12

2.3K 355 109
                                    

Fyi, part 13, additional chap, dan epilog saya private. Kalau mau lanjut baca, silahkan follow saya abis itu log out, trus log in lagi. kalau suda selesai baca bole unfoll. Mohon maaf atas ketidak nyamanannya. Gumawoooo.



Aug7th

06:30 AM

Niall melangkahkan kaki nya dengan gontai ketika memasuki kelas, ia manatap tajam ke arah Zayn yang sedang duduk termenung di kursinya, bahkan Liam sendiri pun yang sudah datang malah mengacuhkan Zayn. Liam tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Zayn, maka dari itu dia tidak mau ikut campur dalam lamunannya.

Niall menghampiri Zayn, nafasnya sedikit tak teratur, ia tersenyum kecut memandangi air muka Zayn yang biasa-biasa saja. Padahal di dalam hati cowok bermuka dingin itu, ia sangat merasa bersalah.

"Lo sama sekali ga ngerasa bersalah, ya?" Ucap Niall sarkastik. Lamunan cowok itu buyar, lalu menoleh kearah Niall.

"Apa?"

"Ha.ha" Niall tertawa tertahan, "lo tau ga apa kesalahan lo?" Tanya Niall, berusaha sabar.

Zayn terdiam.

Kali ini kesabaran Niall sudah tak tertahankan. Ia menarik kerah seragam yang Zayn kenakan. Lalu, satu bogeman mentah itu mendarat di pipi Zayn.

Zayn masih diam, lalu mengusap pipi tirusnya yang terasa perih. Tak berdarah, namun perih.

"Masih ga tau apa kesalahan lo?" Tanya Niall lagi,lalu tertawa sinis.

Kali ini Zayn ikut berdiri. Lalu ikut menarik kerah seragam Niall.

"Lo gausah ikut campur! Emang lo siapanya Ara?!" Zayn sedikit berteriak, lalu melepaskan genggamannya terhadap seragam Niall.

"Banyak omong!" Niall yang sudah tak sabar pun kini memukuli Zayn dengan membabi buta. Zayn hanya diam, ia tersenyum hambar. Sahabatnya, memukulinya, di kelas mereka sendiri.

"Niall! Lo ngapain zayn! lepasin gak!!" Kendall yang baru datang tadinya mau berlari ke arah mereka tapi di tahan oleh liam. Semua yang sudah datang hanya menatap mereka dengan raut wajah tak percaya. Mengisyaratkan dengan pertanyaan "mereka kan sahabat, kenapa berantem?"

"Cowok macem apa lo! Harusnya lo bilang dari awal kalau lo itu pacaran sama kendall! ga gini caranya!!" Satu bogeman mentah lagi niall daratkan di pipi kanan zayn. Zayn hanya bisa menahan sakitnya dan menatap kosong ke sembarang arah.

"Zayn sama kendall pacaran?"

"Mereka pacaran? Sejak kapan?"

"Kok gue ga tau sih?"

"Gue kira barbara yang pacaran sama zayn.."

"Jadi kendall tmt gitu?"

"Kendall muka dua?"

Berbagai pertanyaan dilontarkan mereka, kendall menggertakkan giginya sembari menunduk.

"Niall! Cukup!" Barbara masuk, setelah beberapa kali ia memberontak pada Liam. Ia menghampiri Zayn dan Niall disana.

Barbara seharusnya masih ada di gerbang sekolah sekarang,tapi karna ada line dari calum tentang keributan ini,dia langsung berlari secepat mungkin dan pada akhirnya sampai di kelas dengan nafas nya yang terengah engah.

"Lepasin zayn,atau anggap aja kita ga pernah saling kenal." Kata barbara. niall menatap barbara kesal, beberapa detik kemudian pun niall melepaskan zayn yang wajahnya seperempat babak belur itu.

"Minta maaf!" Suruh barbara,niall menggeleng.

"Gue bilang minta maaf,niall james horan. Cepet.." suruh barbara yang kedua kalinya. Niall pun menjulurkan tangannya ke hadapan zayn.

"Sorry." Kata niall, zayn menjabat tangan niall lalu mengangguk. Mereka pun melepaskan jabatannya masing masing.

"Gue gamau persahabatan kalian rusak cuma karna seorang barbara yang gatau diri ini. Kalian ga perlu ngejauh, cukup gue yang ngejauh. Oke?" Barbara berujar seraya tersenyum.

"Sori, Ra." Ujar Zayn, matanya tertuju pada lantai.

"Ngapain minta maaf zayn..? Yaelah masalah ginian doang, semua orang juga pernah ngalamin. Gue nya aja yang gatau diri suka sama pacar sahabat gue sendiri. Hehe.." kata barbara.

"Bahkan sampe sekarangpun barbara masih nganggap lo sa.ha.bat." bisik liam pada kendall dengan penuh penekanan di kata -sahabat-

"Kita temenan, oke?" Tawar Zayn,

"Lo kan sekarang temen gue? Jadi, mau kan lo bantu gue?"

"Bantu apa?"

"Bantuin gue lupain rasa suka gue ke lo . Dengan cara, balik ke sifat awal lo. Sifat cuek dan dingin lo yang ga pernah nganggep gue ada di kelas ini. Anggap aja ini semua ga pernah terjadi dan anggap aja lo gapernah tau kalau gue pernah suka sama lo." Kata barbara sambil tersenyum.

"Tapi ra, bukan itu yang gue mau. Gue mau berubah, gue mau jadi temen lo, dukung gue buat ubah sikap, ra. Dan, gue yakin rasa suka lo gaakan ilang gitu aja" Barbara tersenyum simpul, kalimat terpanjang yang Zayn ucapkan untuknya.

"Dan sikap cuek lo juga gabakal ilang gitu aja,Zayn."

Zayn terdiam.

"Samperin kendall gih, gue ngerasain apa yang dia rasain sekarang, pasti sakit liat pacarnya ngobrol sama orang cantik kaya gue wkwk.." barbara terkekeh, padahal tidak lucu. Zayn melirik ke arah kendall yang sedang memandanginya juga.

"Karma pasti ada. Lo ninggalin dan barbara juga pasti ninggalin lo" kata niall sembari menyunggingkan senyumnya, lalu menarik barbara untuk segera duduk, karna bel masuk sudah berbunyi.

"Fake smile aja.." -barbara

"Karma? Ga yakin.." -zayn

"Langsung dimaafin gitu aja? Haha.. ketawain aja.." -niall

"Caper amat? Najis.." -kendall

"Ini si harry sama louis kemana weh?" -liam.

###

Drama banget ya najis :")

Barbara ➿ Z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang