Journey 4

1.2K 99 40
                                    

***

Kangen om Joe? Yes i do! hahahahaha.

Joe, tau-tau udah jadi om-om aja hahaha.

Hai IWMA Lovers, masih ingat Wallace? Wallace lim loh? ga kenal ya? wah kasian dong Wallace ga diingat. hahaha

Anyway aku pengen munculin romance scenenya Alva-rere. Ada yang mau? Kalau mau, saya bikinin kapan2. hehe

Soal story Faris, maaf ya. Aku ga bisa lanjutin untuk sementara karena mood lagi ga ada. Jujur ya story faris itu paling membutuhkan konsentrasi penuh dan menguras batin dan pikiran. Jadi jika tiba2 si ilham datang, aku baru lgs update faris yaaaa... hehe

Ah iya. Mengenai pertanyaan aku di part sebelumnya mengenai watak tokoh Journey, aku senang banget karena Megan dan Janice dapat respon yang cukup bagus bisa diterima ditengah2 para pembaca sekalian.

Semua komen itu bagus banget asli dan tak jarang aku ketawa ngakak karena baca kommen kalian, tp devilprada dan lvniefcisco yang komentarnya hampir mendekati sempurna. Thanks atas kesediaan membaca novel amatiran karya fey yang jauh dari kata sempurna ini.

Dan untuk kalian berdua, part kali ini spesial untuk kalian!

Leave comment ya!

#KecupdanpelukdariAlex

###






JOE's POV


Hari demi hari berlalu. Tak terasa usiaku sudah tak muda lagi. Seluruh hidupku sekarang aku curahkan untuk restoranku dan akhirnya aku bisa membuka cabang restoranku hampir diseluruh pulau yang ada di Indonesia dan juga luar negri.

JG Resto.

Aku selalu tersenyum setiap mengingat nama itu. Nama yang selalu mengingatkan aku dengan masa laluku yang kelam. Penyesalan yang selalu bersarang didalam hatiku sampai sekarang.

Joe & Gwen.

Ya. Itulah nama panjang dari singkatan yang kubuat.

Gwen. Wanita dari masa laluku yang membuatku berubah 180 derajat dan memilih melajang sampai sekarang. Wanita yang kini sudah berada jauh diatas sana dan membawa hatiku turut bersamanya.

"Sampai kapan kau mau begini terus, Joe?" Wallace menyesap teh early grey dengan perlahan.

Aku tak menggubris pertanyaan sobatku itu dan memilih meminum teh panas yang disuguhkan karyawanku dengan hati-hati.

Wallace Lim, sobat lamaku sekaligus kepala chef restoranku di Jakarta kini sedang duduk didepanku dalam rangka rapat tahunan semua kepala chef dari seluruh daerah dan luar negri akan berkumpul di restoran tempatku berada sekarang - Bali.

Rapat sudah selesai sejak satu jam yang lalu dan sekarang aku sedang bersama Wallace duduk berdua diruanganku, hitung-hitung reunian.

Wallace tak lagi berambut gondrong seperti dulu. Sejak dia menjadi seorang ayah dari 5 orang anak, penampilannya berubah menjadi lebih rapi dan kebapakkan. Putri sulungnya bahkan sudah menikah dan kini pria konyol ini sudah resmi menjadi seorang kakek. Dia mungkin banyak berubah, namun hanya satu yang tetap sama dari dulu sampai sekarang.

Dia masih cerewet seperti dulu.

"Aku bahkan sudah menimang seorang cucu. Sedangkan kau? Istri saja belum punya." Tukasnya yang terdengar seperti ledekan, tapi aku tidak peduli.

DTS 5 - Journey Of My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang