capture 27-
"Gue rasa kejadian itu bener nyata" ucap nara tak percaya saat merasa badannya sakit semua,akibat kelelahan.
"Nara kamu sekolah ga?!!" Teriak bunda dari dapur yang membuat nara cukup kaget.
"Iyaa sekolah kok bun" jawabnya yang kemudian langsung memasuki kamar mandi untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah.
#*#
Bel pulang sekolah berbunyi, dan entah sejak kapan vina sudah berdiri didepan kelas nara dengan eksrpesi wajah sebal, karena terlalu lama menunggu nara.
"Ra lo mau makan siang apa hari ini??" Tanya vina yang membuat nara tersadar dari lamunannya.
"Eh-em gausah deh gue ga nafsu, nanti aja makannya" tolak nara.
"Oh yaudah, ngomong-ngomong hari ini lo kerumah sakit lagi?"
"Iyaa gue ngerasa ga enak dan bersalah gitu sama gustian"jawab nara dengan lesu.
"Ihh nara alay banget sih? Emang dikirain makanan apa, pake ga enak segala" ledek vina.
"Bodo amat mau dibilang apa kek, yang jelas gue mau kerumah sakit lagi" nara pun langsung pergi menuju gerbang sekolah.
"Jadi gue ditinggal??" Teriak vina yang kaget ditinggal begitu saja oleh nara.
Sesampainya dirumah sakit, nara melihat ada seorang wanita paruh baya sedang menjaga gustian yang tengah tertidur
"assalamualaikum, siang tan" sapa nara dengan ragu-ragu. " gimana keadaan tian tan??" tanyanya lagi.
"udah baikan kok, kamu udah pulang sekolah?? kenapa ga ganti baju aja dulu. istirahat dulu dirumah baru kesini" ucap mamanya gustian dengan bingung
" ehh engga tadi sekalian mampir kok tan"dusta nara,padahal ia sengaja kerumah sakit karena dari tadi di sekolah ia merasa tidak tenang. " oh ya kalo keadaan gustian udah baikan nara pamit pulang ya tante, takut ganggu gustian"
saat nara ingin pamit pulang tiba-tiba ada sebuah tangan yang terasa cukup hangat menggenggam erat pergelangan tangan nara
" udah dateng jauh-jauh masa mau pulang gitu aja??! Duduk!" Ancam gustian. dan nara langsung duduk disebelah gustian
"oh ya,nara tante titip gustian dulu ya, soalnya tante harus pulang dulu" ucap mamah gustian.
"iya tan,biar nara aja yang jagain gustian dulu" jawab nara, mamah gustian pun langsung berpamitan untuk pulang.
Suasana pun jadi begitu canggung. Karena tidak ada yang memulai untuk berbicara.
"Siang, saya priksa dulu ya" ucap suster yang datang untuk memeriksa keadaan gustian.
"Gimana sus perkembangannya?? Dia udah baikan??" Tanyaku pada suster tersebut.
"Udah lebih baik kok" jawab suster tersebut dengab ramahnya.
"Ihh suster boong banget, masih sakit nih sus.aduhh" rengek gustian.
"Apaan sih lebay banget, jangan becanda deh ga lucu tau" omelku pada gustian.
"Yaudah saya duluan ya" suster tersebut pun pergi meninggalkan kami.
"Udah makan belum??" Tanya gustian.
"Udah" jawabku ketus.
"Boong, makan dulu sana. Didepan rumah sakit ada soto enak deh" ucap gustian.
"Oh jadi lo sakit juga udah makan soto?!" Tanyaku dengan tatapan sinis
"Abis laper,gimana dong?" Dia hanya menyengir kuda.
"Kayanya lo udah bener-bener sembuh ya, jadi buat apa gue dateng"ucapku ketus.
"Ehh, engga bukan gitu" sangkal gustian. "Yaudah nih makan ini aja" gustian memberikan sepotong roti
"Engga, itu kan buat yang sakit,gue kan ga sakit"
"Terus maunya apa?"
"Ga usah nanti aja gue makannya"tolakku dengan jutek.
"Oh mau makan siang bareng gebetan baru ya?" Kini gustian yang menatapku dengan sinis.
"Iya" jawabku dengan cepat dan singkat.
"Nara!!" Gustian pun meninggikan suaranya.
"Ihh berisik banget sih,udah istirahat sana biar cepet sembuh!!" Bentakku dengan kesal. Lalu duduk disofa yang ada disudut ruangan sambil memainkan handphone ku.
"Cie sms-an sama gebetan baru ya?" Disaat kaya gini dia pun masih aja bisa sindir gue.
"TIAN!!" aku pun menarik nafas dalam-dalam sambil menahan emosiku. "Untung lo lagi sakit kalo nga, udah abis lo!!"
"Ampun tante, galak banget sih" goda gustian. "Ngomong-ngomong kamu ga latihan??"
"Gak, lagi ga mood" jawab gue jutek.
"Ih kok gitu?? Katanya mau juara, latihan aja males" ucap gustian.
"Eng.. oke sekarang gue latihan, bye!" Gue pun langsung bangkit dari sofa dan langsung keluar dari ruangan.
"Dasar aneh, padahal gue kesini jauh-jauh buat jenguk dia, eh gue malah di usir" ocehku didepan pintu.
"Mba ini kamar gustian bukan ya?" Tiba-tiba ada cewe yang keliatannya sih seumuran sama gue dan dia barusan bilang gue apa?? "Mbak?"
"Iya, emm tapi maaf ya kayanya umur kita seumuran deh jadi ga usah panggil gue mbak bisa kan?" Ucapku tak suka.
"Oh ya, maaf kenalin nama gue erlin lo temennya gustian ya?? Kenapa ga masuk aja?" Jawabnya.
"Ini juga mau masuk kok" gue pun langsung membuka pintu dan masuk kedalamnya.
"Udah gue bilang kamu latihan aj-" kata-kata gustian terhenti ketika ia melihat wanita yang berjalan di belakang gue.
"Erlin?" Tanyanya kaget.
"Aku denger kamu kecelakaan ya?? Aku turut sedih..ya ampun dahi kamu diperban, pasti sakit banget "erlin langsung mendorong bahu gue dengan kasar agar gue ga menghalangi dia dan gustian.
"Engga kok cuma lecet aja"
"Oh ya, gustian aku bawain kamu makanan nih dimakan ya?? Atau mau aku suapin aja?" Erlin pun langsung membuka makanan yang ia bawa.
Lama-kelamaan gue ngerasa kalo kehadiran gue disini kaya kambing conge jadi gue pun memutuskan untuk pergi.
"Ekhem! Eh gue pamit dulu ya soalnya ada latihan"
Gue pun langsung pergi keluar ruangan.
Kok aneh yaa?? Kenapa gue kayanya kesel dan serasa pengen nyekek tuh cewe yang deket-deket sama gustian?? Masa iyaa gue cemburu? Perasaan gue belum suka deh sama dia. Masih biasa aja. Aneh banget sih gue ini
.
.
.
maaf ya udh lama ga update
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything oke...
Teen FictionIni adalah salah satu bagian singkat dalam duniaku. Tempatku berkhayal apapun yang kuinginkan. Inilah diriku dan cerita - cerita kehidupan kecil yang ingin kuabadikan dalam ingatan melalui tulisan. Dan juga tentang harapan, impian, serta hal - hal y...
