Aku memasuki gedung rumah sakit ternama dijakarta dengan tergesah-gesah. Aku tidak peduli dengan orang yang ku tabrak yang jelas kali ini aku harus segera sampai di ruang yang dimaksud Gio tadi.
Setelah aku sampai di depan ruang yang bertulisan unit gawat darurat aku melihat Gio yang memeluk Vio yang menangis Histeris berserta papa yang menenangi mama yang berusaha tidak menangis.
" Gi kenapa pada nangis?," tanya ku bingung aku mendekat keraah mereka
Mereka semua memandang ku dengan raut wajah yang membuat jantung ku berdetak cepat.
Jangan lagi aku mohon
" pa kenapa? Dia baik-baik aja kan?," tanya ku. Papa hanya menjawab dengan gelengan. Membuat perasaan ku semakin kacau.
Aku segera berlari ke dalam ruangan itu dengan sedikit kasar. Aku melihatnya dengan wajah pucat dan luka dibagian wajah yang membuat ku meringis.
Aku melihat dokter yang terkejut atas kedatangan ku yang tiba-tiba lalu dokter tersebut menjauh dari dirinya yang sudah terbaring lemah.
" katanya kamu janji gak akan ninggalin aku lagi, bahkan pas di acara perpisahan sekolah kamu janji kesemua orang buat berada disamping aku lang," ucap ku seraya menggenggam tangannya yang dingin " ya walaupun janjinya 5 tahun lalu kan tetep janji, bahkan aku wisuda aja kamu janji lang," aku terus berbicara walaupun aku tahu tidak ada respon sama sekali yang dia kasih.
Aku mengapus air mata ku yang terus keluar tanpa henti, aku mencium kening nya dan tanpa aku sadari air mata ku jatuh ke wajahnya aku segera menghapusnya. Tapi ketika aku sudah menghapusnya luka nya luntur.
Hah? Luka nya luntur? Aku tersenyum misterius lalu perlahan mendekati wajah ku ke wajahnya lalu menggigitnya hidung nya .
" Aww, kamu gila ya blu," Sungut nya kesal
" kamu yang gila!," bentak ku " maksudnya apa coba? Buang-buang waktu tau gak,"
" kenapa malah senyum-senyum, lang aku lagi kerja bukan main tau gak, dan dengan tanpa bersalahnya kamu buat aku panik," jelas ku kesal.
Langit tidak berubah dia selalu membuat kejutan yang tak ku sangka. Huh seharusnya aku tahu ini. Ini persis dimana kejadian saat selesai melaksanakan Ujian sekolah. Semua siswa langit sogok agar memberi kabar kepada ku kalau dirinya jatuh dari tangga. Dan ketika mendengar bahwa langit berada di UKS aku langsung berlari menujunya. Dan apa yang aku lihat Langit berdiri menatap ku dengan cengir tanpa dosanya.
Saat itu aku hanya bisa melongo tak percaya dan memukul dirinya bertubi-tubi. Dia hanya tertawa, seraya menjelaskan kalau ini semua buat diri ku. Huh! Dia memang gila. Lalu dia memberi ku bunga mawar Merah sangat cantik yang sudah dirangkai. Katanya ia melamar ku saat itu, gila bukan?. Dan jawaban ku tentu tidak mau. Karena aku mau melanjutkan pendidikan ku lebih dulu. Walaupun hanya tunangan tetap saja aku tidak mau. Oh iya semenjak aku datang kesekolah bersama Langit semua yang berada di sekolah ini memberi sambutan yang meriah. Bahkan mereka menjuluki kami pasangan perompak. Lucu kan.
" cie panik, sini peluk dulu," Ucapan Langit membuat ku sadar dari cerita dimana Langit melamar ku. Ketika Langit berjalan memdekat dan tangannya yang sudah di bahu ku. Aku langsung menepis tangannya yang ingin memeluk ku.
" gak, kamu itu ---," belum sempat aku menyeselaikan pembicaraan ku.
Tiba- tiba ruangan rumah sakit jadi berubah dengan suasana romantis.
" aku tahu belakangan ini aku sibuk ngurusin pasien ku yang ga terhitung, jarang kasih kabar ke kamu, jarang jemput kamu bahkan mungkin belakangan ini ga pernah,aku minta maaf sama kamu," Ujar nya dengan wajah penuh sesal. Mengemaskan sekali dia.
Aku hanya menatap nya datar jujur aku sebenarnya senang dia ada waktu buat semua ini.
" dan kamu gunain UGD ini cuman mau bilang maaf?," kata ku sedatar mungkin
Tiba-tiba dia meluruh kebawah dengan tangan yang menggegam ku.
"Aku tahu belakangan ini gak ada waktu buat kamu, aku sebagai dokter dan kamu sebagai editor, kita sama-sama sibuk buat bikin waktu berduan blu, jadi ---,"
" jadi?,"
" bentar blu lagi buat kata-kata,"
Seketika tawa ku pecah melihat wajahnya yang merah. Ah benar-benar mengemaskan.
" kamu tahu gak? Dari dulu kamu tuh gak pernah romantis jadi gausah sok romantis, udah ah," ujar ku lalu keluar dari ruangan tersebut dengan menggelengkan kepala.
" aku tahu bukan cowok yang romantis untuk kamu, aku tahu aku bukan cowo yang selalu ada disaat kamu butuh dan yang aku tahu kamu selalu ada didalam doa ku untuk menjadi pendamping hidup ku kelak ," Ucapnya dengan lantang
Seketika aku berhenti melangkah dan berbalik menghadapnya. Aku melihatnya tersenyum seraya memegang bunga. Aku tersenyum, lalu berjala keraahnya lagi.
"Aku dan kamu sudah melewati semuanya blu, apa kamu mau menikah dengan aku?," tanyanya dengan wajah yang membuat ku ingin sekali tertawa.
Aku menatapnya dengan senyum bahagia. Lalu mengambil mawar yang ia pegang dengan sedikit kasar.
" apa aku harus menolak seorang pria yang sudah mengorbankan sebelah matanya untuk ku? Apa aku bisa menolak ketika pria itu rela hidup susah demi kebahagian ku? Aku tahu kamu bukan lelaki yang selalu ada disamping ku tapi kamu pria yang selalu menjaga ku dengan doa mu, dan aku mau jadi pendamping kamu pak dokter," kataku dengan tegas
Dia langsung memeluku dengan erat. Aku tahu terkadang perjalanan cinta tidak pernah mulus. Tapi aku sadar cinta akan indah bila kita bersabar dan tidak memasakanya.
Dan kali ini aku percaya takdir tidak pernah bermain-main. Dan aku yakin Langit tidak pernah mengikari aku. Ia selalu memperhatikan ku setial saat, Walaupun hanya lewat pesan singkat. Tetapi, bagi ku cukup. Sangat amat cukup
" Cie besok nikah yihuuu," teriak Vio ketika masuk kedalam ruangan ku.
Bukan hanya Vio yang masuk keruanga ku tetapi, ada orang tua ku dan ada juga orang tua Langit.
Dan pada akhir nya setiap penderitaan pasti ada kebahagian.
Dan disetiap cinta yang tulus pasti akan ada hadangannya.
Dan aku berhasil melewatinya.
########
Whooooohh gila gak nyangka udah kelar nih cerita. Makasih buat kali para pembaca yang tidak memberikan VOTE dan makasih buat kalian pembaca yang udah kasih vote walaupun sedikit. Karena gue cuman mau ngucapin makasih atas kalian yang udah mau baca cerita gua uang amat sangat abal ini. Dan satu lagi cerita ini akan di revisi tapi gak tau apa engga bakal diterbitin disini. Udah itu aja . Dan welcome kecerita baru gua yoooooo.. bhayyy semua
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect love
Teen Fictionketika takdir menyatukan cinta kembali?apakah sesempurna itu untuk mereka kembali?