25

1.9K 291 85
                                    


Aug31st

07:00AM

Barbara masuk ke dalam toilet wanita. Dengan segera ia menepis air matanya yang sudah mengalir sedari tadi, semenjak di perjalanan menuju toilet.

Memperhatikan setiap detail wajahnya di cermin toilet, lalu membasuh wajah yang menurutnya sudah tak karuan. Barbara kembali menangis. Memegang dada nya yang semakin sesak, lalu meraung tanpa suara.

"Kenapa zayn.." Barbara tertunduk.

"Kenapa lo kembali nyakitin gue.." Barbara berbicara di depan cermin sambil menepis bulir air matanya.

"Kenapa lo tega sama gue, apa salah gue, zayn?" Ia kembali menangis.

Cukup lama bagi barbara untuk menenangkan diri. Sampai ia lupa kalau ia sedang izin ke toilet kepada guru biologi nya. Tapi barbara tak perduli. Ia berniat untuk izin pulang, entah karna alasan apa. Yang jelas kali ini Barbara sedang mencari cara.

"Dad.." lirih barbara.

"Iya, Dad!" Barbara meronggoh ponsel dari saku seragamnya, lalu mencari kontak -Daddy- dan segera menghubunginya.

Tuut..tuut..

"Angkat dong, Dad.." ucap barbara pelan sembari menggigit jari.

"Yes honey?"

"Ayey.. dad, please jemput aku.." Ucap barbara, disela-sela segukannya.

"Apa yang terjadi?"

"Tak ada. Tapi aku ingin pulang.." Barbara mencoba menahan tangis nya.

"Pulanglah naik taxi. Dad sedang ada urusan di kantor."

"Dad, please. Aku mohon jemput aku, dan tolong izin kepada guruku, bilang kalau aku ini ada urusan apa kek gitu.." Tangis barbara sudah sedikit mereda, ia menghapus sisa air matanya.

"Tapi Dad sedang banyak urusan di-"

"Aww!!" Ucapan Daddy Barbara terputus karena ringisannya. Barbara meringis karena seseorang menjambaknya dari belakang.

"Honey? Are you k?"

Barbara tak menjawab, ponselnya terlepas dari genggamannya dan barbara segera melihat ke belakangnya, melihat siapa yang menjambaknya.

"Lepasin rambut gue! Sakit!" Barbara berusaha melepaskan rambutnya dari jambakan orang yang berada dibelakangnya itu.

"Lama banget sih lo di sini! Mr.Alex nyariin lo!"

"Lepasin kend! Sakit.." ringis barbara lagi.

"Percuma lo nangisin zayn disini. Zayn punya gue! gaakan ada yang bisa rebut dia dari gue, termasuk lo! Ngerti?" Kendall tersenyum sinis, lalu melepaskan jambakannya dengan hentakkan. Sampai tubuh barbara oleng kedepan dan kepalanya menubruk kaca didepannya.

"Aww.." ringis barbara, lagi. Mengusap jidatnya yang berdenyut nyeri.

"Denger ya, kita bukan sahabat lagi. Dan lo harus jauh-jauh dari zayn. Gausah ngarep mulu. Buruan ke kelas." Kendall keluar toilet dengan gaya sok nya. Barbara menghela nafas sabar lalu memungut ponselnya yang tadi terjatuh.

Melihat layar ponselnya yang tertera ada pesan masuk dari -Daddy-

From : Daddy

Honey, Dad sedang dalam perjalanan.
Kamu tunggu ya, nanti dad kabari lagi.

Barbara tersenyum simpul, lalu merapikan ikat rambutnya yang sempat terlepas tadi. Memperhatikan dirinya di kaca dan setelah itu keluar dari toilet.

"Sorry mr, saya lama ditoilet." Ucap barbara ketika memasuki kelas. Semua orang yang ada di kelas menatapnya.

"Tak apa. Tadi daddy kamu kesini, bilang sama saya kalau kamu lagi sedikit gak enak badan. Jadi kamu boleh segera pulang. Daddy kamu menunggu di parkiran katanya." Mr. Alex tersenyum ke arah barbara. Barbara membalasnya lalu mengangguk.

Berjalan menuju meja nya dan segera berkemas lalu keluar kelas dengan langkah gontai.

"Hurt.." -Barbara

"Ada apa? Sakit apa?" Zayn

"Barbara sakit?" -niall

"Tai, alibi aja bisanya"-kendall

"Gewees princess" -Harry,Louis, Liam

##

Barbara ➿ Z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang