what's wrong whit me 2

120 5 0
                                    

Capter 2-

TIN...TINN...
Suara klakson mobil om bayu
"Nara ayo kita berangkat!!" Teriaknya lagi.

"Iya om tunggu" aku berlari dari dalam rumah sambil terpogoh-pogoh membawa peralatan tenis milik ayah.

Yaps...ayah ku sangat menyukai olahraga bulu tangkis dan tenis lapang, bila hari libur beliau suka meluangkan waktu untuk bermain bulu tangkis/ tenis lapang, dan bunda menyuruhku memakai raket ayah terlebih dahulu.

Setelah pamitan sama bunda aku pun memasuki mobil om bayu dan kami berangkat menuju tempat latihan tenis milik om bayu di daerah kemang.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai dikemang karena sekarang situasi jalan yang sedang lengang oleh kendaraan.

"Kamu ganti baju dulu sana, ruang ganti putri ada disana" om bayu menunjuk kearah ruangan yang terletak di pojok sebelah kanan.

Aku pun memasuki ruang ganti putri dan kebetulan disana ada beberapa pemain tenis putri sedang menguncir rambutnya. Tanpa melihat kearahnya aku memasuki kamar ganti dan mengganti celana jeans ku dengan training selutut dan kaos bertuliskan NIKE running. Setelah selesai berganti pakaian aku pun keluar berjalan menghampiri om bayu yang sudah berada di pinggir lapangan.

"Nahh kenalin nih kita kedatangan atlet baru silahkan kamu perkenalkan diri" om bayu menyuruhku untuk mengenalkan diriku pada yang lain.

"Perkenalkan nama saya putri nara talariza. Kalian bisa panggil saya nara" ucapku dengan nada suara agak gugup.

"Hayy nara..." aku melihat beberapa anak perempuan dan laki-laki menyapa ku dengan penuh senyuman.

Aku merasa mereka menerimaku dengan baik untuk kali ini. Syukurlah.
"Ayo cepat kalian pemanasan!" Perintah om bayu kepada kami semua. Dan aku mencoba untuk beradaptasi.

Setelah semuanya pemanasan anak-anak lain mengeluarkan peralatan dari dalam tasnya. Dan aku pun mengikuti mereka.

"Dafa om minta tolong sama kamu buat ajarin nara teknik dasar bermain tenis bisa kan??" Perintah om bayu pada salah satu anak muridnya sepertinya ia senior di club ini karena posture tubuh dan wajahnya yang terlihat dewasa.

Dan dafa pun berjalan mendekatiku dengan membawa raket dan bola tenis.

"Kenalin nama aku dafa, kalo diliat dari muka kamu kayanya kamu lebih muda dari aku jadi panggil aku kaka oke." ia mengulurkan tangannya bertanda mengajak aku berkenalan.

"Nara " aku pun berjabat tangan dengannya.

"Oke nara hari ini aku akan ajarin kamu teknik dasar dalam permainan tenis" dan ya ka dafa memeraktekan beberapa teknik beemain tenis padaku. Kalo diliat-liat sih ka dafa ini ganteng juga ya kulitnya putih matanya sipit kayanya dia keturunan cina gitu deh.

"Nara...focus!" Ucapan ka dafa membuatku tersadar dari lamunanku yang mulai menggila.

"Ehh iya ka maaf" dan kini aku menjadi gugup.

Hari sudah semakin sore dan latihan kami berakhir pada pukul 17.35 setelah berdoa dan pendinginan aku pun berjalan menuju ruang ganti untuk berganti pakaian ku yang basah akibat keringat.

"Anak baru ya?? Mau senam atau latihan tenis sih? Pake baju kok ga cocok gitu" aku kaget saat aku memasuki ruang ganti ada seseorang yang langsung menyindir tepat didepan mukaku.

"Maaf ka, saya baru masuk dan saya belum tau gimana baju tenis" jawabku dengan suara yang agak bergetar karena aku agak takut.

"Heh!anak baru tuh kalo diajak ngomong sama senior harus natap mata, bukannya malah melengos gitu. Lo diajarin sopan santun ga sih??" Omel seorang lainnya, aku benar-benar bingung harus melakukan apa, dan kini aku memberanikan diri untuk menatap matanya.

Everything oke...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang