TIIIITTT....
Rayan dan Diki sontak terkejut mendengar jeritan klakson di belakang mereka. Keduanya langsung menoleh ke belakang dengan wajah pias. Sebuah Kijang warna hitam metalik hanya beberapa centi saja lagi dari buntut sepeda ontel Diki. Rayan langsung turun dan Diki buru-buru menepikan sepedanya.
"Ayo!" bisik Diki pelan ke telinga Rayan.
"Kemana?"
Diki tak menggubris pertanyaan Rayan. Ia justru menarik lengan lelaki itu menuju Kijang yang masih berhenti di belakang mereka.
"Eh, kamu mau ngapain??" tahan Rayan.
"Kita mesti minta maaf. Kelakuan kita tadi bisa bikin orang celaka..."
Rayan melongo.
"Ayo!" tarik Diki.
"Gila... gak perlu kali..." gerutu Rayan sambil menarik lengannya dari genggaman Diki.
Tok.. tok..
"Permisi..." seru Diki sambil mengetuk kaca pintu mobil terdekat.
Sang pengemudi menurunkan kaca mobilnya.
"Maaf... kita sudah mengganggu kenyaman mas..." ucap Diki.
Sang pengemudi yang mengenakan kaca mata hitam itu berusaha tersenyum.
"Gak apa-apa kok... tapi lu berdua ngapain becanda di jalanan kek begini??" sesalnya.
Diki tersenyum tipis dengan malu-malu.
"Maaf..." ucap Diki lagi.
"Gak apa-apa lah... karena lu udah berhentiin perjalanan gue, sekalian aja gue mau nanya ama lu..." kata lelaki yang jika dilihat dari perawakannya masih sebaya dengan Rayan dan Diki.
"Boleh... boleh... Mau nanya apa mas?" tanya Diki dengan antusias.
Rayan yang berdiri di dekat sepeda segera datang menghampiri setelah mendengar percakapan mereka.
"Kenapa Dik? Dia mau ganti rugi ya?" tebak Rayan asal sambil menatap ke pengemudi sinis.
Melihat wajah Rayan, sang pengemudi itu langsung melepas kaca mata hitamnya.
"RAYAN..!!!" serunya kemudian yang tentu saja membuat Rayan dan Diki terkejut.
"HAH..??? TOMMY!! Kok lu di sini???" balas Rayan masih dengan keterkejutannya.
Sang pengemudi Kijang yang ternyata Tomy, yang tak lain adalah mantan Rayan itu langsung mengumbar senyum manisnya.
"Hehe... kamu gak nyangka kan kalo aku bakal nekat ke sini?"
Rahang Rayan mengeras.
"Siapa yang ngutus lu ke sini?" tanya Rayan dingin.
Tomy mengaitkan kaca mata hitamnya ke lipitan saku lalu membuka pintu mobil dan turun serta berdiri di antara Rayan yang tegang dan Diki yang kebingungan.
"Rasa cinta yang membawaku kesini..." jawa Tomy santai sambil melirik Diki.
Rayan mengusap mukanya kuat.
"Jadi kamu mengasingkan diri disini, honey?" tanya tomy bermonolog sambil melihat pemandangan sekelilingnya.
"Umm... emang keren. Suasana pedesaannya kental banget..."
"Mau ngapain lu ke sini?" tanya Rayan lagi dengan nada yang sama dinginnya dengan yang tadi.
"Ketemu kamulah beib..."
"Cuih!" Rayan membuang ludah.
"Aku kan udah bilang itu khilaf. Aku masih sayang sama kamu..." kata Tomy sambil menyentuh pundak Rayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang dan Pergi
Romansa✔ANOTHER REPOST GAY STORY ✔ORIGINAL WRITER : @lockyyyy ✔DON'T LIKE DON'T READ! ✔LGBT HATERS GO AWAY!!