mungkin semua orang melihat ku seperti mayat hidup. bagaimana tidak aku bermimpi untuk kesekalian kali nya dan berhasil membuat ku tidak bisa tidur" jalan bisa cepet gak?" satu suara berat berhasil membuat ku berhenti melangkah dan berbalik untuk melihat suara siapa.
seketika jantung ku seperti diambil paksa oh tuhan mata nya itu mirip
" lemot tau gak jadi perempuan"
what? apa katanya aku lemot
" kalau lo mau lewat ga usah ada di belakang gue, gampang 'kan" ujar ku kesal
gimana tidak kesel coba aku dikatain lemot
" gimana gue bisa lewatin sedangkan lo ada didepan gue"
" yee, yaudah si biasa" kata ku kesal
ya tuhan aku gak akan pernah mau samain dia dengan dia lagi.
***
" lo kenapa si ?," tanya vio
aku hanya menggelengkan kepala lemas.
" mau kekantin gak?," tanya vio lagi
" duluan aja, nanti gue nyusul," ujar ku
Setelah itu vio pergi meninggalka ku sendiri . Aku hanya ingin menengkan diri dari semua kekacauan
yang terjadi.
****
setelah menenangkan segalanya aku memutuskan menyusul vio ke kantin.
Begitu sampai dikantin, aku melihat vio sudah duduk manis memakan makananya. tapi mukanya lebih menyerupai kertas yang di remas-remas
" kenapa lo?" tanya ku
vio bernafas berat lalu iya bercerita tanpa minat" lo tau gak si gio nyari gara-garaa ke gue di bilang gue belom move on lah apa lah ngerusak mood tau gak si itu orang"
" tapi keyataan lo belom bisa move on kan?," kata ku sambil menaik turun kan alis
" yee, enak aja gue udh move on kali dari anak baru," ujar nya dengan cengir lebar
"ganjen lo" kata ku dengan menjiak kepalanya" gue aus gue mau beli minum"
byur
sial! kenapa hari ini gak berpihak ke aku si .
" lo selain lemot, ceroboh juga,"
tunggu yang berati ngatain aku lemot kan?
"lo? ngatain gue ceroboh?gak sadar apa lo yang ceroboh tau!," ujar ku
****
kalo bukan gara-garaa cowo sialan itu gak mungkin sekarang aku bolos pelajaran.
" sakira,lo didalem?," panggil vio dengan meengetuk pintu kamar mandi
aku hanya menjawab dengan guman dan memutar knop pintu untuk keluar
" liat baju gue," kata ku melas dengan menunjukan baju kotor ku
" yaudah , pake jaket gue,"
setelah memutuska untuk memakai jaket milik vio. akhirnya aku memutuskan pulang kerumah.
****
" Gio, lu gak usah antirin gue deh," rajuk ku pada Gio
setelah aku izin ke guru aku diboleh kan pulang. Dan Gio mau mengantarkanku tanpa aku minta , entah lah karna apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect love
Teen Fictionketika takdir menyatukan cinta kembali?apakah sesempurna itu untuk mereka kembali?