Chapter 6 - Pindah?

14.7K 828 5
                                    

Tiffany berjalan menuju minimarket yang berada di dekat komplek perumahannya, setibanya disana ia mengambil ice cream yang berada didalam freezer, setelah itu ia membayarnya di kasir.

Tiffany duduk di salah satu bangku yang memang di sediakan minimarket itu. Ia memakan ice creamnya, sampai kegiatannya terhenti karena seorang lelaki yang duduk dihadapannya.

"Hai Tif, ga nyangka banget bakal ketemu kamu disini." Sapa cowok itu.

Tiffany menatap cowok itu. Cowok yang sering sekali menggodanya, siapa lagi selain Bayu--tapi sekarang Darrel juga sering sih.

"Kamu ngapain jauh-jauh dari rumah kamu buat ke minimarket sini?" Tiffany bertanya heran, setau Tiffany, rumah Bayu memiliki jarak yang cukup jauh dari minimarket ini.

"Cie, tau aja." Bayu mengedipkan sebelah matanya, menggoda Tiffany.

Yang justru membuat Tiffany bergidik geli, Bayu Terkekeh. "Kamu gatau kalo disebelah rumah kamu ada yang pindah?"

Mengerutkan kening, Tiffany mencoba berpikir. Perasaan disebelah rumahnya terdapat rumah yang baru saja dijual oleh sang pemilik.

Ow, perasaannya mulai tak enak. Ia menengok kearah Bayu yang sedang memberinya tampang sedang menunggu jawabannya.

"Kok, perasaanku gaenak ya?"

"Yap, aku baru aja pindah ke sebalah rumah kamu, tepatnya tetangga-an," Bayu tersenyum. "Hai tetangga!" Sapa Bayu dengan senyum tanpa dosa-nya.

Betapa menyebalkannya cowok dihadapannya ini, benak Tiffany. Dan mulai saat ini, mungkin hidupnya mulai tak tenang karena tetangga barunya yang menyebalkan.

***

Tiffany membaringkan dirinya di kasur, yang bersprai biru pastel. Dia baru tahu jika Bayu pindah ke sebelah rumahnya dan sialnya, balkon kamar cowok itu berhadapan dwngan balkon kamar Tiffany.

Tiba-tiba handphonenya berdering, Tiffany mencoba menggapai handphonenya yang berada di nakas. Ternyata sebuah pesan Line. Tiffany membuka pesan itu tanpa melihat siapa pengirimnya.

Besok berangkat sekolah bareng gue ya.

Begitu isi pesan tersebut, Tiffany mendumal dalam hati, seenaknya sekali orang ini untuk berangkat bareng dengan dirinya

Tiffany: apaansih?! Nyuruh-nyuruh berangkat bareng.

Darrel: Tif? Lo gapapa?

Tiffany melihat siapa yang mengirimnya pesan, ia seketika menepuk jidatnya. Dia tak sadar jika Darrel yang mengirimkan pesan tersebut, mungkin ini efek saking kesalnya ia karena Bayu.

Tiffany: eeh, Kak Darrel. Maaf ya kak, tadi itu aku reflek.

Tiffany mengembuskan nafasnya, semoga saja Darrel tak menanyakan lebih panjang lagi.

Darrel: iya selow aja kali sama gue mah, besok gue jemput ya.

Tiffany: kak Darrel 'kan gak tau rumah aku dimananya.

Darrel: tenang aja. Apasi yang seorang Darrel ga bisa.

BLUSH!

Tiffany memegang kedua pipinya yang bersemu. Hei! Itu hanya gombal murahan dari seorang Darrel, mungkin di luar sana juga banyak cewek yang sudah digombali oleh cowok itu, sama halnya seperti Tiffany.

ComparableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang