lagi!! Aku selalu jadi nomor dua!!"

"Bebeb, jangan ngambek dong...kamukan udah tahu konsekuensinya kalo jadi yang kedua??"

"IYA! Tapi aku capek deh selalu ngalah sama dia..."

"Yang terpentingkan aku lebih sayang sama kamu daripada dia..."

"GOMBAL!!"

"Beneraann..."

"Apa buktinya?"

"Apa selama ini kasih sayang aku ke kamu kurang heh??"

"KURANG!!"

"Ya udah, ntar aku ke sana ya... kita memadu kasih sepuasnya... tapi sekarang Tomy mesti kuliah dulu ya..."

"Iya sayang, aku tunggu ya..."

"Ya.. Dadah bebeb.."

"Dadah sayang..."

Tomy tersenyum dan mengecup ponselnya dengan bangga.

"Sip! Dua-duanya udah gue tanganin!" kata Tomy dengan wajah cerah.

***

Rayan yang lagi enak tidur tiba-tiba dibangunkan oleh ketukan di pintu kamar.

Datang dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang