1. E V A R
Cewek dengan rambut panjangnya yang selalu dikuncir itu terus saja menatap tajam laki-laki yang ada didepannya . Laki-laki yang ditatap tajam hanya tersenyum mengejek.
" Lo cowok terbrengsek yang gue temuin Evan Alexander!," Ucap Cewek itu tajam ke pada cowok itu, Evan Alexander.
" Kalo lo udah kenal cowok juga lo tau bukan gue doang ko yang brengsek Arana Galea," Balas cowok itu masih dengan senyum mengejek.
Arana hanya mengepal tanganya kesal karena atas perbuatannya sahabatnya rela nangis semalaman. Hanya gara-gara seorang Evan Alexander yang sama sekali tidak pantas untuk ditangisi. Lebih tepatnya yang tidak pantas untuk dikagumi ataupun dicintai.
" Gue heran sama cewek satu sekolah ini kenapa selalu ngejar-ngejar cowok macem lo yang sama sekali gak punya otak sama hati ini," Ujar Arana seraya Melipat tanganya didada.
Ya. Arana sangat heran sama semua temannya- ralat lebih tepatnya sama semua cewek di sekolah ini yang sangat amat memuja Evan. Lebih parahnya lagi mereka bahkan rela panas-panas melihat Evan main basket dengan keringat yang dipastikan Arana sangat amat bau itu.
" lo mau bongkar kepala gue buat liat otak gue? Terus lo mau bongkar dada gue buat liat hati gue?," Tanya Evan mengejek.
Arana berdecak kesal lalu memutar bola matanya jengah mendengar pertanyaannya Evan yang menjijikan.
" Kenapa? Baru sadar gue ganteng?," Tanya Evan
Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Evan membuat Arana melotot lalu memandang geli keraahnya.
" Jangan ganggu Mei lagi! Kalo...,"
Belum sempat Arana meneruskan ucapannya Evan menariknya dan menyudutkannya. Mengurung Arana dengan kedua tangan yang menggenggam tanga Arana. Ia mencoba berontak tapi apa daya kekuatanya tidak sebanding dengan si brengsek Evan.
" Kalo gue deketin Mei lagi gimana?," Tanya Evan.
Arana mencoba berontak dari gengaman Evan untuk kesekian kalinya. Tetapi, untuk kesekian kalianya dia kalah kekuatan Evan. Dia mencoba memperhatikan sekitar siapa tahu ada yang lewat tapi hasilnya nihil.
Kenapa disaat seperti ini gak ada orang si! Pikir Arana kesal
" Brengsek! Lepasin gue !," Teriak Arana pada akhirnya
Evan hanya tersenyum lalu memperhatikan lekuk tubuh Arana dari bawah hinga ia bertemu lagi dengan wajah Arana yang sedang menatapnya tajam. Evan menatap mata Arana yang ia baru ketahui adalah Biru sangat amat biru. Dan sialnya lagi membuat ia tenang dan terhanyut oleh mata nya itu.
" Evan lepasin gue " Ujar Alana dengan suara gemetaran karena ia tidak bisa pungkiri dirinya takut dengan Evan kalau sudah seperti ini.
Evan masih terbuia dengan mata Arana yang membuatnya tenang. Perlahan Evan mendekat kan wajahnya ke wajah Arana membuat Arana takut dan memundurkan kepalanya. Tetapi sialnya kepalanya sudah terbentur tembok sehingga dia hanya memiringkan wajahnya. Arana mencoba berontak lagi tapi nihil hasilnya.
Alana memejamkan matanya ketika wajah Evan semakin dekat ketika hidung mereka bersentuhan Keduanya merasakan desiran aneh pada darah mereka.
" Sana lo balik kekelas!," Ujar Evan tegas membuat Arana Tersadar lalu membuka matanya.
Evan meninggalkan Arana yang masih terkejut atas perbuatan Evan. Ditambah lagi jantungnya yang masih saja berdetak kencang.
" Apaan coba tuh setan?," Ujar Arana pelan. Lalu memegang dadanya karena jantungnya masih berdetak cepat.
2. Not A Love Story
mereka saling tertawa
Mereka saling bercerita
Mereka saling memberi senyum
Dan ketika salah satu dari mereka
pergi meninggalkan tanpa kepastian. Meninggalkan luka untuk keduanya.
Mereka yang kini menjauh sebelum mereka mengakuinya
Whahha!! Hallo diatas itu adalah sinopsis dari cerita gue. So kalo penasaran bisa liat di profil gue yaks thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect love
Teen Fictionketika takdir menyatukan cinta kembali?apakah sesempurna itu untuk mereka kembali?