˜˜˜˜˜˜˜
“Hyung! Kau tahu itu bukan sesuatu yang pantas untuk dibicarakan.“
Kyuhyun mulai menanggapi percakapan tidak bermutu yang sejak beberapa jam yang dimulai dengan malas, sedikit heran akan pemikiran laki – laki dihadapanya saat ini. Bukanya faham dan berhenti bertanya justru pernyataan Kyuhyun barusan memancing pertanyaan konyol lainya.
“Aku tidak akan mengatakanya kepada siapapun, aku bersumpah.“
Siwon mengangkat kedua tanganya, membentuk huruf “V” lengkap dengan wajah serius yang membuat Kyuhyun semakin ingin memukul kepalanya dengan benda keras apapun yang ada di mejanya.
“Astaga!“
Kyuhyun mengurut pelipisnya, merasa semakin kesal denga laki – laki bermarga Choi yang sejak pagi terus menerus mengikutinya, terus melemparinya pandangan menjijikan lengkap dengan senyum menyebalkannya.
“Ayolah! Kenapa kau tidak ambil cuti selama satu bulan, dua bulan dan pergi berbulan madu? Mengelilingi Eropa? Pergi berlayar? Atau menginap di pulau pribadimu, mungkin,“
Siwon menggerakkan matanya berkali – kali, mendekati Kyuhyun dan semakin antusias saat mendapati reaksi sahabatnya yang tidak biasa.
“Hyung!“
Kyuhyun melemparkan pandanganya tajam kearah Siwon, bibirnya mendesis saat melihat cengiran tolol yang Siwon tunjukkan padanya saat pertanyaan tentang mengapa dirinya tidak pergi berbulan madu saja, kenapa langsung bekerja setelah kemarin baru saja menikah dan saat ini dirinya tampak seperti pengantin baru yang mengenaskan, menjadi bahan pembicaraan semua pekerjanya dikantor saat mendapati kehadiranya di perusahaanya setelah hari pernikahanya.
Tentu saja Kyuhyun merasa kekesalanya semakin bertambah. Hye Rin dengan menyebalkanya menolak perjalanan bulan madu yang sudah Kyuhyun rencanakan sebelum pernikahanya, rencananya untuk menghabiskan dua minggu penuh di Eropa dan perjalanan ke pulau pribadi sekaligus bentuk pamer dirinya pada Hye Rin bahwa dirinya kini memiliki pulau pribadi seperti yang dahulu gadis itu sering katakan dengan gadis itu gagal dengan alasan tidak bisa meminta ijin ke pihak rumah sakit karena statusnya sebagai dokter baru disana dan masih banyak hal – hal yang harus gadis itu kejar karena ketertinggalanya yang terlalu jauh. Merasa tidak enak dan memintanya membatalkan rencana bulan madu yang susah payah Kyuhyun rencanakan saat dirinya bahkan lebih memiliki jadwal pekerjaan yang sangat banyak dan mengerikan tetapi berusaha meluangkan waktunya.
Dan hey! Hye Rin bertanya apa ini seperti perjalanan ‘liburan’ ? Ini bukan perjalanan liburan omong – omong akan tetapi dengan muka menyebalkanya Hye Rin mengatakan ‘Liburan’ ini bulan madu, tolong garis bawahi ‘Bulan Madu’.
Astaga!
Apa gadis itu tidak tahu bulan madu? Seperti yang dilakukan semua pengantin baru diseluruh dunia. Oh. Ayolah Kyuhyun tahu otak bebal permanen Hye Rin tapi kali ini sangat menyebalkan omong –omong. Siapa yang tidak menginginkan bulan madu. Cho Kyuhyun sudah merencanakan hal – hal apa saja yang akan dilakukanya, semuanya bahkan sudah tersusun dengan rapi di kepalanya, hingga hal – hal romantic bahkan menye - menye sekalipun, termasuk malam pertamanya yang tertunda mungkin, bahkan bayangan seorang Park Hye Rin yang akan memakai Lingerie pun sama sekali tidak didapatkanya. Bukankah mereka sudah menikah?
“Menyebalkan!“ Kyuhyun frustasi mengacak rambutnya kasar,
“Maksudmu?“
“Ya, kau dan gadis tengik itu! Sama – sama enyebalkan kau tahu!“
“Aku? Gadis tengik? Maksudmu Hye Rin?“
Siwon menyipitkan matanya, menilai dengan caranya sendiri dan mendekatkan wajahnya ke arah Kyuhyun, “Yak! kau jangan mengalihkan pembicaraan!”
“Sudahlah, berhenti mengoceh Hyung! Kau tahu pekerjaanku sedang sangat banyak?“
“Awalnya bagaimana? Dan seperti apa rasanya? Ngomong - ngomong sudah berapa kali kalian melakukanya? Bagaimana, apa menyenangkan?“ Tanya Siwon tanpa jeda.
Astaga!
Kyuhyun benar - benar sangat ingin menjedukkan kepala Siwon ke dinding keras diruanganya sampai otaknya kembali dan semua pertanyaan – pertanyaan menyebalkan itu rontok. Harus bagaimana dia menjelaskan kalau diantara dirinya dan Hye Rin tidak pernah terjadi apapun. Di malam pertama mereka maupun ketika di malam – malam selanjutnya setidaknya sampai saat ini, saat mereka sudah pndah ke rumah yang sudah memang Kyuhyun persiapkan untuk dirinya tempati bersama istri dan anak – anak nya kelak.
Sekali lagi Kyuhyun mempertegas, tidak terjadi apapun diantara mereka berdua. Tidak sama sekali termasuk bulan madu sialan. Gila! Walaupun mereka berada di dalam ruangan yang sama, ranjang yang sama karena mereka memang memutuskan untuk tidur di kamar yang sama. Baiklah, ini sepertinya bukan keputusan mereka karena kyuhyun yang memutuskan nya tanpa persetujuan Hye Rin.
Tidak ada apapun yang bisa Kyuhyun lakukan, dan Park Hye Rin pun terlihat biasa saja. biasa saja hingga membuat Kyuhyun sebal setengah mati. Sialan! Memikirkan cara untuk melakukan hal itu saja sudah sangat membuat kepala Kyuhyun pusing. Bagaimana cara Kyuhyun memulainya ataupun mengajaknya. Memangnya Hye Rin sudah siap melakukanya?
Tapi bukankah Hye Rin wanita dewasa yang mengerti bahwa memang sewajarnya sepasang suami istri melakukan itu, melakukan hal sewajarnya yang dilakukan pasangan suami istri pada umumnya untuk mendapatkan seorang bayi. Apa yang akan Hye Rin pikirkan tentangnya selama ini akan berubah jika Kyuhyun tiba - tiba mengajaknya melakukan itu.
Tapi bukankah memang seharusnya seperti itu, bukankah seharusnya Hye Rin maupun Kyuhyun sudah sepantasnya melakukan itu. Hey! Coba iris telinga Kyuhyun kalau dirinya salah mengatakan laki – laki dewasa mana yang tahan tidak melakukan apa – apa pada seorang gadis yang sudah dinikahinya dan bahkan mereka tidur bersama setiap malam dan lebih sialan lagi kebiasaan Hye Rin yang hanya mengenakan hot pants serta kaos tipis tanpa lengan.
“Hyung!“
“Tidak seru!”
˜˜˜˜˜˜˜

KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Sunshine
Romance“Apa mereka masih saling mencintai Oppa?” “Sepertinya.” “Kenapa dulu mereka berpisah?” “Aku tidak tahu.” Hye Rin menyandarkan kepalanya pada bahu Siwon, tidak merasakan udara dingin di sekitarnya. Mereka berdua duduk tanpa memperhatikan sekitarnya...