"Akan ada saatnya, dimana gue harus menanggung semua perbuatan yang telah gue perbuat." -d.a
"Pokoknya kita putus!" Pekik cewek yang ada di sebrang telfon.
Darrel menjauhi handphonenya dari telinganya, "hampir aja gue budeg," dia mengusap telinganya.
"Ya ya, terserah apa kata lo." Ucap Darrel tak acuh, ia masih fokus bermain PS4 di hadapannya.
Cewek diseberang telpon itu mendengus kesal, "lo bakal menyesal Darrel, melepas gue begitu aja." Ucapnya.
"Ya ya," Darrel memutus telponnya secara sepihak. Lalu lanjut bermain PS.
"Putus lagi?" Tanya Damar ketika memasuki kamar Darrel.
Darrel mengangguk, mulai bosan dengan permainan PS nya, ia mematikan PS nya. Lalu duduk sila di tempat tidur yang ada di kamarnya.
"Jangan mainin perasaan cewek, karma baru tau rasa lo." Ucap Damar lalu duduk di karpet berwarna biru yang ada dikamar Darrel juga.
"Ya jangan di doain lah." Ucap Darrel.
***
"Hoam, gue ngantuk." Darrel menelungkupkan kepalanya kedalam lipatan tangannya.
"Pak Tori liatin elo." Bisik Damar, lalu menyikut perut Darrel.
"Bomat, bentar lagi juga istirahat," bisik Darrel, "4.. 3.. 2.. 1.." Darrel menghitung waktu istirahat.
Kriiing kriiing
Guru Sejarah mereka pun keluar kelas. Darrel dengan gembira berjalan keluar kelas, "bro gue duluan ya, laper!" Teriak Darrel kepada sahabatnya.
Dia berlari menuju kantin sebelum meminta persetujuan dari sahabatnya.
Darrel memesan bakso dan es jeruk, setelah mendapat pesanannya ia menempati tempat duduk dikantin yang masih kosong.
"Hai kak, aku sama temen aku boleh ikut duduk ga? Kita ga kebagian tempat." Ucap seorang cewek.
"Tif lo bego ya? Tempat lain aja yuk." Bisik teman ceweknya.
"'Kan gada yang kosong lagi, tinggal ini doang." Ucap cewek yang dipanggil Tif tadi.
Darrel yang mendengar perdebatan kecil itu langsung menengahi, "duduk disini aja, 3 bangku kosong kok disini." Darrel tersenyum.
Kedua cewek itu pun langsung duduk di hadapannya.
"Kakak, kak Darrel itu 'kan? Yang playboy it--" Tanya cewek dengan mata bulatnya. Darrel melirik name tag cewek itu.
Tiffany Atalia Scheffer.
Temannya membekap mulut cewek yang bernama Tiffany itu. "Gausah dengerin dia kak."
Darrel mengangguk lalu meneruskan menghabiskan makanannya.
Menurut Darrel, Tiffany itu cewek yang lucu, tipikal cewek polos.
Sedangkan teman cewek nya adalah tipikal cewek tomboy.
Rama menarik baju Darrel dari belakang. "Gabung sama kita, yok!" Ucap Rama. Darrel dengan wajah bingung menatap Rama, dia hanya pasrah ditarik oleh Rama.
"Bye gue gabung sama yang lain ya." Pamit Darrel ke arah Tiffany dan temannya. Mereka berdua mengangguk.
"Apa sih lo! Main narik-narik aja!" Umpat Darrel ketika mereka berdua sampai di tempat duduk yang diduduki, Damar, Rama, Ghafar.
"Lo baru aja putus, udah deketin cewek lagi." Damar menoyor kepala Darrel.
"Dasar player." Ejek Ghafar.
"Gue player dan gue bangga." Ucap Darrel membanggakan diri.
Mereka bertiga menggeleng-geleng.
a.n
Haiii! Aku bawa cerita darrel si buaya. Wkwk, dan aku jadiin ini sebagai series, sama seperti waiting you yang dibuat series. Ini masih coming soon yaa,
Vomment yaa^^ hope you like it guysss! Thanky
KAMU SEDANG MEMBACA
Comparable
Fiksi RemajaBagaimana jika, seorang Darrel yang terkenal dengan sebutan 'player' rela mengubah perilakunya hanya karena Tiffany, perempuan yang batal ia jadikan target. Tapi, walaupun Darrel mengubah perilaku nya, tetap saja hukum karma yang sepadan akan diberi...