Journey 7 - My Dearest Uncle Joe (1)

1.1K 118 33
                                    

***



Joe tertegun ditempatnya. Perkataan Faris beberapa saat yang lalu masih berputar-putar dikepalanya bagaikan kaset rusak.

"Apa maksudmu aku menyembunyikan keponakanmu?" Joe tak percaya akan mendapat tuduhan seperti itu. "Aku bahkan tidak pernah bertemu lagi dengan anak itu setelah belasan tahun."

"Memang, tapi anak itu nekat mencarimu ke Bali." Jawab Faris yang sukses membuat Joe terkejut.

"Menyusulku? Jadi maksudmu Megan ada di Bali sekarang?" Joe terperangah tak percaya.

"Begitulah." Ucap Faris. "Tapi tak hanya itu, dia bahkan menyuruh Janice untuk menyamar menjadi dirinya dan membohongi semua orang."

"Astaga!" Joe memijat kepalanya yang mendadak berdenyut. "Apa yang membuat anak itu sampai nekat menyusulku kemari?"

"Karena dia sudah berusia delapan belas tahun." Jawab Faris singkat.

Dahi Joe berkerut saat mendengarnya. "Apa hubungannya menyusul ke Bali dengan usianya yang sudah genap delapan belas tahun?"

"Kau tahu bukan kalau anak itu sejak kecil terobsesi denganmu? Karena dia sudah berusia delapan belas tahun, dia ingin menagih janjimu untuk menikahinya. Setidaknya hanya itu yang big bro ketahui setelah mengintrogasi Janice."

Menikah?

Joe menepuk daninya sambil memejamkan matanya. Dia ingat saat gadis kecil itu menangis karena baju pengantinnya rusak, Joe sempat menghiburnya dengan mengiyakan pertanyaannya.

"Ya ampun! Bagaimana bisa dia menganggap serius ucapanku!" Desis Joe lebih kepada dirinya sendiri.

"Itulah mengapa aku tidak menyukai gurauanmu yang garing itu sejak dulu." Ucap Faris. "Jadi dia benar tidak ada ditempatmu?"

"Tentu saja tidak!" Jawab Joe cepat. "Aku tidak tahu apa-apa sebelum kau meneleponku."

"Janice bilang Megan kehilangan barang bawaannya setibanya gadis itu di Bali, jika tidak ditempatmu maka dimana anak itu tinggal di kota asing tanpa uang seperak pun?"

"Ya Tuhan, Megan..." Joe jadi merasa bersalah. "Apa Janice bilang dimana Megan sekarang?"

"Jika aku tahu, aku tidak akan meneleponmu. Dia mengaku tidak tahu mengenai keberadaan kakaknya." Tukas Faris.

Keduanya diam selama beberapa saat sebelum akhirnya Faris kembali membuka pembicaraan. "Hey, Joe!"

"Ya?"

"Kau tidak benar-benar berniat ingin menjadi menantu kakakku kan?"

Joe hampir tersedak mendengar pertanyaan itu.

"Tentu saja tidak! Kau kira aku ini om-om hidung belang apa?" Joe kontan menegakkan tubuhnya. "Megan... Anak itu, sudah kuanggap seperti anakku sendiri."

"Bagus kalau begitu."Suara Faris terdengar lega diseberang sana. "Jadi tolong bantu kami. Aku akan terbang dari Jakarta ke Bali besok pagi. Jadi kuharap kau bisa mencarikan Megan untuk kakakku."

Megan tersesat dan kehilangan barang berharganya. Semua itu demi menagih janjinya. Bagaimana gadis sepolos Megan bisa sampai nekat mengejarnya sampai kesini. Joe benar-benar tak habis pikir.

Joe sudah menganggap Faris sebagai kakak ipar begitupun dengan Alva. Jadi meskipun dia dan mendiang Gwen belum terikat pernikahan sebelumnya, Joe tetap tidak merubah panggilannya terhadap Faris. Begitu pun pandangannya terhadap Megan. Baginya gadis itu lebih pantas menjadi anaknya dibandingkan calon istri.

DTS 5 - Journey Of My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang