Chapter 17 - Dirawat

10K 643 4
                                    

Salah satu dokter keluar dari ruangannya. Darrel segera berdiri mendekati dokter tersebut.

"Dengan keluarga Tiffany?" Tanya dokter tersebut kepada Darrel.

Darrel menggeleng. "Tapi saya pacarnya dok."

"Saya tidak bisa memberitahu, hanya kepada sanak famili saja. Atau anda bisa telpon kedua orang tua dari Tiffany." Ucap Dokter itu.

"Saya bakal balik lagi dok. Dokter tunggu bentar ya, terima kasih dok." Darrel segera berlari menuju parkiran.

Dia menaiki mobilnya lalu mengendarainya menuju rumah Tiffany. Selama perjalanan ia terus berfikir. Bagaimana ia memberitahunya? Dia belum pernah bertemu ayah Tiffany secara langsung.

Apa harus kepada Bayu ia memberitahu? Tapi mengingat hubungan mereka berdua yang cukup sengit, Darrel segera menghapus pikirannya. Coba dulu saja ia beritahu Bik Inah.

Memang cukup jauh jarak antara rumah sakit dengan rumah Tiffany jadi ia membutuhkan waktu dua puluh menit untuk sampai kesana.

Setibanya di rumah Tiffany, Darrel segera mengetuk pintu rumah Tiffany. Darrel segera berbicara keadaan Tiffany kepada Bik Inah, ketika wanita paruh baya itu membuka pintunya.

"Bik, tolong kasih tau ya ke papa Tiffany. Terima kasih ya Bik." Ucap Darrel,

Bik inah tersenyum. "Iya, saya juga berterima kasih ke den Darrel udah bawa Tiffany ke rumah sakit."

Karena penasaran akhirnya Darrel bertanya. "Emang ada yang salah sama keadaan Tiffany bik?"

Bik Inah menggeleng. "Nanti juga aden tahu sendiri, biar non Tiffany saja yang memberi tahunya."

Darrel tersenyum. "Hm, kalau gitu saya pulang dulu ya bik. Terima kasih." Pamit Darrel lalu segera bergegas dari rumah Tiffany.

Bayu yang sedang membuang sampah pun merasa heran begitu melihat mobil Darrel yang melintasi halaman depan rumahnya.

Dia bertanya-tanya dalam hati, untuk apa Darrel malam-malam seperti ini mampir ke rumah Tiffany apalagi besok bukanlah hari libur.

Bayu segera memasuki rumahnya, lalu berjalan menuju kamarnya. Ia segera melihat balkon yang tak jauh dari kamarnya melalui jendela. Lampu kamar Tiffany dimatikan, mungkin dia sudah tertidur.

***

Paginya, Bayu memencet bel di pagar rumah Tiffany. Namun yang membuka bukanlah cewek itu. Melainkan bik Inah.

Bayu tersenyum. "Tiffany-nya ada bik?"

Bik Inah menggeleng. "Tiffany lagi sakit, tolong kasih tau wali kelasmu ya den."

Bayu mengangguk. "Siap. Sampein salam ya bik ke Tiffany, supaya cepet sembuh."

"Amin, iya bakal bibik sampein."

Bayu segera bergegas lalu mengendarai motor besarnya menuju sekolah. Walaupun Bayu terkenal dengan ke-gilaannya, tak bisa dipungkiri banyak juga populasi perempuan sekolah yang menyukai dirinya. Atau itu hanya perasaannya saja.

Bayu mencegat langkah cowok yang berada di hadapannya, Darrel. Mungkin cowok itu tahu keadaan Tiffany, karena semalam ia pergi ke rumah Tiffany.

"Lo tau ga Tiffany ada dimana?" Tanya Bayu.

Darrel menaikkan sebelah alisnya menatap Bayu. "Dia dirawat." Darrel berucap singkat.

ComparableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang