Journey 16

3.2K 134 51
                                    

***



Bayangan wanita itu begitu nyata. Walau tak melihat wajahnya dengan jelas, namun Joe bisa mengenalinya dengan baik hanya dengan melihat postur tubuhnya saja.

Wanita itu membelakanginya. Dia mengenakan terusan panjang berwarna merah muda, berdiri diatas jembatan kecil pada sebuah kolam ikan ditaman kota.

Mata Joe seakan terhipnotis melihat sosok itu. Dia terus berusaha mendekati wanita itu, hingga jarak diantara mereka hanya tinggal selangkah lagi.

"Gwen..." Panggil Joe lirih sambil meraih tangan wanita itu. Wanita itu berpaling menghadap Joe sambil tersenyum. Wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup kabut sore itu, namun dari caranya tersenyum Joe semakin yakin kalau wanita itu adalah wanita yang dicintainya selama ini.

"Jangan pergi lagi! Jangan!" Joe menatap sosok itu dengan mata berkaca-kaca lalu menarik tubuh ramping itu kedalam dekapannya.

Awalnya wanita itu tenang dalam pelukannya, namun beberapa saat kemudian wanita itu mulai memberontak untuk melepaskan pelukan Joe. Joe terus bersikeras memeluknya agar wanita itu tidak lagi lepas darinya, dan disaat itulah keanehan itu terjadi.

Tak adalagi tubuh ramping nan mungil milik Gwen dipelukannya, melainkan tubuh berotot nan besar yang hampir menyerupai postur tubuhnya sendiri.

"Lepaskan brengsek!"

Suara bass itu terdengar dan kontan membuat Joe terbangun dari mimpinya.

Mata joe berkedap kedip lucu saat menyadari sosok yang tengah dia peluk bukanlah Gwen, melainkan Wallace. Wallace terlihat kesal dan mendorong wajah Joe yang hendak menciumnya, sementara tangan Joe masih melingkar dipinggang pria paruh baya itu.

"Lepaskan aku, brengsek!" Wallace masih berusaha melepaskan diri. "Putriku ada disini , jangan sampai dia melihat kita. Dia bisa salah...."

Belum sempat Joe melepaskan pelukannya, belum selesai Wallace berbicara, pintu kamar tamu itu tiba-tiba sudah terbuka dan menampilkan putri kedua Wallace - Manda Lim (18 tahun) menatap kearah ayah dan teman ayahnya dengan tatapan shock.

Wallace dalam posisi setengah menindih pria yang dikenalnya sebagai teman ayahnya - Joe. Joe terlihat memeluk pinggang sang ayah. Mereka terlihat sangat mesra, intim, dan... Menijikkan.

BRAK!!!

Pintu kamar dibanting dengan keras dan sang anak langsung berlari keluar sambil menangis tersedu-sedu.

Vera yang baru saja keluar dari dapur, penasaran dengan hal apa yang membuat putrinya sedih dan marah sekaligus.

"Apa yang terjadi, Lace? Kenapa manda sampai...." Vera tercekat saat tatapannya tertuju pada sosok suami dan mantan kekasih sedang dalam posisi yang sangat menjijikkan.

Tangan Joe tidak lagi melingkar dipinggang Wallace, tapi Wallace belum sempat bangkit dari posisinya yang nyaris menimpa Joe.

"Damn, shit!" Wallace buru-buru berdiri dan menjaga jarak dari Joe.

"Kalian berdua..." Vera menunjuk suami dan mantan kekasihnya dengan wajah yang masih shock.

"Sayang, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Wallace terlihat berusaha keras menjelaskan pada istrinya, tapi Joe justru diam saja dan memijat kepalanya yang masih pusing.

"Makhluk ini hanya mengigau, dan dia menarikku..."

Seberapa keras Wallace menjelaskan, Vera tetap tidak menanggapi ucapannya. Wanita itu justru menatap Joe masih dengan tatapan shock yang masih belum hilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DTS 5 - Journey Of My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang