Extra part...1

619 21 0
                                    

Biru menatap ketiga anaknya dengan bekacak pingang. Dia sudah tidak tahan dengan jagoan kembar dan anak perempuan satu-satunya yang di ajak balapan liar sama kaka laki-lakinya. Seperti dia harus terapi menahan emosi setiap berhadapan dengan ketiga anaknya ini.

" Bun, tapi tadi seru tau,ka bum-bum bawa mobilnya ngebut banget," seru Bintang sakira Argalang- anak ketiga dan putri satu-satunya

" Bin! Jangan panggil gue bum -bum dibilang," Bentak Bumi arza Argalang- anak kedua atau lebih tepatnya lahir setelah berselang 5 menit dari kakaknya yang sudah keluar.

" Bun, lagian gak mungkin aku sama si idiot ini,buat si bintang celaka," sela Samudra Azra Argalang anak pertama dari Biru dan Langit.

Biru hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalka anak-anaknya.

Samudra Arza Argalang, bisa dibilang anak tertua dari pasangan Biru dan Langit. Dia yang paling keras kepala dan terlihat tidak peduli terhadap sekitar kecuali dia akan peduli jika adik perempuannya terluka. Ditambah lagi bila adiknya itu diganggu dengan cowok semacam Bumi.

Bumi Arza Argalang, anak kedua yang selalu membuat keluarga ini tertawa karena tingkahnya yang humoris dan satu yang paling dikenali sikap playboy yang melekat pada dirinya. Entah dari siapa gen playboy itu berbeda dengan Samudra yang dingin dengan perempuan.

Bintang Sakira Argalang, anak perempuan yang bukan seperti perempuan biasanya dia selalu menyukai apa yang disukai oleh abang-abangnya. Mungkin bawaan dari ia kecil jadi Bintang sedikit Tomboy. Ah tidak sedikit tapi sangat amat kelebihan hormon cowok.

" kak semut si!," Omel Bintang pada Samudra

Samudra menatap tajam kearah bintang. Bukan karena adiknya memarahinya tetapi karena samudra tidak suka panggilang itu. Inilah Bintang selalu mempunyai panggilan aneh untuk kakak-kakany

" Bunda tanya umur kalian berapa?," tanya Biru tiba-tiba yang keluar dari dapur.

" lah? Bunda punya ilmu ya?," tanya Bumi dengan polos. Biru menatap tajam Bumi sedangkan Bintang dan samudra memutar bola matanya jengah mendengar lelucon Bumi yang tidak lucu.

" 17 Bun,"

" 16 lah Bun, "

" otw 18 mah, jangan lupa beli kado yah Bun," ujar Bumi dengan cengir

Biru menghela nafas panjang. " kalian udah besar jadi jangan bersikap kayak anak kecil. Apalagi kalian berdua." Ujar biru seraya menunjuk sikembar." Seharusnya jagain adek kamu yang beringas ini, bukan malah menjerumusi adik kamu ke hal yang gak bener kayak gini," lanjut Biru kali ini dengan nada sedikit lembut.

" iya bun maaf, aku yang salah," ujar Samudra.

" yasudah, jangan sampai ayah ta--,"

" apa yang ayah gak boleh tau?," Tanya Langit yang sudah disamping Biru.

" ayah ku. Yaoloh akhirnya pulang juga," teriak Bintang seraya berlari kearah langit.

" kalian kenapa? Berbuat masalah apa lagi?," tanya Langit.

" tanya aja noh pah sama si tang," kata Bumi dengan nada mengejek.

" kak! Nama aku bukan tang ih,"

" aku bawa Bintang balapan liar,yah, " jelas Samudra pasrah.

" apa?!," teriak Langit, lalu melepas pelukan dari Bintang." Gimana? Seru kan? ," tanya Langit.

Semua mendegar pertanyaannya langit hanya bisa melongo tak percaya.

Langit mendekati kedua anak laki-laki itu lalu perlahan senyuman yang membuat anak-anaknya bergindik ngeri itu keluar. " kunci mobil" pinta langit mereka berdua hanya saling tatap dan dengan pasrah memberikan kunci itu kepada langit.

" gak asik ayah mah," ucap Bumi dan langsung pergi disusul kedua saudaranya.

Kini tinggal Langit dan biru.

Biru menghela nafas lalu mendekat kearah Suaminya yang sudah teduduk lesu di sofa mereka.

" kamu cape ya?," tanya biru seraya mengusap mata Langit yang ditutupi oleh kain.

" kamu ini kebiasaan selalu ngusap mata aku yang udah ada di kamu," ujar Langit seraya terkekeh

" apa di sana semua pasien mu, tidak menghina mu yang hanya mempunyai sebelah mata saja?,"
Tanya Biru.

Langit menarik Biru dan memeluknya dari samping." Engga mereka malah kagum sama aku," jawab Langit lalu mencium puncak kepala Biru.

Biru tersenyum bangga menatap suaminya yang sangat berjasa dan sangat ia cintai juga.

****

" Lo mau bareng siapa Dek," tanya bumi ketika mereka ingin berangkat ke sekolah.

" Biar bintang sama ayah, kalian naik motornya jangan kebut," Ancam langit.

Mereka berdua mengagguk lalu pergi menyalakan motornya.

" kamu masuk dulu Bi," ajak Langit kepada Bintang, Bintang hanya mengangguk.

" Ayah!, aku udah mau terlambat nih," teriak langit dari luar

" Aduh sayang maaf, papa gak bisa antar kamu," ujar Langit menyesal

" yah pa, mending aku bareng ka semut atau kam bum tadi," ucap Bintang kesal

Bintang terus mengerutu kepada langit karena tidak bisa mengatarnya. Sedangkan langit memikirkan cara agar anak nya tidak terlambat. Ketika Dia menatap rumah Vio dan Gio yang berada tepat disamping rumah Langit tersenyum.

" kamu bareng sama Ka Arka sana dia juga baru mau jalan tuh," ujar langit.

Seketika itu juga Bintang menjadi kaku dan jantung nya berdetak cepat ketika nama itu disebut oleh papanya.

" gak..gak ..ma..," belum sempat Bintang menolak Tawaran Ayahnya yang bisa membuatnya mati itu. Langit telah lebih dulu memangil Arka- anak dari sahabat istrinya dan dia juga.

" Ar, kamu bareng ya sama Bintang, om gak bisa anterin dia solanya," pinta Langit. Bintang merutuki ayahnya yang akan membuatnya mati karena jantungan.

Arka melirik Bintang lalu mengagguk." Naik Bi nanti telat," ujar Arka membuat Bintang segera naik.

Mati aja ini mah gue sama cowok jutek kayak kak Samudra, eh engga deh ka semut mah baik kalo sama gue.

" udah sampe Bi," ucap Arka menyadarkan Biru dari lamunannya.

" eh?, makasih ka," ujar nya lalu pergi meninggal kan Arka yang sedang memakirkan motor.

Sumpah! Gue bego bisa suka sama orang batu es kayak gitu!

Batin biru kesal karena bisa-bisanya dia jatuh cinta pada sosok manusia setengah batu es itu.

Ketika Biru berjalan menuju kelas Dia melihat kakaknya- bumi yang sedang bertengkar oleh seseorang yang Dia sudah tebak siapa.

" pikirin amat deh," gumamnya lalu kembali berjalan

" Ka semut!," panggil Bintang dengan keras membuat Orang yang dipanggil geram.

"Gue bakal gak ngajak lo balapan lagi kalo masih manggil gue kaya gitu!," ancam Samudra yang di balas dengan dengusan oleh adiknya itu.

" ih iya! Nih aku cuman mau kasih tau ke kak sam,berenti judes sama sahabatku," ujar ku kesal

Samudra hanya mengakat bahunya acuh lalu pergi meninggalka Bintang yang masih melongo tak percaya

Bruk

" Eh- kalo jalan tih liat liat dong," teriak Bintang kesal karena orang yang menabraknya pergi begitu saja

*****

Haii.. gue lagi pengen buat extra part nya anaknya mereka jadi gua buat deh heheh... oh iya ada yang Baca gak kalo gua buat cerita anak-anaknya??

Ada yang belum ngerti kah tentang anak-anak mereka tanyain aja ya..

perfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang