Bab Delapan

39 1 0
                                    

Satu minggu kemudian,

Kyuhyun, kehabisan pasokan oksigen di gedung tempat pesta pernikahanya dengan seorang wanita yang sudah di kenalnya dengan sangat sangat baik, Park Hye Rin. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan balutan gaun pengantin yang Kyuhyun dengar hasil rancangan Nunanya yang di percayakan untuk di selesaikan di butik teman nya. Semakin lama jaraknya dengan Hye Rin semakin dekat dan itu semakin membuat Kyuhyun memuji dalam hati akan betapa luar biasa cantiknya Park Hye Rin yang beberapa menit lagi akan menjadi istrinya itu. Kyuhyun menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.

Park Hye Rin sendiri sudah sangat kesulitan bernafas sejak di bukanya pintu tempat berlangsungnya pengucapan janji sucinya di hadapan tuhan yang sebentar lagi benar - benar akan dia ucapkan bersama laki - laki yang selama ini menjadi teman baiknya, selalu bersamanya kapanpun dan banyak hal yang di lalui bersamanya, Cho Kyuhyun. Terlebih ketika langkahnya sudah semakin mendekat saja dengan laki - laki yang saat ini berdiri di depan altar dengan balutan tuxedo putih yang melekat dengan pas di tubuhnya, nampak pas dengan kulitnya yang putih pucat. Serta rambut barunya yang sengaja di potong agar terlihat lebih fresh. Seingatnya semalam Kyuhyun masih terlihat seperti sebelumnya, sejak kapan lebih tepatnya Kyuhyun memotong rambutnya?

Astaga!

Kenapa wajahnya jadi terlihat berkali kali lipat lebih tampan. Sialan!

Hingga tiba saatnya Park Hye Rin merasa lemas ketika Kyuhyun menghampirinya untuk menyambut uluran tanganya yang di bimbing oleh Appanya, untuk di pindah posisikan kepada Kyuhyun. Di tambah dengan senyuman Kyuhyun saat mengulurkan tanganya sebelum meminta Hye Rin dan membungkuk dengan hormat pada Appa gadis itu.

"Mulai saat ini, kuserahkan sepenuhnya tanggung jawab putriku padamu. Ingat jangan pernah membuatku menarik putriku lagi setelah ini karena kalau saat itu benar - benar terjadi aku tak akan memberimu kesempatan kedua!"

"Ya, Abeoji."

Hye Rin merasakan tanganya di genggam dengan erat oleh tangan besar Kyuhyun yang terasa menyedot seluruh tenaganya hingga tak bersisa, untuk kembali berjalan pun Hye Rin tidak yakin masih sangggup kalau tiba - tiba Kyuhun melepaskan genggamanya. Baiklah mungkin mereka sudah biasa berjalan bersama dengan tangan saling menggengam, tapi saat ini berbeda ini di depan altar dan sebentar lagi dirinya dan Kyuhyun resmi menjadi pasangan suami istri. Ini benar - benar gila!

Hye Rin terus saja mengendalikan semua gejolak - gejolak yang membuatnya ingin kabur saja dari tempat ini sekarang juga tapi genggaman tangan Kyuhyun yang terasa begitu erat menyulitkanya untuk kabur sekarang. Bagaimana ini? Hingga saat pendeta mengucapkan kalimat - kalimat nasehat pernikahan pada calon pengantin baru di hadapanya dan mulai mengucapkan sumpah kedua pasangan di hadapanya yang berdiri dengan kaku, Hye Rin merasa mendadak telinganya tuli setelah mendengar suara tegas penuh kepastian yang Kyuhyun ucapkan.

"Saya bersedia."

Nyawanya seperti ditarik terbang pergi sejauh - jauhnya dan saat itu pikiranya mendadak kosong hingga dia benar - benar tidak menyadari keadaan sekitarnya, sedang dimana dia saat ini berada dan tersadar saat tubuhnya di dorong berulang kali dari arah samping oleh laki - laki yang masih di tatapnya dengan wajah tak percayanya.

"Ya?"

Hye Rin bertanya menyadari tatapan laki - laki paruh baya di hadapanya saat ini, menatapnya seolah berkata 'Kenapa Diam saja' menantikan sebuah kalimat yang akan Hye Rin ucapkan.

"Ada apa?"

Lagi Hye Rin bertanya dengan tampang polos kepalanya bergerak memandangi tempatnya sekarang, memandangi satu per satu wajah orang - orang disekitarnya yang tertawa entah karena apa. Sedang Kyuhyun disampingnya merundukkan wajahnya terlihat sama ingin tertawa tetapi disaat yang bersamaan wajahnya tampak pucat sekali. Pandangan Hye Rin turun merasakan tanganya seperti ada yang menggengam, dan terkejut saat menyadari bahwa saat ini dia dan Kyuhyun ada di depan altar, mereka saat ini tengah mengucapkan janji suci.

"Nona Park Hye Rin. Apa anda bersedia hidup bersama suamimu Cho Kyuhyun, mengganti margamu menjadi marga suamimu, tetap berada bersamanya dalam keadaan apapun, dalam senang, duka, sehat, sakit, kaya maupun miskin, hingga ajal memisahkan kalian?"

Ulang laki - laki paruh baya itu sekali lagi dan itu sontak membuat Hye Rin menundukkan kepalanya lagi, dia benar - benar binggung. Bagaimana ini? Apa yang harus di lakukanya, Kenapa lidahnya terasa kaku dan mulutnya sulit sekali di buka. Suaranya juga seakan hilang, apa ini semua karena selama ini dia terlalu banyak berteriak - teriak, benarkah?

Keadaan di sekitar mulai tegang, termasuk Cho Kyuhyun. Laki - laki itu semakin mengeratkan genggaman tanganya pada tangan gadis disebelahnya yang tak kunjung menjawab janji suci yang sudah di ucapkan pendeta itu untuk kedua kalinya dan semakin khawatir begitu melihat Hye Rin menundukkan kepalanya setelah pendeta itu menyelesaikan kalimatnya.

Astaga! Jangan katakan gadis ini berniat membatalkan pernikahan ini sekarang. Kenapa kau tak kunjung membuka mulutmu Hye! Ayolah, kau membuatku berfikir yang tidak - tidak saat ini.

Hye Rin berusaha menormalkan dan memantapkan hatinya, ketika merasakan genggaman tangan Kyuhyun semakin erat di rasanya. Ia melirik Kyuhyun sekilas melalui ekor matanya, dan mendapati wajah panic Kyuhyun yang mungkin karena dirinya tak juga menjawab kesediaanya akan janji suci yang baru saja di ucapkan pendeta di hadapanya saat ini yang juga tengah menatapnya menantikan jawabanya juga.

"Y.....ya, saya bersedia."

Hye Rin memandang mantap pendeta di hadapanya dengan suara terbata. Kalimat terbata Hye Rin sontak membuat orang - orang di sekitarnya menghembuskan nafas lega, termasuk Kyuhyun yang langsung tersenyum mendengar jawabannya.

"Kalian resmi menjadi pasangan suami istri. Di persilakan mempelai laki-laki dan wanita memberi symbol kasih sayang kalian sekarang di hadapan Tuhan"

Seru pendeta di hadapan mereka dengan santainya berbeda dengan kedua pasangan di hadapanya yang langsung pucat dan berhadapan dengan wajah kaku. Hye Rin semakin merasakan seluruh tubuhnya kaku ketika tangan Kyuhyun beralih pada pinggang dan tengkuknya, menarik secara lembut tubuhnya agar mendekat hingga dapat di rasakanya nafas hangat kyuhyun yang menerpa wajahnya. Dari jarak ini hye rin dapat merasakan aroma tubuh Kyuhyun yang terasa memabukkan untuknya saat ini, hingga sebelum bibir tebal Kyuhyun menempel dengan sempurna di bibirnya, Hye Rin tercegang mendengar kalimat yang Kyuhyun ucapkan.

Dan kalimat itu pun mampu membuat kaki Hye Rin lemas seketika, dia benar - benar tak mampu berdiri lagi kalau saja Kyuhyun tak menjaganya mungkin dia akan ambruk saat ini juga.

"Kau istriku mulai sekarang, Cho Hye Rin."

Milikku, lanjut Kyuhyun dalam hati.

˜˜˜˜˜˜˜

Eternal SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang